Rubrik
Olahraga
Berita Utama
Inspirasi
Finansial
Dikbud
Opini
International
Nasional
Iptek
Bisnis & Investasi
Nusantara
Naper
Metropolitan
Jawa Tengah
Berita Yang lalu
Rumah
Kesehatan
Audio Visual
Otonomi
Dana Kemanusiaan
Wisata
Musik
Sorotan
Ekonomi Internasional
Telekomunikasi
Perbankan
Pergelaran
Ilmu Pengetahuan
Esai Foto
Makanan dan Minuman
Properti
Swara
Teknologi Informasi
Muda
Teropong
Pendidikan Dalam Negeri
Investasi & Perbankan
Agroindustri
Furnitur
Otomotif
Pendidikan Luar Negeri
Bahari
Jendela
Pustakaloka
Ekonomi Rakyat
Fokus
Bentara
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi

 

 

Otonomi
Kamis, 21 Agustus 2003

Kabupaten Ciamis

ADA kalanya pemekaran daerah akan diikuti dengan berkurangnya potensi wilayah di kabupaten induk. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, atau Kabupaten Fakfak, Papua. Namun, Kabupaten Ciamis tidak mengalami kondisi tersebut.

DI penghujung tahun 2002, empat kecamatan di Kabupaten Ciamis: Purwaharja, Langensari, Pataruman, dan Banjar memisahkan diri membentuk daerah otonom dengan nama Kota Banjar. Hilangnya empat kecamatan ini bukan berarti menghilangkan potensi daerahnya. Pertanian dan pariwisata yang selama ini menjadi andalan utama masih berada di kabupaten induk.

Kondisi topografi yang sebagian besar dataran rendah, pantai di wilayah selatan dan utara, serta sedikit perbukitan di wilayah utara membuat Kabupaten Ciamis menjadi salah satu pemasok pangan Jawa Barat. Ditambah lagi dengan sumber daya manusianya yang 50 persen lebih mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian utama.

Pada tahun 2002, pertanian menyumbang Rp 2,1 triliun dari total kegiatan perekonomian Kabupaten Ciamis sebesar Rp 6,8 triliun. Tanaman pangan memberi peranan paling besar, yaitu 71 persen dari nilai pertanian. Hasil dari tanaman pangan yang cukup menonjol antara lain padi, kedelai, kacang tanah, cabai merah, dan tomat.

Tanaman padi tersebar merata di seluruh kecamatan, namun pemasok terbesar berada di bagian Ciamis selatan seperti Kecamatan Padaherang dan Lakbok. Hasil panenan tersebut terutama untuk kebutuhan lokal. Namun, apabila terjadi surplus beras, Subdivisi Regional Ciamis Perum Bulog menampung kelebihan beras tersebut untuk dipasarkan ke daerah lain.

Pada tahun 2001 kedelai yang dihasilkan Kabupaten Ciamis adalah 5.280 ton, akibatnya Kabupaten Ciamis menjadi pemasok kedua setelah Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat. Namun, hasil pasokan tadi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan lokal industri tahu tempe di Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti, dan Panumbangan. Kekurangan kedelai dipasok oleh daerah penghasil kedelai seperti Kabupaten Garut.

Tanaman hortikultura yang banyak ditanam di daerah ini adalah jenis hortikultura dataran rendah. Hampir 50 persen wilayah Kabupaten Ciamis dataran rendah yang cocok untuk tanaman buah-buahan. Walaupun bukan penghasil terbesar buah-buahan, Kabupaten Ciamis merupakan salah satu pemasok buah bagi Provinsi Jawa Barat. Tanaman buah-buahan yang dihasilkan adalah duku, rambutan, pisang, mangga, sawo, manggis, dan salak. Hanya saja, penanganan pascaproduksi masih belum ada. Selama ini penanganannya hanya dijual dalam bentuk buah segar saja.

