RANO KARNO HOME |
|
|
Rano Karno
Si Doel, Wabup Tangerang
Aktor terkenal, pemeran utama sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini dipilih
rakyat menjabat Wakil Bupati Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
periode 2008-2013. Pria kelahiran 8 Oktober 1960 ini akrab dipanggil
Bang Doel (Si Doel). Sebagai seorang pejabat, dia kini lebih memikirkan
kepentingan rakyatnya dan memvakumkan keartisan.
Rano Karno terlihat berupaya fokus dalam menjalankan tugasnya.
Sebagai Wakil Bupati, dia lebih banyak memikirkan hal-hal yang
menyangkut kesejahteraan warganya. Menurutnya, Tangerang sebagai kota
industri juga menjadi sasaran pendatang dari berbagai daerah sehingga
perlu mendapat perhatian khusus. Dia pun menghentikan sementara semua
kegiatan keartisannya.
Namanya melejit setelah menyutradarai sekaligus membintangi sinetron Si
Doel Anak Sekolahan. Senetron dengan soundtrack "Anak betawi
ketinggalan zaman, katenye" (Judul Si Doel Anak Betawi), itu sangat
menarik perhatian pemirsa televisi kala itu. Sinetron cukup kuat
mengangkat citra betawi yang selama ini tertinggal.
Sebelum sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno sempat
membintangi film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjumandjaja yang
diangkat dari cerita aman Datoek Madjoindo. Film ini pula sebagai awal
kesuksesan Rano di dunia perfilman.
Selama 37 tahun bergelut dalam dunia keartisan, Rano telah meraih
berbagai penghargaan. Antara lain: Pemain Anak Terbaik FFI 1974
(Surabaya) dalam Film "Rio Anakku; Pemain Anak Terbaik Asia Pasisfik FFA
1974 (Taiwan) dalam Film "Dimana Kau Ibu; Pemain Terbaik FFI 1980
(Jakarta) dalam Film Taksi. Juga Pengahragaan TV sebagai Tokoh Televisi
1995; Sutradara Terbaik; Pemain Terbaik; Sinetron Terbaik "Si Doel Anak
Sekolahan
Suami dari Dewi Indriati dan ayah dari Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi,
ini juga pernah menjabat Anggota MPR Periode 1997-2002 dan dipercaya
menjadi Duta Besar UNICEF untuk Indonesia Tahun 2002.
Sebagai produser film melalui Karnos Film, Rano Karno selain
memproduksi Si
Doel Anak Sekolahan juga
memproduksi sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat. Sebelumnya, ia
juga bernyanyi. Lagunya yang cukup terkenal pada era 1980-an adalah Kau yang Kusayang dan Bukalah Kacamatamu.
Keartisannya menitis dari ayahnya Soekarno M. Noer, seorang aktor
kawakan. Dua saudaranya juga menjadi artis yakni Tino Karno dan Suti
Karno.
Sejak berusia sembilan tahun, Rano sudah diikutkan ayahnya
membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Lalu Sjuman
Djaja melejitkan namanya denga memberinya kepercayaan sebagai bintang
utama
film Si Doel Anak Betawi (1972).
Menyusul, ia membintangi film Rio Anakku (1973). Melalui fil ini,
Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Dalam
Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best
Child Actor.
Kemudian, Rano membintangi film dalam peranan dewasa lewat film Wajah
Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA
(1979).
Selain punya bakat berakting, Rano Rano pun belajar akting di East
West Player, Amerika Serikat.
Sebelum terpilih menjadi Wakil Bupati Tangerang mendampingi Bupati
Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008, Rano pernah diwacanakan
menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta pada awal tahun 2007.
Namun tiba-tiba ia dan keluarga Si Doel muncul di iklan yang mendukung
Fauzi Bowo.
Filmografi Rano Karno: Malin Kundang (1971); Lingkaran Setan
(1972 ); Tabah Sampai Akhir (1973); Si Doel Anak Betawi (1973); Yatim
(1973); Rio Anakku (1973); Di Mana Kau Ibu (1973); Si Rano (1973); Romi
dan Juli (1974); Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974); Perawan Malam
(1974); Anak Bintang (1974); Ratapan Si Miskin (1974); Senyum Dipagi
Bulan September (1974); Senyum dan Tangis (1974).
Sebelum Usia 17 (1975); Tragedi Tante Sex (1976); Wajah Tiga Perempuan
(1976); Semau Gue (1977); Suci Sang Primadona (1977); Musim Bercinta
(1978); Pelajaran Cinta (1979); Anak-Anak Buangan (1979); Buah Terlarang
(1979); Gita Cinta dari S.M.A (1979); Remaja di Lampu Merah (1979);
Puspa Indah Taman Hati (1979); Remaja-Remaja (1979);
Nikmatnya Cinta (1980); Roman Picisan (1980); Selamat Tinggal Masa
Remaja (1980); Selamat Tinggal Duka (1980); Kembang Semusim (1980);
Nostalgia di S.M.A (1980); Tempatmu di Sisiku (1980); Yang Kembali
Bersemi (1980); Kisah Cinta Tommi dan Jerri (1980); Kau Tercipta Untukku
(1980); Aladin dan Lampu Wasiat (1980); Senyummu Adalah Tangisku (1980);
Bunga Cinta Kasih (1981); Mawar Cinta Berduri Duka (1981); Detik-Detik
Cinta Menyentuh (1981); Dalam Lingkaran Cinta (1981);
Yang (1984); Asmara di Balik Pintu (1984); Untukmu Kuserahkan
Segalanya (1984); Ranjau-Ranjau Cinta (1985); Tak Ingin Sendiri (1985);
Kidung Cinta (1985); Yang Masih di Bawah Umur (1985); Pertunangan
(1985); Anak-Anak Malam (1986); Merangkul Langit (1986); Di Dadaku Ada
Cinta (1986); Opera Jakarta (1986); Blauw Bloed (1986); Bilur-Bilur;
Penyesalan (1987); Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987); Macan
Kampus (1987); Dia Bukan Bayiku (1988); Arini II (1988); Sumpah Keramat
(1988); Adikku Kekasiku (1989); Taksi (1990); Perasaan Perempuan (1990);
Suamiku Sayang (1990); Sejak Cinta Diciptakan (1990); Pagar Ayu (1990);
Taksi Juga (1991); Bernafas Dalam Lumpur (1991); Perawan Metropolitan
(1991); Sekretaris (1991); Kuberikan Segalanya (1992); Selembut Wajah
Anggun (1992); dan Kembali Lagi (1993)
Sinetron Rano Karno: Si Doel Anak Sekolahan 1-6; Si Doel Anak
Gedongan; Gita Cinta Dari SMA; Puspa Indah Taman Hati; Pelangi Di Hatiku;
Maha Kasih (episode Putus Asa Itu Dosa); dan Jomblo. ►e-ti/tsl
*** Tokoh Indonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia),
|