A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  P R O F E S I
 ► Advokat
 ► Akuntan
 ► Arsitek
 ► Bankir
 ► CEO-Manajer
 ► Dokter
 ► Guru-Dosen
 ► Konsultan
 ► Kurator
 ► Notaris
 ► Peneliti-Ilmuwan
 ► Pialang
 ► Psikolog
 ► Seniman
 ► Teknolog
 ► Wartawan
 ► Profesi Lainnya
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Redaksi
 


 
SENIMAN  
BUDAYAWAN-SASTRAWAN  
   
Pencarian Google - TokohIndonesia
 

a - z

::

Affandi

Ajip Rosidi

Alexander Hendrato Suryoprawiro
Alfred Simanjuntak

Ali Akbar Navis^

Amrus Natalsya

Anna Maria Winarti Goris

Asep Sunandar Sunarya

Ashadi Siregar

Asrul Sani^

AT Mahmud

Augustin Sibarani

Ateng, Andreas Leo Ateng Suripto^

Bagong Kussudiardja (1928-2004)

Barli Sasmitawinata

Basuki Abdullah (1915 - 1993)
Benyamin Sueb (1939 - 1995)

Bill Saragih (1933-2008)

Bokir bin Dji'un^

Bubi Chen

Butet Kertaradjasa
Chairil Anwar (1922-1949)

Damsyik, HIM

Dewi Lestari Simangunsong

Djenar Maesa Ayu

Djeno Harum Brodjo, Ki Empu

Edhi Sunarso

Emha Ainun Nadjib

Gesang Martohartono

Gordon Tobing (1925-1993)

Hamsad Rangkuty

Hans Bague Jassin

Harry Roesli (1951-2004)

Ibu Soed (Saridjah Niung)

Ida Bagus Tilem

Idris Sardi,

Irma Hardisurya

Kartika Affandi

Kho Ping Hoo (1926-1994)

Maruli Sitompul

Maya Tamara

Nanny Anastasia Lubis (1926-1993)

NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin)

Norbertus Riantiarno (Nano)

Nortier Simanungkalit

Pramoedya Ananta Toer (1925-2006)

Pranawengrum Katamsi (1943-2006)

Ramadhan KH (1927-2006)

Ratno Timoer

Retno Maruti

Ridwan Saidi

Roedjito (1932-2003)

Rusli

Rustandi Kartakusuma (1921-2008)

Samosir, AWK

Sanusi Pane (1905-1968)

Sapardi Djoko Damono

Sardono W. Kusumo

Sasminta Mardawa

Semsar Siahaan

Sindudarsono Sudjojono (1913-1985)

Sitor Situmorang
Soetardji Calzoum Bachri

Sundari Untinasih Soekotjo

Sutan Takdir Alisjahbana

Taufik Abdullah

Taufiq Ismail

Teguh Karya (1937-2001)

Teuku Abdullah

Tien Santoso

Tilhang Oberlin Gultom

Titiek Puspa

Toto Asmuni (1932-2007)

Trisutji Djuliati Kamal

Turino Djunaedi (1927-2008)

Wiji Thukul

Wim Umboh (1933-1996)

WS Rendra

Yusach NH

Zulkaidah br Harahap

 

Ridwan Saidi

Politisi dan Budayawan Betawi

Ridwan Saidi, pria kelahiran Jakarta, 2 Juli 1942, ini seorang politisi dan budaywan Betawi. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini mantan Ketua Umum PB HMI, 1974-1976 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1977-1987.

 

Sundari Untinasih Soekotjo

Dewi Keroncong

Sundari Untinasih SoekotjoSejak jaman presiden Soeharto, Habibie, hingga Susilo Bambang Yudhoyono, perempuan yang ciri khasnya tampil berkebaya ini kerap kali diundang menjadi penyanyi istana. Lagu yang dibawakannya adalah sebuah genre musik yang identik dengan irama milik para orang tua, keroncong. Berkat konsistensinya di dunia musik keroncong, banyak kalangan kemudian menjulukinya ‘Dewi Keroncong’.

Idris Sardi

Violis, Ogah Dipanggil Maestro

Violis ternama Idris Sardi sudah lama tak terdengar gesekan biolanya. Ternyata, ia juga tak luput dari kegalauan atas pelbagai kejadian yang menimpa bangsa dan negerinya. Saat rasa sakit masih sering mengganggu di perutnya, ia tetap sibuk kegiatan rekaman. Menyongsong datangnya peringatan hari lahirnya yang ke-65, 7 Juni 2003, rupanya Idris tengah mempersiapkan satu acara khusus.

 

Ajip Rosidi

Sosok Sastrawan Paripurna

Sosok Ajip Rosidi di mata rekan-rekannya sesama pencinta sastra dan kebudayaan merupakan sosok yang lengkap, paripurna. Selain dikenal sebagai sastrawan Sunda, Ajip juga dikenal sebagai sosok yang memperkaya sastra Indonesia dan mem-perkenalkan kebudayaan Sunda di dunia internasional. Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage itu juga dinilai sebagai sosok yang bisa melepaskan diri dari kecenderungan polarisasi dalam banyak hal.

 

Gesang Martohartono

Legenda Maestro Keroncong

Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Satu dari yang sedikit itu, ialah maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono, pencipta lagu Bengawan Solo. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang sangat digemari di Jepang. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu yang telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.

 

Andreas Leo Ateng Suripto

Sang Legenda Dunia Lawak

Andreas Leo Ateng Suripto, dipanggil Ateng, pelawak yang sangat berdedikasi, menghem-buskan napas terakhirnya di Jakarta, pukul 16.15 WIB, Selasa 6/5/03, akibat sakit tengorokan. Ia meninggalkan seorang isteri, Theresia Maria Reni Indrawati, serta dua anak, Alexander Agung Suripto (26) dan Antonius Aryo Gede Suripto (21).

 

Ali Akbar Navis (In Memoriam)

Sang Kepala Pencemoh

Ia seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia. Lebih dikenal dengan nama AA Navis, yang di kalangan sastrawan digelari sebagai kepala pencemooh. Gelar yang lebih menggambarkan kekuatan satiris tidak mau dikalahkan sistem dari luar dirinya. Sosoknya menjadi simbol energi sastrawan. Penulis ‘Robohnya Surau Kami’ ini meninggal dunia dalam usia hampir 79 tahun, Sabtu 22 Maret 2003, di Padang.

 

Pramoedya Ananta Toer (1925-2006)

Dihargai Dunia Dipenjara Negeri

Ia bagaikan potret seorang nabi, yang dihargai oleh bangsa lain tetapi dibenci di negerinya sendiri. Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang yang pantas menjadi calon pemenang Nobel. Ia telah mengha-silkan belasan buku baik kumpulan cerpen maupun novel. Kenyang dengan berbagai pengalaman perampasan hak dan kebebasan. Ia banyak menghabiskan hidupnya di balik terali penjara.

 

Asrul Sani (In Memoriam)

Seniman Pelopor Angkatan '45

Asrul Sani seniman kawakan kelahiran Rao, Sumbar, 10 Juni 1927 yang antara lain dikenal lewat Sajak Tiga Menguak Takdir bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin meninggal dunia hari Minggu 11 Januari 2004 malam sekitar pukul 22.15 di kediamannya di Jln. Attahiriah, Kompleks Warga Indah No. 4E, Pejaten Jakarta.

 

Prof. Sardono W. Kusumo

Penata Tari bagi Nurani Manusia

Seniman penata tari dan penari berambut sebahu, lulusan SMA Negeri 4 Surabaya, ini dikukuhkan menjadi Guru Besar IKJ (14/1/2004). Ia seniman pertama dari Asia yang mendapat penghargaan ISPA. Sejak usia 23 tahun ia tak pernah berhenti menciptakan karya tari, bukan untuk jual beli, tetapi mencari arti bagi nurani manusia.

 

Edhi Sunarso

Pematung Monumen & Diorama

Dia pematung beberapa monumen dan diorama sejarah yang tersebar di beberapa kota Indonesia. Di antaranya patung Monumen Selamat Datang di Bundaran HI dan Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta. Karena karya-karyanya,negara menganugrahkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma (2003) kepadanya.

 

HIM Damsyik

Datuk Dansa Berkelas Dunia

Dansa dan film adalah dua dunia yang berjalan linear dalam kehidupannya. Keterampilan berdansanya berkelas dunia. Kehebatannya memerankan tokoh antagonis dalam sinetron “Siti Nurbaya” membuat namanya sangat lekat dengan sebutan “Datuk Maringgih” dan kepiawiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan “Datuk Dansa”.

 

Titiek Puspa

Bercerita Lewat Lagu

Karir artis penyanyi dan pencipta lagu ini seolah tiada henti, hingga usia tua. Lagu ciptaan nenek awet muda ini umumnya bercerita tentang manusia. Cerita yang didasari oleh rasa empati dan simpati yang sangat dalam kepada setiap manusia yang terpojok. Beragam tema kehidupan yang lekat dengannya diterjemahkan menjadi lagu.

 

Bubi Chen

Pianis Seluruh Jiwa

Pria keturunan Tionghoa ini mengharumkan nama Indonesia saat ia terpilih sebagai salah satu dari sepuluh pianis jazz terbaik dunia pada 1997 dan mendapat julukan Pearl from the East atau Mutiara dari Timur. Ia dikenal sebagai pianis yang seluruh jiwanya dicurahkan kepada musiknya terutama musik jazz.

 

Bagong Kussudiardja (1928-2004)

Begawan Seni itu Telah Tiada

Koreografer dan pelukis kenamaan yang digelari begawan seni, ini meninggal dalam usia 75 tahun di RS Bethesda, Yogyakarta, Selasa 15 Juni 2004 pukul 22.45. Seniman kelahiran Yogyakarta, 9 Oktober 1928 yang telah mencipta lebih 200 tari, itu meninggal akibat komplikasi penyakit prostat, paru-paru, diabetes, dan jantung.

 

H.B Jassin

Paus Sastra Indonesia

Sepanjang hidupnya, HB Jassin menumpahkan perhatian mendorong kemajuan sastra-budaya di Indonesia. Ia dikenal sebagai kritisi sastra terkemuka sekaligus dokumentator sastra terlengkap. Kini, kurang lebih 30 ribu buku dan dokumennya tersimpan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

 

W.S. Rendra

Kepiawaian Si Burung Merak

Kepak sayap si penyair berjuluk "Si Burung Merak" ini masih kuat dan tangkas. Suaranya lantang dan sangatlah mahir memainkan irama serta tempo. Kepiawaian pendiri Bengkel Teater, Yogyakarta, ini membacakan sajak serta melakonkan peran dalam drama membuatnya menjadi bintang panggung terkenal hingga ke mancanegara.

 

Affandi (1907-1990)

Maestro Seni Lukis Indonesia

Semasa hidupnya, telah menghasilkan lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya dipamerkan ke berbagai negara di dunia, dan selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Maestro yang meraih gelar Doktor Honoris Causa dari University of Singapore (1974), ini lebih sering melukis dengan menumpahkan cat dari tube-nya kemudian menyapu dengan jari-jarinya.

 

Sitor Situmorang

'Kepala Suku' Sastrawan ‘45

Pria Batak kelahiran Harianboho, Samosir, Sumatera Utara 2 Oktober 1924 ini sudah menjadi seorang Pemimpin Redaksi harian Suara Nasional terbitan Sibolga, pada saat usianya masih sangat belia 19 tahun, di tahun 1943. Padahal, sebelumnya ia sama sekali belum pernah bersentuhan dengan profesi jurnalistik.

 

Irma Hardisurya

Ratu Pelukis Romantik

Bagi mantan ratu kecantikan pertama Indonesia (Miss Indonesia di International Beauty Pageant 1969 Tokyo), ini hidup adalah anugerah Tuhan.  Setelah sukses sebagai ratu kecantikan, ia memilih menjadi wartawan Majalah Femina. Kemudian, lulusan Senirupa ITB ini dikenal sebagai pelukis realisme romantik kontemporer.

 

Harry Roesli (1951-2004)

Doktor Musik Kontemporer

Profesor psikologi musik ini bukan musisi biasa. Dia melahirkan fenomena budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif dan konsisten memancarkan kritik sosial. Doktor musik bernama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli, ini meninggal dunia Sabtu 11 Desember 2004, pukul 19.55 di RS Harapan Kita Jakarta.

 

Kartika Affandi

Bunga Matahari Tanpa Busana

Pelukis perempuan tanpa busana ini menggelar pameran tunggal bertajuk Menengok Perjalanan Kehidupan. Sejumlah lukisan putri maestro Affandi, ini merekam suasana kejiwaan dan perjalanan kehidupan yang ia alami. Mulai dari tubuh perempuan tanpa busana, sampai wajah yang teralingi kawat berduri dan "potret diri" berupa bunga matahari.

Norbertus Riantiarno (Nano)

Pendiri Teater Koma

Pendiri Teater Koma (1 Maret 1977) Norbertus Riantiarno yang akrab dipanggil Nano lahir di Cirebon, 6 Juni 1949. Suami dari aktris Ratna Riantiarno ini seorang aktor, penulis, sutradara dan tokoh teater Indonesia. Nano, terpilih sebagai penerima Anugerah Teater FTI 2008.

 

Sanusi Pane (1905-1968)

Sastrawan Pujangga Baru

Sanusi Pane, sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Pria kelahiran Muara Sipongi, Sumut, 14 November 1905, ini juga berprofesi guru, redaktur dan aktif dalam dunia pergerakan politik,  seorang nasionalis yang ikut menggagas berdirinya “Jong Bataks Bond.”  Wafat di Jakarta, 2 Januari 1968.

 

Rustandi Kartakusuma (1921-2008)

Sastrawan Angkatan 45

Budayawan dan sastrawan angkatan 45, Mh Rustandi Kartakusuma, yang akrab dipanggil Uyus, meninggal dunia dalam usia 87 tahun, Jumat 11 April 2008 pukul 06.15 WIB di Panti Jompo Ria Pembangunan, Cibubur. Pria kelahiran Ciamis, 20 Juli 1921, itu tidak menikah sampai akhir hayatnya.

 

Wim Umboh (1933-1996)

Sutradara Film-film Cinta

Sutradara film-film cinta Indonesia kelahiran Manado, 26 Maret 1933, ini meraih 27 Piala Citra, sebagian sebagai sutradara terbaik, khususnya film cinta. Dia merilis kl 59 film cinta. Saat menikah ketiga kalinya, dia masuk Islam dengan nama baru, Achmad Salim. Dia meninggal di Jakarta, 24 Januari 1996.

 

Ibu Soed (Saridjah Niung)

Pencipta Lagu Anak-Anak

Ibu Soed (Saridjah Niung Bintang Soedibio), kela-hiran Sukabumi, 26 Maret 1908, seorang pencipta lagu anak-anak legendaris. Dia mencipta 200 lebih lagu anak-anak. Tokoh musik tiga jaman (Belanda, Jepang, Indonesia), ini pertama kali mengumandangkan suaranya di radio NIROM Jakarta 1927.

 

Turino Djunaedi (1927-2008)

Tokoh Paripurna Perfilman Nasional

OBITUARI: Tokoh paripurna perfilman Indonesia, Turino Djunaedi, meninggal dunia Sabtu 8 Maret 2008 pukul 20.55 di RS Setia Mitra, Jakarta. Aktor film, sutradara, produser, penulis cerita dan skenario film, kelahiran Padang Tiji, NAD, 6 Juni 1927,  itu sudah lama menderita sakit karena stroke.

 

Djenar Maesa Ayu

Melawan Ketabuan dengan Pena

Dari segelintir perempuan penulis Indonesia saat ini, nama Djenar Maesa Ayu terasa sangat menonjol dari yang lainnya. Pada mulanya ia menulis cerita pendek (cerpen), lalu beringsut ke novel. Namanya semakin melangit ketika ia melebarkan sayap ke dunia televisi dan layar lebar.

 

Bill Saragih (1933-2008)

Pemusik Jazz Serba Bisa

Pemusik jazz serba bisa Bill Amirsyah Saragih meninggal dunia dalam usia 75 tahun, hari Selasa 29 Januari 2008 pukul 11.15 WIB di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, karena stroke yang dideritanya sejak 2001. Pria kelahiran Sindaraya, Simalungun, Sumut, 1 Januari 1933, itu secara total menggeluti musik jazz.

 

Maruli Sitompul

Aktor 'Si Buta dari Gua Hantu'

Maruli Sitompul, aktor film senior berdarah Batak kelahiran Cilacap, 21 Desember 1937. Aktor bernama lengkap Hisar Sahat Maruli Sitompul, ini telah membintangi puluhan film (1963 -1984) di antaranya 'Si Buta dari Gua Hantu' dan 'Laki-laki dari Nusakambangan' yang memberinya penghargaan sebagai Aktor Terbaik FFI 1981.

 

Tilhang Oberlin Gultom (1973)

Seniman Opera Batak

Dia seniman dan pendiri Opera Batak yang dinamai Opera Tilhang (1920-1973). Dia mencipta 360 lagu, 12 tumba dan 24 judul drama. Setelah sang pendiri meninggal (1973), Opera Tilhang   dilanjutkan para penerusnya dengan Opera Serindo sampai 1985. Setelah itu, opera Batak tidak pernah muncul lagi.

 

Gordon Tobing (1925-1993)

Legenda Folk Song Batak

Gordon Tobing, musisi folk song Batak legendaris. Bersama grupnya Impola, Gordon telah memopulerkan lagu-lagu rakyat Batak ke seantoro dunia. Kepiawaian menyanyikan lagu rakyat Batak (Tapanuli) telah menggetarkan jutaan orang di puluhan negara di lima benua yang telah disinggahinya.

 

Toto Asmuni (1932-2007)

Seniman Lawak Indonesia

Toto Asmuni, pria kelahiran Diwek, Jombang, Jawa Timur, 17 Juni 1932, seorang pelawak senior Srimulat. Dia seniman komedian ternama Indonesia yang sering tampil mengenakan blangkon dan kumis kecil ala Charlie Chaplin. Asmuni yang bergabung di Srimulat sejak 1976, seorang seniman lawak yang tumbuh dari panggung komedi kehidupan rakyat.

 

Taufiq Ismail

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

Penyair penerima Anugerah Seni Pemerintah RI (1970) yang menulis Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1999), ini lahir di Bukittinggi, 5 Juni 1935. Pendiri majalah sastra Horison (1966) dan DKJ (1968) ini berobsesi mengantarkan sastra ke sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi.

 

Chairil Anwar (1922-1949)

Penyair Legendaris Indonesia

Puisi-puisi "Si Binatang Jalang" ini telah menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan bangsanya. Pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922, ini seorang penyair legendaris yang karyanya hidup dalam batin sepanjang zaman. Buktinya, Chairil, yang meninggal 28 April 1949, masih dianugerahi DKB Award 2007.

 

Nanny Anastasia Lubis (1926-1993)

Pendiri Sekolah Tari Namarina

Nanny Anastasia Lubis, puteri Batak kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 24 November 1926, pendiri sekolah tari (balet dan senam), Namarina (30 Desember 1956). Dia memimpin Namarina sampai akhir hayat, 1993. Kemudian puterinya, Maya Tamara, mengambilalih tongkat estafet kepemimpinan.

 

Maya Tamara

Generasi Kedua Namarina

Maya Tamara, generasi kedua Namarina, sekolah balet dan senam terkemuka di Indonesia, yang didirikan ibunya, Nanny Anastasia Lubis, 30 Desember 1956. Untuk merayakan usia setengah abad Namarina, diadakan pertunjukan bertema Pointe of No Return di GKJ, 30 Des 2006 dan 20-21 Jan 2007.

 

Nortier Simanungkalit

Maestro Mars dan Himne

Nortier Simanungkalit seorang maestro Indonesia. Komponis lulusan Pedagogi UGM itu telah mencipta lebih 150 komposisi musik yang semuanya berupa mars dan himne. Maestro kelahiran Tarutung, 17 Desember 1929, itu menekuni musik sejak berusia 19 tahun. Karya pertamanya Sekuntum Bunga.

 

Emha Ainun Nadjib

Kyai Kanjeng Sang Pelayan

Budayawan kelahiran Jombang, 27 Mei 1953, ini seorang pelayan. Suami Novia Kolopaking dan pimpinan Grup Musik Kyai Kanjeng, yang dipanggil akrab Cak Nun, itu dalam berbagai kegiatan, lebih bersifat melayani yang memadukan dinamika kesenian, agama, pendidikan politik dan sinergi ekonomi.

 

Alfred Simanjuntak

Bangun Pemudi Pemuda

Namanya terukir sebagai pencipta lagu nasional ‘Bangun Pemudi Pemuda’. Judul lagu itu tampaknya selalu menjadi obsesi pria suku Batak kelahiran 8 September 1920 itu. Tercermin dari Karya Paparnya berjudul Membangun Manusia Pembangunan, saat menerima gelar Doctor Honoris Causa, 10/2/2001.

 

Trisutji Djuliati Kamal

Komponis dan Pianis

Komponis dan pianis kenamaan kelahiran Jakarta, 28 November 1936, ini telah lebih 50 tahun berkarya dalam dunia seni musik. Trisutji Djuliati Kamal, lulusan Conservatorio de Musica St Caecilia, Roma, itu telah menulis sekitar 200 karya musikal. Di antaranya 130 komposisi untuk piano.

