A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  P E J A B A T
 ► Pejabat
 ► Presiden
 ► MA
 ► Bepeka
 ► MK
 ► Kabinet
 ► Departemen
 ► Badan-Lembaga
 ► Mabes TNI
 ► Mabes Polri
 ► Pemda
 ► BUMN
 ► Purnabakti
 ► Asosiasi
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Majalah TI
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 


 
PURNABAKTI
TNI - POLRI
 

PURNAWIRAWAN

 

:: Achmad Tahir^

:: Achmad Tirtosudiro, Letjen (Purn)

:: Adang Ruchiatna, Raden

:: Arief Kusharyadi

:: Awaloeddin Djamin

:: Agum Gumelar, Letjen (Purn)

:: Agus Wirahadikusumah (1951-2001)

:: Bonar Simangunsong

:: Budi Harsono

:: Djailani, dr.H.Mayjen (purn)

:: Djali Jusuf
:: Djuanda Widjaja (1959-2006)

:: Hasnan Habib, Letjen TNI Purn

:: Hoegeng Imam Santoso (1921-2004)

:: Manihuruk AE, Letjen (Purn)^

:: Prabowo Subianto

:: Sudjana, Ida Bagus, Letjen (purn)^

:: Sudomo

:: Sumitro (1927-1998)

:: Susilo Bambang Yudhoyono
:: Syarwan Hamid

:: Usman Ismail, HR, Brigjend (Purn)
:: Widodo AS

:: Widodo Budidarmo

:: Wiranto

:: Yoga Soegomo^

:: Zaini Azhar Maulani (1939-2005)

 

Syarwan Hamid

Dari Riau Menjabat Mendagri

Ia seorang perwira tinggi yang termasuk sukses. Saat terjadinya Peristiwa 27 Juli, Alumnus Akademi Militer Nasional 1966, ini menjabat Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI, suatu jabatan politik militer yang amat berkuasa pada era itu. Namun tumbangnya Orde Baru tidak serta-merta membuat karirnya terhenti. Bahkan pada awal reformasi, pria kelahiran Siak, Riau, 10 November 1943, ini sempat menjabat Menteri Dalam Negeri (1998-1999).

 

Wiranto

Saatnya Wujudkan Reformasi

Namanya cukup fenomenal dalam derap awal langkah reformasi di negeri ini. Kini, setelah mencermati perjalanan reformasi dalam lima tahun terakhir, mantan Panglima ABRI ini sungguh merasa terpanggil dan siap menjadi Presiden Republik Indonesia ke-6 untuk meluruskan dan mewujudkan tujuan reformasi.

 

Laksamana (Purn) Arief Kusharyadi

Ungkap Kerusuhan Mei 1998

Jakarta 19/6/03: Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (Purn) Arief Kusharyadi mengungkap Tragedi Kerusuhan Mei 1998 yang diwarnai oleh konflik elite militer. Arief mengungkapkan hal itu ketika memenuhi panggilan Tim Ad Hoc Kerusuhan Mei 1998 Komisi Nasional HAM, Kamis (19/6).

 

Yoga Soegomo (In Memoriam)

Intelijen Berdedikasi Tinggi

Ia dikenal sebagai seorang intelijen berdedikasi dan disiplin tinggi. Jenderal TNI (Purn) Yoga Soegomo yang mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) dan merangkap KasKopkamtib ini memiliki intuisi yang sangat kuat sebagai intel. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 12 Mei 1925 meninggal dunia pada usia 78 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Rabu 23 April 2003 pukul 10.00 WIB, karena komplikasi beragam penyakit.

 

Letjen (Purn) Hasnan Habib

Tak Henti Menggagas Profesionalisme Militer

Ia militer intelektual yang tak henti-hentinya berperan merancang dan menggagas reorganisasi, konsolidasi dan integrasi militer Indonesia. Ia ingin menjadikan tentara Indonesia yang profesional. Menurutnya, bukan hanya dwifungsi (ketika itu) yang menampilkan wajah militer Indonesia tidak profesional, juga soal anggaran militer tak pernah jelas sejak terbentuknya republik ini.

 

H. Achmad Tirtosudiro

Pengabdian Sepanjang Hayat

Ahmad Tirtosudiro adalah seorang tokoh yang tak lelah mengabdikan diri dalam berbagai bidang dan jabatan di negeri ini. Mulai dari karyawan kereta api sampai menjadi jenderal, Kabulog, duta besar, Dirjen dan terakhir sebagai Ketua DPA (Dewan Pertimbangan Agung) periode 1999-2003. Mantan Pj. Ketua Umum ICMI periode 1997-2000, ini juga berperan dalam mengantarkan BJ Habibie menjadi presiden.

 

Bonar Simangunsong

Selalu Belajar untuk Melayani

Laksamana Pertama TNI (Purn) Bonar Simangunsong adalah sosok manusia yang selalu ingin belajar. Kisah hidupnya sangat diwarnai proses belajar. Baginya belajar adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang hidup. Ia memang telah mengecap sejumlah pendidikan di dalam maupun di luar negeri.

 

Agus Wirahadikusumah (1951-2001)

Perwira Penerobos Tabu Militer

Ketika menjabat Pangdam VII/Wirabuana, ia melontarkan pemikirannya dalam rangka paradigma baru TNI tentang pemekaran Kodam. Bahkan, menurutnya, di Pulau Jawa tak perlu lagi ada Kodam kecuali di luar Jawa yang jangkauan Pemdanya terbatas. Gagasan kontroversial AWK, begitu ia sering dipanggil, ini menjadi perdebatan dalam tubuh TNI bahkan dalam jagad politik nasional.

 

Prof. Dr. Awaloeddin Djamin, MPA.

Polisi Pertama Bergelar Profesor Doktor

Meskipun telah lama pensiun dari dinas kepolisian, Awaloeddin tetap memperhatikan intitusi yang telah membesarkan namanya. Awaloeddin pun kerap memberi masukan atau kritik, diminta atau tidak, kepada para petinggi Polri.


Jenderal Sumitro (1927-1998)

Mundur dari Pangkopkamtib

Akibat Peritiwa Malari (15 Januari 1974), Jenderal Sumitro mengundurkan diri dari jabatan Pangkopkamtib, sebuah jabatan yang sangat berkuasa pada era itu. Jenderal kelahiran 13 Januari 2007 dan meninggal di Jakarta, 10 Mei 1998 itu didaulat para mahasiswa menjadi presiden menggantikan Soeharto.

 

Djuanda Widjaja (1959-2006)

Pengamat Militer dan Intelijen

Dia pengamat militer, intelijen dan politik yang terbilang handal. Untuk berkonsentrasi dalam profesi itu, pria lajang kelahiran Bandung, 10 Desember 1959, berpangkat Letnan Kolonel, itu mengundurkan diri dari Korps TNI-AL tahun 1998. Dia meninggal dunia di Paris, Sabtu 18 Maret 2006.

 

Budi Harsono

Sosok Patriot Berjiwa Ikhlas

Gaya bertuturnya lemah-lembut. Sikapnya low profile dan ikhlas. Perawakannya pun mungil.  Tapi, siapa sangka sosok politikus ini ternyata seorang patriot pensiunan TNI penyandang bintang tiga. Dia mengidamkan terciptanya manusia Indonesia bermental pembela negara, bukan pengusung kepentingan pribadi. 

 

Zaini Azhar Maulani (1939-2005)

Mantan Kepala Bakin Wafat

Mantan Kepala Bakin era Presiden Habibie, Letjen (Purn) Zaini Azhar Maulani, meninggal dunia Selasa 5 April 2005 pukul 16.20, di RSPAD Gatot Soebroto. Pria kelahiran Marabahan, Baritokuala, Kalimantan Selatan, 6 Januari 1939, itu meninggalkan seorang istri, Retno Inten, dan enam anak.

 

Mayjen (Pur) TNI Djali Jusuf

'Body Guard' Terpilihnya SBY

Terpilihnya SBY menjadi presiden tidak terlepas dari peran beberapa rekan dekatnya, termasuk, Mayjen TNI (pur) Djali Jusuf. Pria paro baya yang berambut sedikit botak ini memang, selama kampanye hampir tidak pernah lepas dari SBY. Pria yang selalu mengenakan setelan gelap ini sering berperan layaknya seorang body guard.

 

Widodo Budidarmo

Semua Karena Kuasa dan Kasih-Nya

Dia memiliki karakter pendiam di depan umum tetapi tegas dalam bertindak. Karakter yang dinilai banyak orang sangat cocok untuk polisi. Dia dilantik menjadi Kepala Polri dalam usia 47. Mantan Kepala Polda Jakarta (1970-1974) ini di mata stafnya dia seorang teladan yang memiliki jiwa kepemimpinan, dedikasi tinggi dan taat beribadah.

 

Laksamana TNI (Purn) Sudomo

Menemukan Hidup Kembali

Mantan Pangkopkamtib di era Soeharto ini mengaku di usia tuanya merasa terlahir kembali atau justru menemukan hidupnya kembali. Dia merasa lebih tenang dan khusyuk. ''Kalau orang lain berkata hidup dimulai umur 40 tahun, saya justru mulai umur 75 tahun,'' kata Sudomo. Dia yang pernah murtad, kembali lagi pada keyakinannya semula.

 

Hoegeng Imam Santoso (1921-2004)

Simbol Keteladanan Polri

Mantan Kapolri dan penganjur pertama pemakai-an helm bagi pengendara sepeda motor, ini dikenal bersih dari KKN. Dia simbol kejujuran dan keteladanan Polri. Jenderal Polisi (Purn) lulusan pertama Akpol (1952), kelahiran Pekalongan 14 Oktober 1921, ini meninggal dunia di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juli 2004 pukul 00.30 WIB.

 

Prabowo Subianto

Mengabdi Pada Dua Dunia

Pensiun dari dinas militer, Prabowo beralih menjadi pengusaha. Kini, nama Mantan Pangkostrad dan Komjen Kopassus ini kembali mencuat, menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Putera begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini telah kembali ke ladang pengabdian negerinya.

 

Laksamana TNI Widodo Adi Sucipto

Panglima TNI Pertama dari AL

Widodo AS merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari Angkatan Laut. Reformasi telah memberinya kesempatan itu. Ia menggantikan Jenderal TNI AD Wiranto. Sebelum menjabat Panglima TNI ia menjabat  Wakil Panglima TNI. Selama kepemimpinannya, ia berhasil mengembalikan jatidiri TNI sebagai tentara profesional. Pada 7 Juni 2002, ia digantikan Jenderal TNI AD Endriartono Sutarto.

 

Mayjen Amirul Isnaini (In Memoriam)

Seorang Intelijen Terbaik

Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Amirul Isnaeni (51),hari Minggu 8/6/03 sekitar pukul 09.30 waktu Singapura, meninggal dunia karena sakit komplikasi lever dan paru-paru di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura. Pada dua bulan sebelumnya Isnaeni sempat menjalani operasi transplantasi hati di rumah sakit itu. Jenazah intelijen terbaik ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin 9/6/03.

 

R. Adang Ruchiatna Puradiredja

Pemimpin yang Zikir, Pikir dan Ukir

Ia seorang putera terbaik bangsa yang berasal dari Jawa Barat. Di mata para kenalannya, mantan Pangdam IX Udayana, ini memiliki 5N (Nyunda, Nyantri, Nyakola, Nyeni, dan Nyaah ka balarea). Ia seorang prajurit pejuang dan pemimpin yang zikir, pikir dan ukir. Ia juga seorang pemimpin yang pelayan, yang peka melihat, mendengar dan mera-sakan. Sehingga, berbagai kalangan mengharapkannya terpilih sebagai Gubenur Jawa Barat periode 2003-2008.

 

H. R. Usman Ismail

Hidup adalah Anugerah Allah

Hidup adalah milik Allah SWT. Hidup di dunia sifatnya hanya sementara. Maka kita harus menerima apa adanya dan jangan ‘ngoyo’. Manfaatkan hidup ini sebaik-baiknya dengan seimbang dunia dan akhirat. Sebab, hidup adalah anugerah Allah.

 

AE Manihuruk, In Memoriam

Sosok Pekerja Keras Tanpa Pamrih

Jakarta 10/01/02: Letnan Jenderal (Purn) Arsinius Elias Manihuruk, mantan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) tahun 1972-1987, meninggal dunia pada usia 82 tahun hari Jumat (10/1) pukul 21.03 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sepanjang hidupnya, ia seorang pekerja keras yang menguasai bidang administrasi dan prencanaan strategi. Ia pekerja yang tanpa pamrih kepada bangsa dan negara.