BIOGRAFI
Sutiyoso
Gubernur DKI Jakarta (1997-2007) yang berlatar militer dengan pangkat
Letnan Jenderal (purn), ini akrab disapa Bang Yos. Dia salah seorang
putera bangsa yang berintegritas sebagai pemimpin bangsa. Seorang
pemimpin berkepribadian dan berprinsip kuat. Mantan Pangdam Jaya ini
sangat layak digelari sebagai sosok pemimpin bermental platinum.
Sutiyoso (02)
Proses pengasuhan Sutiyoso penuh liku-liku dan paradoksal. Dididik
dalam bingkai disiplin yang keras oleh Sang Ayah dan diasuh dalam
balutan kasih sayang oleh Sang Ibu. Namun, dia malah sering berkelahi di
luar rumah sehingga dianggap bagai pasir dalam sepatu di tengah disiplin
keluarga keluarga yang ketat. Sampai akhirnya, dia memahami dan memilih jalan hidupnya. Jadilah dia
mengubah debu jadi platina, dan menyepuh pasir jadi mutiara dalam
dirinya.
Sutiyoso (03)
Memberikan sesuatu yang maksimal dan tak mengenal istilah
setengah-setengah, adalah ciri pengabdian Sutiyoso yang hampir 30 tahun
berkarir sebagai prajurit komando. Danrem terbaik (1994) dan mantan
Pangdam Jaya (April 1996), ini mengalami kepuasan tersendiri sebagai
tentara, prajurit komando.
Sutiyoso (04)
Setelah dikaryakan menjadi Gubernur Propinsi DKI Jakarta, memenuhi
perintah atasan dengan harus melepas jenjang karir militer dari jabatan
Pangdam Jaya, Sutiyoso bertekad mengabdikan diri membangun kota
metropolitan Jakarta agar sejajar dengan kota besar dunia lainnya.
Sutiyoso (05)
Sutiyoso selain menghadapi perilaku warga seiring dengan pancaroba
perubahan iklim sosial politik di tanah air dalam era reformasi, ia
sebagai Gubernur DKI Jakarta juga menghadapi perubahan kepemimpinan lima
pre-siden berbeda. Mulai dari Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Mbak Mega dan
SBY. Sehingga MURI memberi Bang Yos award atas prestasi uniknya itu.
Sutiyoso (06)
Sebagai pemimpin sipil, awalnya Sutiyoso merasa berat sekali ketika
harus menerima kritikan dari sana-sini. Sebab selama di ketentaraan, ia
tidak biasa dikritik. Sekali atasan dikritik, itu alamat ditempeleng
langsung, sebuah tradisi di ketentaraan.
Sutiyoso (07)
Prinsip kepemimpinan bahwa seorang pemimpin harus siap dipimpin, juga
diterapkan kepada staf di bawahnya. Termasuk dalam proses perekrutan
staf. Sutiyoso (08)
Menjadi pemimpin, apalagi sebagai gubernur di ibukota, tentu mempunyai
konsekuensi terhadap keluarga. Terutama soal waktu dan perhatian. Juga
bagaimana keluarga, isteri dan anak-anak harus memahami posisinya
sebagai pejabat politis.
Sutiyoso (09) Gagasan Sutiyoso menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berbadan
hukum perseroan terbatas (PT) telah memancing reaksi beragam dari
berbagai pihak, termasuk dari Menteri Kesehatan. Seolah-olah dengan PT
timbul kesan keberpihakan Pemda DKI Jakarta kepada rakyat kecil makin
jauh. Sutiyoso (10)
Bukti pengabdian Sutiyoso kepada jutaan warganya, ia bekerja sebagai
pelayan 24 jam sehari. Selain itu, dia juga terbilang sebagai gubernur
yang berani melaksanakan kebijakan strategis dan penting kendati tidak
populis dan mengundang kontroversi. Sehingga, dia banyak dalam
pemberitaan media massa.
|
|
|
|
Sutiyoso (10)
Pada tahun 2014, kota Jakarta
akan kolaps macet total akibat pertumbuhan kendaraan tidak sebanding
dengan pertumbuhan jalan. Pada saat itu, siapa saja boleh beli mobil
namun tak bisa keluar rumah, cukup diselimuti saja di garasi. Untuk
mengatasi masalah itu, Gubernur Sutiyoso menggagas suatu pola
transportasi makro. Dia pun memotivasi Rustam Effendi selaku Kepala
Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membantunya mewujudkan obsesi itu.