 

Dra Hj Tien Santoso

Penata Rias Pengantin

Pemilik Sanggar Busana Indonesia (SBI), ini senang membagikan ilmu baik mengenai tata rias maupun tata cara adat Jawa kepada semua orang. Perias pengantin dan pemerhati upacara adat Jawa, kelahiran Madiun 11 November 1950, ini aktif sebagai pengajar program studi tata rias, Fakultas Teknik UNJ.

 

Ramadhan KH (1927-2006)

Wartawan & Penulis Biografi

Wartawan dan penulis biografi Ramadhan KH wafat tepat di hari ulang tahunnya yang ke-79, Kamis 16 Maret 2006 di Cape Town, Afrika Selatan. Jenazah pria kelahiran Bandung 16 Maret 1927, ini  akan tiba di Tanah Air Sabtu 18 Maret 2006 dan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.

 

Retno Maruti

Maestro Tari Jawa Klasik

Retno Maruti, seniman yang memiliki daya cipta tinggi. Dia maestro tari Jawa klasik. Penari dan kreografer ini sangat kreatif mengembangkan tari Jawa klasik yang dianggap 'kuno' menjadi memukau selera penonton 'modern' dalam beberapa pagelaran monumental.

 

Kho Ping Hoo (1926-1994)

Legenda Cerita Silat

Dia legenda pengarang cerita silat. Kho Ping Hoo, lelaki peranakan Cina kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 17 Agustus 1926, yang kendati tak bisa membaca aksara Cina tapi imajinasi dan bakat menulisnya luar biasa. Selama 30 tahun lebih berkarya, dia telah menulis sekitar  400 judul serial berlatar Cina, dan 50 judul serial berlatar Jawa.  

 

Soetardji Calzoum Bachri

Presiden Penyair Indonesia

Pria kelahiran 24 Juni 1941 ini digelari 'presiden penyair Indonesia'. Dalam karyanya berjudul Ayo (198) dia bertanya: Adakah yang lebih tobat dibanding airmata adakah yang lebih mengucap dibanding airmata adakah yang lebih hakekat dibanding airmata adakah yang lebih lembut adakah yang lebih dahsyat dibanding airmata.

 

Benyamin Sueb (1939 - 1995)

Seniman Betawi Serba Bisa

Benyamin SuebIa menjadi figur yang melegenda di kalangan masyarakat Betawi khususnya karena berhasil menjadikan budaya Betawi dikenal luas hingga ke mancanegara. Celetukan ‘muke lu jauh’ atau ‘kingkong lu lawan’ pasti mengingatkan masyarakat pada seniman Betawi serba bisa yang pernah menyabet dua Piala Citra ini.


Sindudarsono Sudjojono (1913-1985)

Bapak Seni Lukis Indonesia Modern

Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon iini dijuluki Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di Indonesia.

 

Semsar Siahaan (1952-2005)

Perupa Perlawanan Penindasan

Dia perupa yang gigih menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan, penindasan dan penghisapan manusia atas manusia lain yang termarjinalkan. Sejumlah lukisan pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, 11 Juni 1952, itu menggambarkan kondisi sebuah negeri yang menderita akibat ulah dan penindasan tersistem oleh manusia yang berkuasa.

 

Basuki Abdullah (1915 - 1993)

Melukis 300 Potret Diri

Kegemaran melukis dimulai Basuki sejak usia enam tahun. Suatu kali pria kelahiran Sriwedari, Solo, 27 Januari 1915, ini terbaring sakit, iseng menyontek lukisan Yesus Kristus. Sembari melukis, ia merasakan sakitnya berangsur sembuh. Lantas Basuki beralih dari muslim menjadi nasrani (Katolik).

 

Teguh Karya (1937-2001)

Suhu Teater Indonesia

Terlahir dengan nama Liem Tjoan Hok, di Pandeglang, Jawa Barat, 22 September 1937, Teguh Karya yang akrab dipanggil Om Steve, adalah sutradara film pelanggan piala citra. Dia layak disebut suhu teater Indonesia yang banyak melahirkan sineas-sineas terkemuka. Mereka menganggapnya sebagai bapak, guru, sekaligus teman.

 

Ida Bagus Tilem

Tenar dari Deraan Kemiskinan

Masa kanak-kanak dan remaja Ida Bagus Tilem terbelenggu di antara dinding-dinding kemelaratan. Lahir di desa Mas, Bali, 13 Desember 1939, Tilem berada di lingkungan keluarga pematung yang hidup serba kekurangan. Di masa kecilnya ia sudah berminat pada seni patung, yang akhirnya mendominasi seluruh kehidupannya.