Rubrik
Olahraga
Berita Utama
Inspirasi
Finansial
Dikbud
Opini
International
Nasional
Iptek
Bisnis & Investasi
Nusantara
Naper
Metropolitan
Jawa Tengah
Berita Yang lalu
Teknologi Informasi
Rumah
Kesehatan
Audio Visual
Otonomi
Wisata
Fokus
Makanan dan Minuman
Pendidikan Luar Negeri
Pendidikan Dalam Negeri
Pendidkan
Sorotan
Teropong
Ekonomi Internasional
Investasi & Perbankan
Pengiriman & Transportasi
Telekomunikasi
Perbankan
Pergelaran
Dana Kemanusiaan
Esai Foto
Bahari
Properti
Swara
Bentara
Muda
Musik
Agroindustri
Furnitur
Otomotif
Jendela
Pustakaloka
Ekonomi Rakyat
Ilmu Pengetahuan
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi

 

 

Otonomi
Selasa, 16 September 2003

Kabupaten Jembrana

DUA pasang kerbau bersiap menarik cikar (kereta) yang masing- masing ditumpangi seorang joki berpakaian putih mengenakan sarung dan udeng. Kerbau dan cikar diberi hiasan macam-macam. Kepala kerbau memakai mahkota yang disebut rumbing. Cikar berhiaskan ukir-ukiran yang disebut godegan uga, bertakhta kan tinta emas.

MEREKA bukan peserta pawai kemerdekaan. Dua pasang kerbau itu adalah peserta Makepung. Atraksi pacuan kerbau yang dilaksanakan di Jembrana ini mirip karapan sapi Madura atau Pacu Jawi (sapi) Tanah Datar, Sumatera Barat. Yang membedakan adalah hewan yang digunakan sebagai pacuan.

Kerbau yang digunakan untuk pacuan merupakan kerbau bibit unggul yang telah menjalani perawatan khusus. Berbagai macam ramuan jamu dan makanan ternak diberikan. Sayang, kerbau hanya digunakan untuk keperluan adat dan tradisi, bukan merupakan komoditas unggulan peternakan Jembrana. Salah satu unggulan komoditas peternakan adalah sapi. Itu pun hanya dipelihara penduduk secara sambilan saja. Tidak mengherankan jika peternakan hanya memberikan kontribusi 14 persen pada kegiatan pertanian.

Kabupaten yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan didukung oleh luas pantai 999 mil dan panjang pantai 76 kilometer ini membentang dari Gilimanuk sampai Desa Pengaregogan. Produksi perikanan laut Jembrana yang terbesar di Bali. Tahun 2001 sumbangan perikanan terhadap total kegiatan ekonomi Rp 131,2 miliar atau 10,6 persen. Tahun 2002 produksinya 37.791 ton, meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini mungkin saja mempengaruhi nilai sumbangannya terhadap total perekonomian tahun 2002. Sayangnya, potensi perikanan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga kerja, hanya 4,7 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada.

Komoditas perikanan laut mengandalkan produksi ikan lemuru. Ikan dengan nama latin Sardinella lemuru ini hidup dan berkembang biak di perairan pantai, khususnya di selatan perairan Jawa Timur dan Bali. Produksi ikan tahun 2002 mencapai 33.937 ton, meningkat jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya 6.467 ton. Peningkatan ini merupakan keberhasilan upaya pemda merubah tradisi penangkapan ikan nelayan Jembrana. Sebelumnya, mereka hanya mencari ikan di perairan Jembrana, tidak berani menangkap ikan di perairan lepas, seperti dilakukan nelayan-nelayan Muncar, Banyuwangi.

Produksi perikanan laut Jembrana tentunya tidak hanya lemuru. Masih ada ikan tongkol, layang, kuwe, kerapu, kakap, dan ikan laut lainnya. Potensi perikanan laut memicu munculnya industri pengolahan ikan dan industri pendukung seperti pabrik es. Tercatat ada 11 unit industri pengolahan ikan yang terdiri atas tujuh industri pengalengan dan empat industri tepung ikan. Bahan baku industri ini berasal dari hasil perikanan Jembrana kecuali pada Maret-Oktober saat lemuru sulit diperoleh, bahan baku didatangkan dari Muncar, Banyuwangi.

Pemasaran komoditas hasil industri pengolahan ikan tidak hanya untuk dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Tahun 2002 nilai ekspornya 1,7 juta dollar AS dengan negara tujuan Sri Lanka, Amerika Serikat, Eropa, Hongkong, dan Malaysia. Produk ikan kaleng yang dihasilkan seperti King’s Tuna, California Girl, Deep Blue, dan Five Star. Jenis produk ikan kaleng yang dipasarkan ke dalam negeri, Botan Sardines saus tomat, Three Star Sardines saus tomat, Botan Macharel saus tomat, Wah-Wah daging ikan saus cabe, serta ikan tuna.

Hampir semua industri pengolahan ikan dan pabrik es berlokasi di Desa Pengambengan. Desa yang terletak di pinggir pantai dan termasuk wilayah Kecamatan Negara ini berkembang menjadi sentra pendaratan ikan terbesar di seluruh Bali. Tidak tanggung-tanggung, telah dibangun juga Pusat Penangkapan Ikan (PPI) Pengambengan. Sentra kegiatan perikanan terbesar di Bali ini mulai dibangun tahun 1976 dan sampai sekarang berkembang menjadi pelabuhan perikanan pantai yang dilengkapi fasilitas dermaga, area pelabuhan, tempat pelelangan ikan, dan bangsal penimbangan ikan.

Pertanian merupakan andalan perekonomian Jembrana dengan pertanian tanaman pangan sebagai yang utama. Sumbangannya pada total kegiatan ekonomi sebesar Rp 131,1 miliar. Meskipun tenaga kerja yang bekerja sebagai petani lebih banyak dibanding nelayan, yaitu 17,7 persen, produksi pertanian tanaman pangan belum bisa berbicara banyak. Produksi padi tahun 2001 hanya sebanyak 47.802 ton atau 5 persen dari produksi padi Provinsi Bali. Andalan tanaman pangan yang lain adalah semangka. Tahun 2002 produksinya sebanyak 17.819 ton dan merupakan yang terbesar di seluruh Bali.

Begitu juga dengan perkebunan. Meskipun 16,6 persen penduduk bermata pencarian sebagai petani kebun, bidang ini hanya memberi kontribusi pada kegiatan perekonomian sebesar Rp 47 miliar. Produksi perkebunan mengandalkan kakao dengan produksi sebanyak 2.329 ton pada tahun 2002. Tanaman yang tersebar di Kecamatan Mendoyo dan Melaya ini dipasarkan dalam bentuk kering ke pasaran lokal.

Di luar perikanan, Jembrana juga tidak meninggalkan perannya sebagai daerah wisata Bali. Meskipun belum bisa mengandalkan sektor pariwisata sebagai urat nadi perekonomian, industri kerajinan rakyat sebagai pendukung pariwisata cukup berkembang. Industri ukir-ukiran kayu, kerajinan bambu dan lidi, wood sculpture, dan kain tenun cagcag yang tersebar di wilayah Jembrana mempunyai pasar lokal maupun luar negeri.

Letaknya di ujung barat Pulau Bali, menjadikan kabupaten ini sebagai pintu gerbang Bali bagian barat. Pelabuhan Gilimanuk sebagai pelabuhan penyeberangan dari Pulau Jawa ada di wilayah ini. Fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata di sekitar Pelabuhan Gilimanuk seperti toko-toko suvenir khas Bali sudah dibangun. Diharapkan fasilitas itu dapat dimanfaatkan oleh wisatawan yang belum sempat membeli suvenir di wilayah Bali lainnya.

M PUTERI ROSALINA/ Litbang Kompas

Search :
 
 

Berita Lainnya :

·

Kabupaten Jembrana

·

Menatap Etos Jegog dan Makepung



 

 

Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS