Rubrik
Berita Utama
International
Metropolitan
Naper
Nusantara
Bisnis & Investasi
Finansial
Opini
Olahraga
Jawa Barat
Pemilihan Presiden 2004
Politik & Hukum
Humaniora
Berita Yang lalu
Jendela
Otonomi
Audio Visual
Rumah
Teknologi Informasi
Dana Kemanusiaan
Pustakaloka
Otomotif
Furnitur
Agroindustri
Musik
Muda
Swara
Fokus
Perbankan
Interior
Makanan dan Minuman
Ekonomi Internasional
Properti
Sorotan
Kesehatan
Ekonomi Rakyat
Bentara
Telekomunikasi
Wisata
Teropong
Pengiriman & Transportasi
Investasi & Perbankan
Pendidikan Dalam Negeri
Pendidikan Luar Negeri
Bahari
Esai Foto
Ilmu Pengetahuan
Pixel
Bingkai
Pergelaran
Didaktika
Pendidikan
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi

 

 

Pustakaloka
Sabtu, 22 Mei 2004

Mencari Pola Hubungan Sipil-Militer untuk Indonesia
Gerakan reformasi sebagai proses menata kembali kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang mengacu kepada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi telah menghadapkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada berbagai tantangan.

Kesaksian Korban Pelanggaran HAM
INFORMASI kita tentang peristiwa sekitar tanggal 30 September 1965 berikut peristiwa-peristiwa terkait sesudahnya masih penuh kontroversi.

Mengajarkan Islam di Amerika
HUBUNGAN Islam dengan Barat adalah hubungan yang sering kali melahirkan ketegangan.

Ramai-ramai Unjuk Diri Melalui Biografi
SANG Demokrat, buku setebal 24 cm yang terdiri dari 1.003 halaman ini, dijual seharga Rp 270.000.

Sulit Mencari Obyektivitas dalam Biografi
RIRI Riza, sutradara muda yang saat ini sedang mempersiapkan sebuah film tentang Soe Hok-Gie-aktivis mahasiswa yang tewas pada pendakian Gunung Semeru tahun 1969-pernah berbagi cerita tentang saat dirinya mulai tertarik dengan dunia film.

Mengusung "Nasionalisme" dari Bangku Sekolah
BUKU ini ditulis oleh pemuda-pemuda Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda pada awal abad XX dan diterbitkan di Amsterdam, negeri Belanda, untuk memperingati sepuluh tahun berdirinya Boedi Oetomo (selanjutnya BO).

Terbebas dari Piciknya Kekuasaan
DI-PERSONA non-grata harus meninggalkan Sri Lanka dalam waktu 2 x 24 jam, Hersri Setiawan (68) tiba kembali di Jakarta pada 24 Agustus 1965.

PUSTAKALOKA

Search :
 
 

 

 

Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS