KH Abdurrahman Wahid

Kontroversi Bapak Bangsa

KH Abdurrahman Wahid, akrab disapa Gus Dur, Sang Bapak Bangsa yang sering melontarkan pendapat kontrversial. Seringkali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang. Bahkan ketika menjabat Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ia tak gentar menggungkapkan sesuatu yang diyakininya benar kendati banyak orang sulit memahami.

Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid

Ibu Negara Pejuang Perempuan

Ibu Negara ke-4 ini sudah sangat terbiasa menghadapi perilaku suami yang kontroversial. Maka, ia pun tak terlalu merasa kaget ketika MPR RI tahun 1999 mengangkat suaminya, KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden. Ia juga tak perlu merasa kehilangan ketika lembaga yang sama, tahun 2001 menurunkan suaminya dari kursi kepresidenan.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
 PERNIKAHAN
 ► Januari
 ► Februari
 ► Maret
 ► April
 ► Mei
 ► Juni
 ► Juli
 ► Agustus
 ► September
 ► Oktober
 ► November
 ► Desember
 
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Majalah TI
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 


 
SEPTEMBER  
 
   

PERNIKAHAN

11 Sep 1971 :: Abdurrahman Wahid - Sinta Nuriyah Wahid

20 Sep 2002 :: Guruh Soekarnoputra - Sabina Elzhadkhary

21 Sep 2004 ::

 

Guruh "Kesetrum" Sabina

 Guruh Soekarnoputra (49) akhirnya ‘kesetrum’ Sabina Elzhadkhary (23), seorang penari dari Uzbekistan. Mereka telah melangsungkan pernikahan tanggal 20 September 2002 lalu di Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Resepsi perkawinan dilaksanakan  19 dan 20 Oktober 2002 di rumah keluarga Guruh di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

     

Guruh "Kesetrum" Sabina

 Guruh Soekarnoputra (49) akhirnya ‘kesetrum’ Sabina Elzhadkhary (23), seorang penari dari Uzbekistan. Mereka telah melangsungkan pernikahan tanggal 20 September 2002 lalu di Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Resepsi perkawinan dilaksanakan  19 dan 20 Oktober 2002 di rumah keluarga Guruh di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.