a - z
►
Ahmad Fuad Fanani
► Arief Budi W Meng, Dr, LIPI
►
Asis Djadjadiningrat
►
Bustanul Arifin
►
David Handojo Muljono
►
Dawam Rahardjo
►
Djisman S Simanjuntak
►
Harry Tjan Silalahi
►
Herawati Sudoyo
►
Hermawan Sulistyo
►
Ikrar Nusa Bhakti
► J.
Kristiadi
►
Joko Sasmito
►
Jusuf
Wanandi
►
Kamir Raziudin Brata
►
Koentjaraningrat
►
Laurence Manullang, Prof. Dr
►
Mari Pangestu
► Nat Evvy Kartini, Batan
►
Nelson Tansu
►
Onghokham
►
Otto Soemarwoto
►
Raden Pandji Soejono
►
Revo Arka Giri Soekatno
►
Riswandha Imawan
(1955-2006)
►
Samaun Samadikun (1931-2006)
►
Soedarto,
Prof dr DTMH PhD
►
Sri Mulyani Indrawati, Ph.D
►
Sukardi Rinakit
►
Syafi'i
Anwar, M, Dr
►
Syamsudin Haris
►
Syamsul Arifin
►
Taufik Abdullah
►
Ulil Abshar Abdhalla
►
Umar
Anggara Jenie
►
Umar Juoro
►
Vennetia Danes
►
Wawan H Purwanto
►
Wiwik
Sringatin Subowo
►
Prof.
Dr. Laurence Adolf Manullang
Doktor
ekonomi bidang manajemen akuntansi ini dikenal handal dalam teori dan
terdepan dalam aplikasi. Dia disegani sebagai seorang pemikir brilian dan
top eksekutif keuangan dunia yang handal serta memiliki kompetensi dan
jaringan luas untuk mengelola keuangan dan badan usaha negara dalam
kapasitas decisive (menteri).
Yohanes Surya
Fisikawan ini telah berjasa membuka jalan bagi
bangsa Indonesia memasuki fase renaisans. Dia merintis jalan
bagi murid cerdas Indonesia masuk pada komunitas
fisika pemula antarbangsa melalui Olimpiade Fisika Internasional dan The First Step to Nobel
Prize in Physics. Ia pun berobsesi mempersiapkan peneliti Indonesia
meraih Nobel 2020.
Harry Tjan Silalahi
Wakil Ketua Dewan Direktur dan Anggota Dewan Kehormatan lembaga
pengkajian CSIS (Center For Strategic & International Studies) ini
dikenal luas sebagai peneliti senior bidang politik, budaya dan pertahanan.
Sejak awal tahun 50-an, ia mulai aktif memberikan kontribusi dalam dunia
politik nasional dan banyak menulis di berbagai surat kabar dan buku.
Pemenang
Yayasan Sains Toray Indonesia (ITSF) bertepatan dengan ulang tahunnya
ke-10 memberikan Penghargaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Toray tahun
2004 kepada 31 orang yang terdiri atas para peneliti dengan proposal dan
hasil penelitian maupun guru sekolah menengah umum dengan alat peraga
untuk menjelaskan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), Selasa (3/2/04),
Jakarta.
Dr. Sri Mulyani Indrawati
Ia primadona, cerdas, jelita dan populer. Analisisnya kritis, lugas dan
jernih. Berkali-kali diisukan akan menjadi menteri, ternyata ia malah go
international. Ia hijrah ke Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS),
sebagai konsultan di USAid sejak Agustus 2001. Kemudian, terpilih menjadi
Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di
Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group). Dia perempuan pertama dari
Indonesia menduduki posisi itu.
Dr. Onghokham
Onghokham bukan pohon pisang, yang hanya berbuah satu kali. Di usia senja
yang sudah semakin larut, dengan beragam kendala yang harus dia atasi,
ternyata dia masih tetap bisa membuktikan jati dirinya sebagai seorang
penulis yang tetap dan akan terus berkarya.
Meskipun dia kini harus berada
di atas kursi roda akibat serangan stroke sejak pertengahan tahun 2001,
tidak berarti kegiatannya menyusut. Tidak hanya dalam mengikuti
perkembangan dunia dan menuangkan hasil renungan dalam tulisan.
Prof dr Soedarto DTMH PhD
Prof dr Soedarto DTMH PhD termasuk ilmuwan gaek di kampusnya. Mantan
Rektor Unair (Universitas Airlangga) ini memiliki sebuah karya ilmiah yang
terbilang cukup dasyat. Yaitu metode yang mampu mengembangbiakkan satu
virus demam berdarah menjadi satu juta kali lipat.
Mari Pangestu
Mari Pangestu mantan direktur eksekutif Center for Strategic and
International Studies (CSIS) ini seorang ekonom perempuan Indonesia yang sudah
dikenal dunia. Puteri ekonom kondang Panglaykim, ini telah menjadi
pembicara laris bukan hanya di Indonesia tapi juga di berbagai belahan
dunia. Ia sering dimintai masukan oleh
World Bank, IMFdan ADB.
Prof Dr Koentjaraningrat
Ia ilmuwan yang berjasa meletakkan dasar-dasar perkembangan ilmu
antropologi di Indonesia. Sehingga ia diberi kehormatan sebagai Bapak
Antropologi Indonesia. Hampir sepanjang hidupnya disumbangkan untuk
pengembangan ilmu antropologi, pendidikan antropologi, dan apsek-aspek
kehidupan yang berkaitan dengan kebudayaan dan kesukubangsaan di
Indonesia.
Jusuf Wanandi
Pendiri dan Anggota Dewan Penyantun CSIS, ini lama menjabat Direktur
Eksekutif CSIS, sebuah lembaga pemikir yang berperan melahirkan berbagai
gagasan yang menjadi kebijakan pemerintah pada awal kekuasaan orde baru
hinga pertengahan tahun 80-an. Saat mahasiswa,
ia dikenal sebagai tokoh organisasi ekstrauniversiter, PMKRI.
David Handojo Muljono
Peneliti senior dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, ini terdorong
menekuni penelitian hati agar Indonesia mandiri dan tak tergantung pada
negara lain dalam hal vaksin dan alat diagnostik untuk hepatitis B.
Menurutnya, Indonesia sebagai wilayah endemis hepatitis B, merupakan pasar
potensial bagi vaksin dan alat diagnostik untuk hepatitis B.
J Kristiadi
Pria berkacamata ini dikenal sebagai peneliti senior dari CSIS. Sebagai peneliti dan pengamat
yang sudah berkiprah sekitar 30 tahun, ia akrab dengan topik seputar peran TNI, perkembangan politik dan pertahanan. Dia
seorang narasumber bagi berbagai media yang pendapatnya seringkali
dianggap berwarna dan kontroversial.
Ikrar Nusa Bhakti
OPINI Profesor Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia): Fantastis! Itulah kata yang terlontar saat Komisi Pemilihan Umum
atau KPU, 7 Juli 2008, mengumumkan 34 partai politik nasional dan enam
parpol lokal di Aceh akan mengikuti Pemilihan Umum 2009.
|
|
Herawati Sudoyo
Bercita-cita jadi
arsitek, tapi jalan hidupnya menjadi dokter dan peneliti. dr Herawati Sudoyo, MS, PhD
kelahiran Pare, 2 November 1951, dan Dosen FK-UI, ini pun telah membuat terobosan dalam ilmu pengetahuan
dengan meletakkan
dasar pemeriksaan DNA forensik untuk identifikasi pelaku bom bunuh diri.
Hermawan Sulistyo
Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik LIPI, ini seorang ' aktivis provokator'
reformasi 1998. Pria kelahiran Ngawi, 4 Juli 1957, yang akrab dipanggil Kikiek Haryodo,
ini seorang profesor pemikir strategis aksi mahasiswa 1998 yang berhasil
mengakhiri kekuasaan 32 tahun Orde Baru.
Sukardi Rinakit
Sukardi Rinakit, Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS)
seorang peneliti, pembicara, dan penulis di berbagai lembaga dan media
nasional maupun internasional. Lulusan S-1 Fisip Universitas Indonesia
dan S-3 Political Science, National University of Singapore, ini lahir
di Madiun, 5 Juni 1963.
Djisman S Simanjuntak
OPINI: Doktor yang menekuni ekonomi mikro dan makro,
ini mengatakan kinerja ekonomi Indonesia 2007
secara keseluruhan patut disebut sedang. Menurut
Direktur Eksekutif Prasetya Mulia Business School dan Ketua Dewan
Penyantun CSIS, itu
sangat mungkin kinerja sedang itu akan bertahan pada 2008.
M Syafi'i Anwar (01)
Wacana pluralisme kini kembali memperoleh relevansinya dengan terjadinya
berbagai peristiwa yang mengganggu hubungan antarpenganut agama-agama di
Indonesia. Namun, pluralisme sering dipahami secara salah dengan
menganggap menyama-kan semua pandangan agama-agama yang berbeda.
Prof Dr Samaun Samadikun (1931-2006)
OBITUARI: Mantan Kepala LIPI
yang juga guru
be-sar bidang elektronika ITB, itu aktif
memperjuang-kan pengembangan mikroelektronika dan Kota Chip sejak 1991. Namun
sampai meninggal di Jakarta, Rabu 15 November 2006 pukul 10.15
WIB, cita-cita pria kelahiran Magetan, 15 April 1931 itu
belum terwujud.
OPINI: Ahmad Fuad Fanani
Pluralisme
agama dalam sebuah komunitas sosial menjanjikan dikedepankannya prinsip
inklusivitas. Sebab, pada
dasarnya masing-masing agama mempunyai berbagai klaim kebenaran yang
ingin ditegakkan terus, sedangkan realitas masyarakat terbukti
heterogen secara kultural dan religius.
OPINI: Syamsul Arifin
Islam radikal atau Islam garis
keras tidak pernah berhenti dibicarakan. Kali ini genre Islam tersebut
kembali memantik kontroversi menyusul pernyataan Menteri Pertahanan
Juwono Sudarsono tentang adanya partai Islam yang disusupi kelompok
Islam garis keras.
Bustanul Arifin
Bustanul Arifin, Ekonom Senior di
INDEF, Jakarta, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian di Universitas
Lampung, Dosen Pascasarjana di UI dan IPB. Dia telah menulis lebih 30 judul buku (12
di antaranya sebagai penulis tunggal), lebih 50 artikel di jurnal ilmiah,
235 makalah di seminar internasional dan dalam negeri.
Prof Dr KPH Asis H Djadjadiningrat
Ketua Majelis Guru Besar ITB
ini mendapat pemahaman tentang siklus hidup setelah banyak menghayati
keberadaan limbah atau sampah. "Limbah bukan sesuatu yang berbahaya,
malah bisa dimanfaatkan kembali," kata Kepala Laboratorium Kualitas
Udara ITB kelahiran Purwakarta, 13 Maret 1946 itu. Prof Dr Riswandha Imawan (1955-2006)
Pengmat politik berlogo
Eagles Flies Alone di kaki gunung Merapi dan
Guru Besar Fisipol UGM
Yogyakarta Prof Dr Riswandha Imawan meninggal
Jumat 4 Agustus 2006 pukul 13.45 di
Yogyakarta, akibat penyakit jantung. Pria kelahiran Bangkalan, Madura,
17 Januari 1955, itu juga menderita penyakit diabetes.
Vennetia Danes
Vennetia Ryckerens Danes membuat dua pemegang Nobel kedokteran dari
Max Plank Institute (Jerman), Prof Bert Sakmann dan Prof Erwin Neher,
berdecak kagum. Kedua guru besar itu tidak menduga dokter kelahiran
Manado, 27 Maret 1962, ini menyimpan potensi sebagai peneliti berkelas
dunia.
Syamsuddin Haris
Peneliti, profesi yang memang
diinginkannya. Drs Syamsuddin Haris MSi, Ahli Peneliti Utama (APU)
Bidang Politik LIPI, ini sejak mahasiswa memper-siapkan diri untuk terjun
sebagai peneliti. Walaupun sebelumnya, pria
kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 9 Oktober 1957, ini tidak pernah
bercita-cita jadi peneliti.
Prof Dr Otto Soemarwoto
Guru besar emeritus Unpad Bandung, ini seorang
tokoh yang pro lingkungan hidup dan
pro Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Doktor dalam Plant Physiology, Universitas California, Berkeley, AS,
kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 19 Februari 1926, ini mengatakan
setiap proyek harus bertujuan untuk memperkuat NKRI dan lingkungan hidup.
Joko Sasmito
Ilmu pengetahuan mampu menjelaskan hal-hal yang semula dianggap tak
mungkin menjadi mungkin. Melalui ilmu pengetahuan pula Joko Sasmito
berhasil menciptakan biochip, yang dalam perkembangannya sangat
bermanfaat bagi dunia kedokteran. Semua berawal dari Siklus Kaifa.
Taufik Abdullah
Mantan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini
seorang sejarawan dan peneliti yang teguh berpegang pada etika ilmiah.
Pria kelahiran Bukittinggi, 3 Januari 1936, lulusan Jurusan Sejarah
Fakultas Sastra & Kebudayaan UGM Yogyakarta (1961) dan doktor (S3)
Universitas Cornell, Ithaca, AS (1970), ini senang menjadi peneliti,
karena merasa tidak terpasung pada birokrasi.
Wawan H Purwanto
Namanya populer karena kepiawaiannya
mengamati isu-isu strategis. Sebagai peneliti dan pengamat intelijen, ia memang
banyak berbicara tentang perkembangan terbaru ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan terlebih bila muncul
kasus besar seperti peledakan bom.
Dawam Rahardjo
Indonesia selalu digambarkan sebagai negara dengan pemeluk agama Islam
yang toleran. Toleransi juga diperlihatkan agama-agama dominan sebelum
Islam, yakni Hindu dan Buddha, terhadap ajaran baru: Islam. Para ulama
penyebar Islam dulunya juga bersikap toleran terhadap ajaran agama
sebelumnya.
Prof Nelson Tansu, Ph.D.
Dia asli orang Indonesia yang prestasinya diakui dunia internasional.
Pria kelahiran Medan 20 Oktober 1977, ini sudah meraih 11 penghargaan dan memiliki tiga hak paten atas penemuan
risetnya. Pada usia 25 tahun ia telah berhasil meraih gelar PhD di University of
Wisconsin, Madison, dan kemudian langsung mengajar mahasiswa S-3.
Ulil Abshar Abdhalla
Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL)
dan Direktur Freedom Institute, Jakarta, ini lahir di Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967.
Dia
berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa'i dari
pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, KH Mustofa Bisri,
pengasuh pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.
Umar Juoro
Meraih gelar
sarjana Jurusan Fisika, ITB (1986), kemudian
meloncat ke bidang ekonomi politik. Lulusan S2 Boston University, USA (1992)
bidang ekonomi politik, ini seorang peneliti, dan pengamat ekonomi
ternama di negeri ini. Keahlian itu mengantarkannya menjabat Asisten Wakil
Presiden dan Presiden RI BJ Habibie bidang Ekuin
(1998-1999). |
|