Lain halnya dengan pisang yang sudah lumayan pengolahan pascapanennya. Pisang yang banyak dijumpai hampir di seluruh pelosok kecamatan dimanfaatkan penduduk untuk dibuat keripik pisang dan salai pisang. Sentra industri pengolahan keripik pisang sampai sekarang baru sekitar 6 unit usaha di Kecamatan Cipaku dan Kawali. Pemasarannya baru menjangkau Kota Bandung.

Adapun salai pisang memiliki 55 unit usaha yang tersebar di Kecamatan Banjarsari, Padaherang, dan Lakbok. Pemasaran produk ini sudah lebih luas, hingga ke Bandung dan Jakarta, daripada keripik pisang.

Ciamis juga dikenal sebagai daerah percontohan ternak ayam nasional. Tatkala terjadi krisis tahun 1998, di mana banyak usaha peternakan ayam di daerah lain hancur, peternakan Ciamis, dengan 8.000 peternak, mampu bertahan hingga sekarang. Ada yang bermitra dan ada yang berusaha secara mandiri.

Usaha peternakan memberikan banyak nilai tambah bagi peternaknya mulai dari kotoran ayam yang dijadikan pupuk kandang, ayam yang dipadu dengan ikan hingga menjadi mina ayam, sampai pemanfaatan bulu-bulu ayam sebagai bahan baku industri kecil. Daerah utama untuk peternakan ayam meliputi Kecamatan Ciamis, Kawali, Panjalu, Cipaku, Cisaga, Sukadana, dan Rancah.

Kendala yang masih dihadapi peternak ayam selama ini adalah penyediaan bibit ayam. Belum ada perusahaan pembibitan ayam yang dapat memenuhi kebutuhan lokal peternak Ciamis sehingga kebutuhan bibit ayam masih dipasok dari Kota Bandung.

Selain potensial untuk pertanian, beberapa kecamatan di Kabupaten Ciamis juga potensial untuk pariwisata, di antaranya Kecamatan Pangandaran, Panjalu, Kalipucang, Cijulang, dan Cimerak.

Pariwisata mampu menggerakkan lapangan usaha lain seperti pertanian, industri, perdagangan maupun perhotelan. Kecamatan Pangandaran contohnya. Kecamatan ini memiliki laju pertumbuhan ekonomi paling tinggi dibanding kecamatan lain dengan laju tahun 2001 sebesar 5,75 persen. Penyebab tingginya pertumbuhan ini akibat maraknya kegiatan ekonomi di Pantai Pangandaran, seperti perdagangan, perhotelan, dan kegiatan industri kecil.

Lokasi ini semula hanya tempat perladangan penduduk. Namun, ketika Y Eycken menjabat sebagai residen Priangan tahun 1922, wilayah ini diusulkan menjadi Taman Buru. Kemudian pada tahun 1934, ini berkembang menjadi suaka margasatwa karena satwa yang semakin berkembang dan unik. Tahun 1961, statusnya berubah menjadi cagar alam sejak ditemukan bunga Raflesia Patma. Akhirnya, semakin lama tempat ini berkembang menjadi tempat pariwisata.

Selain wisata pantai, Kabupaten Ciamis juga menawarkan wisata budaya dan alam. Wisata budaya seperti Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, dan Situ Lengkong, Kecamatan Panjalu, merupakan peninggalan Kerajaan Galuh. Karangkamulyan diarahkan menjadi tempat persinggahan untuk melepas kepenatan para pengemudi atau warga yang hendak lewat jalur selatan Pulau Jawa. Situ Lengkong menawarkan keindahan danau kecil yang di tengahnya terdapat makam Raja Panjalu Adipati Hariang Kencana Putra.

Obyek wisata alam di antaranya adalah Curug Tujuh Cibolang yang merupakan tujuh air terjun di daerah pegunungan Kecamatan Panjalu, Ciamis bagian utara, dan Cukang Taneuh, gua yang dihiasi stalaktit dan stalagmit yang ada di Kecamatan Cijulang.

Yuliana Rini DY Litbang Kompas

Search :
 
 

Berita Lainnya :

·

Kabupaten Ciamis

·

Lebih Kuat Pamor Pangandaran, Dibandingkan dengan Ciamis



 

 

Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS