ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA
 
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
 
  P R O F E S I
 ► Advokat
 ► Akuntan
 ► Arsitek
 ► Bankir
 ► CEO-Manajer
 ► Dokter
 ► Guru-Dosen
 ► Konsultan
 ► Kurator
 ► Notaris
 ► Peneliti-Ilmuwan
 ► Pialang
 ► Psikolog
 ► Seniman
 ► Teknolog
 ► Wartawan
 ► Profesi Lainnya
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Majalah
 ► Redaksi
 

 


 
  C © updated 27042004  
   
  ►e-ti/rpr  
  Nama:
BT Lim
Lahir:

Jabatan:
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Mobile-8 Telecom

Pengalaman Kerja:
Dia mengawlai karir di COOP, Utrecht, dan di Municipality, Nijmegen, semuanya Negeri Belanda. Di Indonesia dia selalu menempati posisi top manajemen di berbagai perusahaan terkemuka, yaitu PT Metrodata Indonesia, PT Astra International, Tbk, Digital Equioment Corp., dan PT Compaq Computer Indonesia.

Pendidikan:
Sarjana computer science dari NOVI Institute of Computer Science, Amsterdam, Belanda.
 



 
 
     

BT Lim

CEO Berlatar Computer Science


Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Mobile-8 Telecom ini tergolong pendatang baru di antara top manajemen operator telekomunikasi bersifat tetap (wireline) maupun bergerak (wireless) Indonesia. Namun ia adalah satu di antara sedikit yang berlatar belakang pendidikan computer science di negeri ini serta sangat kental dengan pengalaman kerja di berbagai industri teknologi informasi terkemuka dunia.

Namanya cukup dikenal sebagai salah satu icon teknologi informasi di Asean, Asia Pasifik dan internasional. Sebelum ini para operator telekomunikasi sudah mengenalnya, karena dia adalah pelaku bisnis penyedia berbagai paket aplikasi teknologi informasi canggih yang sangat menentukan kehandalan jasa telekomunikasi.

Maka itu tak heran bila BT Lim sejak Desember 2002 tampil sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Mobile-8 Telecom. Setahun setelah memimpin Mobile-8, tepatnya 8 Desember 2003, ia meluncurkan Fren sebagai sebuah merek dagang baru untuk jasa telepon bergerak (fixed wireless).

PT Mobile-8 Telecom adalah operator mobile selular baru berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000 1X dan EV-DO (Evolution of Data Only) pada spektrum frekuensi 800 MHz. Salah satu kelebihan teknologi baru ini adalah Noise Reduction, yang mampu meredam suara bising dari suasana sekitar tatkala melakukan percakapan. Tak kurang 200 juta dolar AS telah ditanamkan PT Mobile-8 Telecom sebagai investasi awal Fren.

Sebagai profesional murni, BT Lim memang bisa saja memilih berkarir di berbagai bidang pekerjaan, yang bersinggungan atau bahkan di luar jalur computer science yang menjadi disiplin ilmunya. Hal itu pernah dia lakukan setelah keluar dari jajaran direksi PT Metrodata Indonesia, sebuah perusahaan penyedia jasa layanan dan pemasaran piranti lunak serta keras teknologi informasi. Dia keluar dan lalu bergabung dengan PT Astra International, Tbk untuk rencana masuk ke salah anak perusahaan PT Astra Graphia, Tbk. Tapi, sebelum rencana itu terjadi dia “dititipkan” dulu sementara di divisi otomotif PT Astra France Motor, agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Peugeot keluaran Perancis.

“Penitipan” sementara itu, pengakuan Lim, terjadi demi menjunjung tinggi sikap dan etika profesional. Antara Metradata dengan Astra Graphia adalah sama-sama perusahaan teknologi informasi. Astra Graphia bersama Digital Equipment Corp. (DEC), sebuah perusahaan teknologi informasi ternama dari Amerika Serikat, pada tahun 1993 membentuk usaha patungan fifty-fifty bernama PT Digital Astra Nusantara. Kendati hanya menjalani masa “penitipan” sementara, terbukti BT Lim sukses mengangkat kembali citra Peugeot sebagai mobil berkelas dari Eropa. Dan sesuai skenario awal, Lim akhirnya bergabung ke PT Astra Graphia divisi Information Technology (AG-IT), yang salah satu tugasnya adalah memimpin PT Digital Astra Nusantara.

Ketika dalam perjalanan waktu DEC di kantor pusat Amerika Serikat melakukan penggabungan usaha (merger) dengan Compaq Computer Corp di tahun 1998, hal serupa harus pula terjadi di Indonesia. Kepemilikan saham Astra Graphia pada Digital Astra dikembalikan. Digital Astra kemudian berubah nama menjadi PT Compaq Computer Indonesia. Dan ketika di bulan Mei 2002 lagi-lagi Compaq mengadakan penggabungan usaha baru dengan Hewlett-Packard (HP), peristiwanya paralel di Indonesia ditandai dengan perubahan nama PT Compaq Computer Indonesia menjadi PT HP Indonesia.

Selama enam bulan pertama BT Lim masih memimpin PT HP Indonesia, sebelum Elisa Lumbantoruan naik menggantikan sebagai presiden direktur per 1 November 2002. Elisa adalah salah seorang kader terbaik BT Lim. Tak lama, hanya berselang satu bulan, setelah meninggalkan HP Indonesia, pada 8 Desember 2002, BT Lim kembali muncul dengan identitas baru sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Mobile-8 Telecom.

Sebagai pimpinan puncak yang berbeda dengan berbagai pimpinan manajemen operator telekomunikasi lain, BT Lim hadir mengusung Fren dengan persepsi awal yang berbeda pula. Dia ingin memenuhi segala kebutuhan aplikasi dari setiap pengguna di era multimedia yang sudah semakin beragam, sebuah kebutuhan sebagaimana sudah dia rasakan sebelumnya tatkala bergelut sebagai profesional terkemuka di dunia teknologi informasi. Komitmennya kuat di telekomunikasi sebagaimana sebelumnya dia kommit memajukan teknologi informasi Indonesia agar sejajar dengan negara-negara tetangga.

Dia, mengawali karir profesionalnya di COOP, Utrecht, dan di Municipality, Nijmegen semuanya di Negeri Belanda. Dia mengawali karir profesionalnya di negeri kincir angin itu sebab dia adalah lulusan dari NOVI Institute of Computer Science, Amsterdam, Belanda dengan disiplin ilmu computer science. Ketika memulai karir profesional di tanah kelahirannya sendiri, di Indonesia, dia langsung dipercaya menempati posisi top manajemen di berbagai perusahaan terkemuka. Seperti di PT Metrodata Indonesia, PT Astra International Tbk, PT Digital Astra Nusantara, dan PT Compaq Computer Indonesia.

Sebagai profesional yang kental aroma teknologi informasi BT Lim mengusung konsep Fren bukan sekadar telepon selular bergerak biasa. Muatan Fren sebagai tulang punggung teknologi telekomunikasi dan informasi baik suara dan data sangat begitu kentara. Kecanggihan jaringan Fren yang diusung Lim memberikan kualitas suara yang lebih baik serta kemampuan mengakses data yang lebih cepat.

Fren mampu mengusung kecepatan transfer data rata-rata sampai 153,6 Kbps (kilobytes per second) di seluruh area layanan di pulau Jawa. Kemampuan itu jauh lebih cepat dibanding teknologi CDMA 2000 1X (tanpa EV-DO) yang maksimal hanya mencapai 80 Kbps. Demikian pula dengan teknologi GSM yang hanya mampu mentransmisikan data maksimal sampai 14,4 Kbps. Secara teknis teknologi generasi terkini CDMA 2000 1X EV-DO mampu melakukan kecepatan transfer data hingga 2,4 Mbps (megabytes per second), atau sudah setara dengan teknologi selular generasi ketiga (3G).

Untuk tahap awal, Mobile-8 sudah membangun 300 BTS (base transcheiver station), yang digelar di berbagai kota di pulau Jawa. Sebanyak 17 BTS diantaranya yang berlokasi di Jakarta dikhusukan sebagai proyek ujicoba wireless broadband yang memungkinkan komunikasi data berjalan lebih cepat melalui jaringan bergerak (mobile network). Pada 17 BTS CDMA 1X EV-DO itu terbukti Fren mampu mencatat kecepatan transfer data rata-rata 500-700 Kbps. Produk teknologi selular generasi terbaru itu jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan transfer data CDMA 2000 1X (tanpa EV-DO) yang rata-rata hanya 80 Kbps.

Lim sangat paham betul bahwa menjalankan aplikasi teknologi informasi berbasis mutlimedia secanggih apa pun hambatan terbesar yang selalu ditemui biasanya adalah kelambanan infrastruktur telekomunikasi mengirimkan data. Karena itulah, Lim secara elegan menghadirkan Fren dengan menawarkan layanan akses internet yang lebih cepat, suara yang lebih jernih, dan layanan multimedia yang menarik. "Tawaran akses data dengan kecepatan yang lebih tinggi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan terhadap pertumbuhan penetrasi akses data di Indonesia," kata Lim saat meluncurkan Fren.

BT Lim mengemas Fren begitu apik sesuai tuntutan kebutuhan pengguna. Fren mempunyai kemampuan antara lain menyajikan layanan suara, SMS (Short Messaging Service), dan data. Fren juga menawarkan produk-produk aplikasi konten seperti Faster Data Access, Traffic Monitoring, dan Video on Demand yang berbasiskan Emblaze. Diantaranya adalah Infotainment, Siraman Rohani, dan Music Clip. Demikian pula dengan layanan WAP Portal yang antara lain mampu menyajikan berita, info financial, e-mail, dan info sinema.

Semua perangkat terminal yang dapat digunakan untuk streaming, traffic monitoring, dan Video on Demand kini sudah tersedia di pasar. Yakni PDA dengan operating system Microsoft Pocket PC 2002, komputer notebook dan desktop dengan menggunakan PCMCIA card CDMA 1X modem atau handset yang terkoneksi dengan kabel data sebagai modem. Sedangkan konten-konten layanan bernilai tambah (value added services, VAS) lainnya, sudah dapat diakses menggunakan handset CDMA yang memiliki kemampuan WAP.

Lim menyebutkan, berbagai merek handset yang beredar di pasaran dan telah melalui ujicoba penggunaan Fren dimana hasilnya memuaskan untuk aplikasi voice, SMS, dan data, antara lain adalah merek Nokia, Motorola, Samsung, Verxion, Sanex, ZTE, Kyocera, dan Modotel. Selain itu untuk data terdapat juga PCMCIA card Growell dan Sierra Wireless.

Setiap pengguna Fren tentu lebih dahulu harus memiliki ponsel atau piranti berbasis CDMA. Lim menyebutkan harga satu paket handphone (hp) dan kartu berkisar Rp 2 juta hingga Rp 2,1 juta. Khusus untuk hp berkualitas yang lebih canggih diakuinya bisa lebih mahal. Fren meawarkan sistem pembayaran yang berbeda. Sebab selain tersedia sistem prabayar dan pascabayar yang konvensional, Fren menawarkan pula sistem baru berupa kombinasi antara prabayar dan pasca bayar dimana pengguna sewaktu-waktu bisa dengan mudah mengubah sistem pra atau pasca bayar secara langsung tanpa melalui sentuhan dengan petugas customer care.

Keseriusan Fren mendalami bisnis komunikasi data dapat dibuktikan dengan peluncuran berbagai layanan data baru yang awalnya dipopulerkan secara gratis bagi setiap pelanggan. Layanan itu adalah Account Wap Mail dengan kapasitas 5 MB, Animated Horoskop, Download Wallpaper, dan Ringtone. Semua itu sudah BT Lim luncurkan sejak awal tahun 2004, atau hanya satu bulan setelah kemunculan Fren secara komersil. Lim menyebutkan bahwa kemunculan layanan data itu merupakan suatu bagian dari komitmen Fren untuk memberikan layanan yang kreatif dan inovatif kepada para pelanggan.

Khusus tentang tarif Lim menghitung untuk sistem prabayar layanan pengiriman SMS hanya dikenakan tarif biasa Rp 350 tiap pesan terkirim. Untuk layanan voice (telepon) antara Fren ke PSTN (telepon rumah) tarifnya Rp 800/menit dalam wilayah lokal, untuk Zone-1 dalam jarak kurang dari 200 km adalah Rp 2.400/menit, sedangkan untuk Zone-2 di atas 200 km tarifnya Rp 3.800/menit.

Sementara tarif panggilan dari Fren ke nomor ponsel lain adalah Rp 1.500/menit untuk wilayah lokal, dan Rp 3.800/ menit non lokal. Bagi pengguna yang ingin menghubungi pelanggan Fren lain (antar Fren), tarifnya akan lebih murah, yakni Rp 800/menit untuk panggilan lokal dan Rp 1.500/menit untuk panggilan non lokal. Layanan Fren ini juga bebas roaming di seluruh Indonesia dan beberapa negara tetangga. Sementara untuk setiap akses data tarif yang dikenakan adalah sebesar Rp 5,-/KB. ►ht, dari berbagai sumber

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

 
Copyright © 2004 Ensiklopedi Tokoh Indonesia. All right reserved. Design and Maintenance by Esero