Itulah ikhwal awal berprosesnya reformasi total (revolusi) transportasi
di Jakarta
WAWANCARA Sutiyoso (11)
Seperti apa pembangunan kota metropolitan Jakarta dalam visi Gubernur
Sutiyoso yang akrab dipanggil Bang Yos. Benarkah jenderal bintang tiga
ini kurang berpihak kepada wong cilik? Lalu, mengapa dia tega melakukan
penggusuran? Serta, mengapa dia bersikukuh mengubah badan hukum Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi perseroan? Bagaimana keberpihakannya
kepada usaha kecil dan menengah? Lalu, kenapa dia mengizinkan
hypermarket bertumbuh? Selain itu, sesungguhnya bagaimana kerlibatannya
dalam Peristiwa 27 Juli 1996?
BERITA
Sutiyoso
Jakarta 1/5/2005: Sutiyoso yang akrab dipanggil Bang Yos dinobatkan
sebagai gubernur paling kreatif. Dia orang paling kreatif dalam bidang
pemerintahan menurut penilaian Yayasan Pengembangan Kreativitas (YPK).
Selain Bang Yos, 12 tokoh lainnya menerima penghargaan serupa dalam
bidang masing-masing. Penganugerahan penghargaan kreativitas itu
berlansung di Mal Puri Indah, Jakarta, Minggu 1 Mei 2005.
Sutiyoso
Sesuai hasil penelitian UNDP, Jakarta terbilang sebagai kota yang
paling berdebu (terpolusi) ketiga di dunia setelah Meksiko dan Bangkok.
Maka Gubernur Sutiyoso pun mencanangkan Program Langit Biru untuk
mengatasi polusi Kota Jakarta yang sudah begitu gawat itu.
BERITA Tajuk Kompas
Kompas 23/6/2005: KETIKA otonomi daerah diberlakukan tahun 2001 lalu,
ada harapan munculnya pusat-pusat pembangunan baru. Kehadiran
pusat-pusat pembangunan baru itulah yang diharapkan bisa mengurangi
beban DKI Jakarta sebagai kota tujuan bagi setiap warga Indonesia untuk
mengadu dan mengubah nasib mereka.
Sutiyoso: Untuk Bangun Jalan Tol dan Banjir Kanal
Kompas 15/6/2005: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
akan segera menerapkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
dalam rangka membangun Banjir Kanal Timur sepanjang 23,6 kilometer dan
jalan tol lingkar luar Jakarta.
Sutiyoso: Untuk Bangun Jalan Tol dan Banjir Kanal
Kompas 15/6/2005: Pembangunan Banjir Kanal Timur yang
dicanangkan Presiden Megawati Soekarnoputri pada bulan Juli 2003 itu
tertunda-tunda. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengancam mencopot jabatan
Wali Kota Jakarta Timur Koesnan A Halim dan Wali Kota Jakarta Utara
Effendy Anas jika dalam waktu yang ditetapkan proyek tersebut belum
selesai.
Sutiyoso
Gubernur DKI Jakarta, ini terpilih sebagai ketua umum Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2004-2008 menggantikan Chairul
Tanjung yang mengundurkan diri. Sutiyoso terpilih secara aklamasi setelah
Dahlan Iskan, satu-satunya pesaing, mengundurkan diri beberepa saat
sebelum pemilihan (voting) pada Munaslub PBSI di Jakarta,Sabtu 17 Juli
2004.
Sutiyoso
Sutiyoso akhirnya terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk masa
jabatan kedua (2002-2007) di tengah kepungan sekitar 5000 massa
penentangnya yang mengurung Gedung DPRD dan Balaikota Jakarta. Ia yang
berpasangan Fauzi Bowo sebagai Wakil Gubernur meraih 47 dari 84 suara
anggota DPRD, atau 55% suara.
|
|