|
C © updated 16092002 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/tempo |
|
|
Nama
Hillman M Sulaiman
Lahir
16 Agustus 1956
Agama:
Islam
Pekerjaan
- Chairman/CEO Magna Group
Alamat:
|
|
|
|
|
|
|
HILMAN SULAIMAN |
|
|
Hillman M Sulaiman Informasi, Perang Masa Depan
Hillman M Sulaiman, Ketua Umum Asosiasi Pengembang dan Penyedia Konten dan
Aplikasi Indonesia (APPKAI) memandang masa depan industri adalah informasi dan
konten. Menurutnya, perang di masa depan bukanlah perang senjata ataupun
nuklir, melainkan perang informasi. Siapa menguasai dan memiliki lebih
banyak informasi serta membuat orang lain terpengaruh dengan informasi
yang dimilikinya, maka ia akan memenangkan pertarungan.
Masa depan adalah informasi dan konten. Pengertian konten di sini adalah
konten informasi yang mudah diakses siapa pun dan di mana pun. Informasi
menjadi PR (public relation) yang membuat orang lain memahami masalah yang
sebenarnya. Di samping itu, konten tersebut akan memiliki variasi yang
unik sekaligus menarik, sebab informasi tidak selalu bersifat kaku,
melainkan juga menghibur.
Apakah Indonesia akan sanggup menghadapi masa depan yang modern dan
berbasis teknologi yang mudah diakses? Menurut Hillman, Chairman/CEO Magna
Group, ini upaya persiapan ke arah itu telah lama dilakukan. Salah satunya
adalah dengan adanya kawasan ITC (Information Technology Communication)
yang dikenal dalam istilah telematika. Telematika merupakan sebuah
konvergensi dari telekomunikasi, media dan informatika, yang isinya adalah
ICE (Information Communication Entertainment).
Meskipun langkah rintisan sudah dilakukan, Hillman melihat telematika di
Indonesia belum dimengerti secara filosofis. Masih hanya cenderung
mengerti dari sisi teknologinya saja. Itu sebabnya, yang masih laku adalah
perangkat keras teknologi informasi, seperti komputer. Perkembangan
kompuer terbaru pasti diikuti dengan antusias. Para pebisnis pun
beramai-ramai mempromosikan produk baru. Sementara masyarakat meresponnya
dengan asumsi tidak ingin ketinggalan zaman.
Padahal yang utama adalah teknologi harus sesuai dengan kebutuhan
manusianya. Masalahnya, tidak semua orang memahami secara mendalam apa
yang benar-benar dibutuhkannya dengan sarana teknologi informasi itu.
Barangkali yang sekarang banyak dimanfaatkan adalah dari sisi hiburannya.
Sedangkan mengenai sisi srategis komunikasi belum begitu didalami. Bila
telah mampu menyerap filosofi dari teknologi komunikasi, maka pada saat
itulah Indonesia siap menghadapi pasar bebas yang sesungguhnya dan
bersaing dengan berbagai negara di dunia.
Perang di masa depan menurutnya bukanlah perang senjata ataupun nuklir,
melainkan perang informasi. Siapa menguasai dan memiliki lebih banyak
informasi serta membuat orang lain terpengaruh dengan informasi yang
dimilikinya, maka ia akan memenangkan pertarungan.
Meskipun begitu, Hillman percaya bahwa bangsa Indonesia sedang dalam masa
metamorfosis. Menuju masa depan yang diharapkan. Proses perubahan ini
terjadi di setiap bidang, baik ekonomi, politik, akademis, maupun
pertahanan. Diharapkan semuanya berjalan dalam satu langkah bersama,
sehingga bangsa ini tidak semakin terpuruk.
Dalam pandangan pria yang lahir tanggal 6 Agustus 1956, ini sebenarnya
Indonesia merupakan negara dengan visi yang besar dan cukup maju. Pada
tahun 1976, Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki satelit
sendiri. Tujuan peluncuran satelit ke ruang angkasa adalah untuk
menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini merupakan
suatu visi yang besar. Namun dalam perkembangannya tidak ada orang-orang
yang menjadi pelaksana visi itu. Yang ada adalah orang-orang yang memiliki
kepentingan politik dan bisnis semata. Merekalah yang menjadi pelaksana
dan penjaga visi itu. Padahal mereka adalah orang-orang yang
berorientasikan keuntungan, sehingga yang tadi merupakan sebuah visi bagi
bangsa sekarang dikendalikan oleh orang-orang bisnis, yang mencari
keuntungan ekonimos dari visi bangsa yang besar.
Kondisi ini menjadi lebih parah manakala yang menjadi penunjuk jalan utama
di Indonesia adalah politik bukannya ekonomi. Padahal target orang politik
itu pendek, yaitu berkuasa. Sedangkan target orang ekonomi yaitu
kejahteraan. Seharusnya kedua-duanya bergabung dalam satu visi untuk
bangsa ini.
Mengatasi masalah ini, Hillman berpikir bangsa Indonesia masih sangat
membutuhkan tokoh-tokoh yang visioner yang dapat menjadi teladan bangsa
ini. Dengan tokoh yang memiliki visi ke depan, mensejahterakan rakyat,
menciptakan kedamaian, menegakkan keadilan, maka Indonesia akan mengalami
zaman keemasan.
Namun, bagaimana hal itu terjadi? Yang utama adalah pembentukan karakter.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pemahaman terhadap pengetahuan
dan teknologi. Sehingga nantinya tidak sekadar menjadi pasar dari hasil
industri tanpa mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Masyarakat perlu mengetahui apa arti penting teknologi dan bagaimana
membuat teknologi itu bermanfaat bagi dirinya, bukan sebaliknya masyarakat
yang dijajah teknologi.
Hillman tergabung dalam assosiasi pengembang konten dan aplikasi Indonesia
yang di mulai pada tahun 1997. Pada saat pembentukan asosiasi, anggotanya
mencakup tiga jenis perusahaan, satu perusahaan jasa sistem integrasi,
perusahaan pembuat aplikasi (membangun dan mendesain aplikasi dari awal
atau menciptakan aplikasi baru) dan ketiga perusahaan pengembang konten (Aplication
Service Provider-ASP).
Ia sudah mengenal internet jauh sebelum internet dikenal luas masyarakat
Indonesia. Sejak 1993, ia sudah banyak berbicara tentang perkembangan
teknologi internet di Indonesia dengan dunia usaha. Pada saat itu, respon
yang diterimanya belum antusias bahkan sedikit pesimis. Namun ia
menganggap usaha yang dilakukannya cukup berhasil, hingga pada tahun 1994,
terbentuklah KadinNet, yaitu sebuah jaringan internasional yang
menghubungkan antarlembaga kamar dagang di seluruh dunia.
Sebelum bergabung dengan Kantor Dagang dan Industri (Kadin), Hillman
sebelumnya aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Ia adalah
Ketua Umum Hipmi se Bandung Raya. Kemudian aktivitasnya meningkat menjadi
se-Jawa Barat. Hingga akhirnya masuk ke Kadin dan sekarang berada di
tingkat nasional.
Ternyata, ia bukan hanya aktif di organisasi tingkat regional dan nasional
saja. Ia juga melangkah melewati batas negara dan bergabung dengan Junior
Chamber International (JCI). Sekarang ia menjadi Senator di JCI. Secara
berkala ia memberikan training kepada para pengusaha muda, baik di tingkat
nasional juga internasional.
Dalam menjalani usaha, ia memiliki pemikiran yang diringkas dengan kata
“SMART”. Specific, Measureble, Accuntability, Rational, Timely best. ►e-ti
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia) |
|