|
C © updated
30122003 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/danamon |
|
|
Nama:
Sri Adiningsih, Dr. M.Sc.
Lahir:
Surakarta, 11-12-1960
Jabatan:
Sekretaris Komisi Konstitusi
Dosen Pascasarjana FE UGM
Suami:
Kunta Setiaji
Anak:
Satu orang
Ibu:
Ny.Daswadi
Pendidikan:
1985 S1 FE UGM-1989 MSc. Kebijaksanaan Ekonomi, University of
Illinois, USA
1996 Ph. D Ekonomi, University of Ilinois, USA, Lulus 15 Oktober 1996
Riwayat Pekerjaan:
-1985- Skrng Dosen UGM
-1996- Skrng Dosen S2 UGM
-1990-1992 Reseacher at University Center-Economics Studies UGM
-1997 Adviser/Principal Economist at Exim Securities
-1999 - Skrng Chairwoman of Banking Restructuring Study in Project Siaga
Which is Founded by USAID
-2001-skrng Kepala Pusat Divisi Ekonomi Asia-Pasifik
-2001-skrng Obudsman
at IBRA
-1999-skrng Wakil Ketua Banking Restructuring Study in Project Siaga USAID
-2002-skrng Team Member, Indoneisa-Japan Economic Co Working Team
-2002- skrng member of IBRA Independen Advisor
Riwayat Organasisasi:
-1996-1999 Member of Indonesian Economist Assosiation
-1996-1997 Member of Amrican Economis Assosiation
-1999-2000 Member of Who of the Asian Pasific Rim
Karya Tulis:
-Liberalization of Finacial market In ASEAN Countries, Prisma
Magazine No. 5 Tahun XXVI, May June 1997
-The Urgency of Bank Restructuring for Indonesian Economy, Presente at
Asia Pasific Economics Consultan, Indonesia Februari 1999
-Indonesia Towards AEAN Free Trade Area (AFTA) 2002, Journal economics and
Development, Pangsa 7/VII/2002
-The Economicy in 2002: Tough Challenges, Telstra-Billingual Megazine No.
^9 Januari-Februari 2002
-Municipal Bond Development in Indoensia (Team Leader, 2001-May 2002) the
reseaceh conduct by faculty of Economics GMU and USAID
-Indonesia Economic Recovery and the Roles of banking Sector (Team Leader,
Desember 2002-Juni 2003) a Reseach held jontly between Indonesia-japan
economic Cooperation Working Team and JICA
-Enchancing Indonesian Competitiveness through fostering Investment,
(Senior Reseacher, June 2003-Present)
Makalah Perlunya Amandemen UUD 1945 dalam Bidang Ekonomi
Sumber:
Berbagai sumber, antara lain:
=
www.minggupagi.com/
article.php?sid=7453
=
www.geocities.com/
demo1362/profil.html
=
www.danamon.co.id/
tentang/komisaris.htm
|
|
|
|
|
|
|
Sri Adiningsih, Dr. M.Sc.
Ekonom, Buah Kelontong Sang Ibu
Pemikirannya segar, cerdas dan komunikatif. Ia seorang ekonom yang
pandangannya patut didengar para penentu kebijakan ekonomi di negeri ini.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada yang pernah menjadi Tim
Ahli Panitia Ad hoc MPR pada tahun 2001 yang kemudian terpilih menjabat
Sekretaris Komisi Konstitusi, ini diasuh dan disekolahkan Sang Ibu dari
hasil toko kelontong di kampung Jalar Solo. Perjuangan Sang Ibu, Ny
Daswadi, menjadi inspirasi yang mendorong putri sulung ini berprestasi
dan menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Sri Adiningsih, puteri Solo kelahiran 11 Desember 1960, ini menapaki
perjalanan hidupnya dari keluarga yang ditinggal Sang Ayah, Daswadi,
pada saat ia masih duduk di kelas 3 SD dan adik bungsunya baru berumur
setengah tahun. Ibunya yang sangat ‘kuat’ memikul beban berat harus
berjuang menjadi tulang-punggung keluarga sekaligus mengasuh anak-anak
kecil (single parent). Sang Ibu membuka toko kelontong di kampung Jalar
Solo.
Sebagai anak sulung, ia pun bertekad harus berbuat yang terbaik
mengimbangi perjuangan berat Sang Ibu, sekaligus untuk menjadi teladan
bagi adik-adiknya. Ia bertekad tidak akan mengecewakan ibunya. Selain
ulet membantu ibunya, ia pun bertekad belajar bersungguh-sungguh. Semasa
kecil ia bercita-cita menjadi dokter atau insinyur.
Tetapi proses pengasuhannya dalam bingkai perjuangan ekonomi toko
kelontong Sang Ibu, di samping cerita-cerita Sang Kakek yang sangat
dekat dengannya, mengubah cita-citanya menjadi seorang yang mendalami
dunia ekonomi. Maka setamat SMA ia pun masuk Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Saat kuliah itu ia benar-benar
mengisi waktunya dengan belajar. Selain mengikuti kuliah, ia juga
seorang aktivis kampus yang juga mengikuti berbagai kursus, terutama
Bahasa Inggris dan komputer.
Hampir tidak ada waktunya yang luang. Selalu berangkat pagi pulang malam.
Tak terkecuali pada malam Minggu, ia sering harus rapat atau ikut
kegiatan lain di kampus. Tak jarang ia harus mengecewakan pacar yang
kemudian menjadi suaminya. Kendati pacarnya tak menuntut harus ketemu
setiap malam Minggu.
Posisinya sebagai sekretaris senat mahasiswa mengharuskannya mengikuti
berbagai aktivitas kemahasiswaan, termasuk camping. Bahkan, gara-gara
camping, ia pernah diganjar dosen tak boleh ikut ujian satu mata kuliah.
Ia pun harus mengejarnya pada semester berikut.
Kendati ia sibuk sebagai aktivis mahasiswa, ia tetap mampu meraih nilai
terbaik dalam setiap mata kuliahnya. Lalu ia pun dipercaya menjadi
asisten dosen. Kemudian setelah lulus cumlaude S1 1985 ia langsung
diterima sebagai dosen tetap di almamaternya FE UGM. Menjadi dosen
adalah profesi pilihannya dengan pertimbangan supaya bisa lebih mudah
melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.
Tak lama kemudian, Adiningsih menikah dengan Kunta Setiaji, seorang
dokter alumnus FK UGM, sang pacar yang sering harus bersabar tak bertemu
pada setiap malam minggu. Mereka pasangan yang sibuk dengan profesi
masing-masing. Namun tetap dapat memelihara kerukunan dan kehangatan
hubungan suami-isteri dan satu-satunya puteri semata wayang mereka.
Kerukunan dan kehangatn itu terpelihara karena setiap ada kesempatan
kumpul di rumah, mereka mengintensifkan momen itu sebagai acara keluarga
yang tidak bisa diganggu urusan lain.
Dengan pilihan menjadi dosen dan dukungan Sang Suami, Adiningsih
berhasil meraih Master of Science (MSc) dari University of Illinois
Amerika pada tahun 1989. Kemudian pada 15 Oktober 1996, di universitas
yang sama, ia meraih gelar Doktor bidang ekonomi.
Selepas memperoleh gelar doktor itu, ia menjadi dosen Pascasarjana UGM.
Kemudian menjadi Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Namanya
pun semakin berkibar dengan pemikiran-pemikirannya yang segar, cerdas
dan komunikatif perihal kebijakan ekonomi. Ia menjadi seorang ekonom
yang pemikiran-pemikirannya menjadi masukan berharga bagi kebijakan
ekonomi makro di negeri ini.
Tak heran bila kemudian ia dipercaya sebagai Adviser/Principal Economist
at Exim Securities (1997), anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang
Wanhankamnas tahun 1998, dan anggota pada OMBUDSMAN Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sejak 1999 serta menjadi Tim Ahli Panitia Ad
hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001.
Kemudian pada tahun 2002, puteri bangsa yang ingin melihat Indonesia
makmur dans ejahtera ini menjadi anggota Tim Kerja dalam rangka
Kerjasama Ekonomi Indonesia - Jepang berdasarkan Keppres no. 12 tahun
2002. Lalu sejak Mei 2002 diangkat menjadi Komisaris PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. Kemudian terpilih menjadi Sekretaris Komisi Konstitusi,
sebuah lembaga ad-hoc bentukan MPR, yang bertugas menelaah amandemen UUD
45. Dalam proses pemilihan, ia menyampaikan makalah Perlunya Amandemen
UUD 1945 dalam Bidang Ekonomi.
Ia juga telah banyak mempublikasi karya tulis, di antaranya
Liberalization of Finacial market In ASEAN Countries, Prisma Magazine
No. 5 Tahun XXVI, May June 1997; The Urgency of Bank Restructuring for
Indonesian Economy, Presente at Asia Pasific Economics Consultan,
Indonesia Februari 1999; Indonesia Towards AEAN Free Trade Area (AFTA)
2002, Journal economics and Development, Pangsa 7/VII/2002; The
Economicy in 2002: Tough Challenges, Telstra-Billingual Megazine No. ^9
Januari-Februari 2002; Municipal Bond Development in Indoensia (Team
Leader, 2001-May 2002) the reseaceh conduct by faculty of Economics GMU
and USAID; Indonesia Economic Recovery and the Roles of banking Sector
(Team Leader, Desember 2002-Juni 2003) a Reseach held jontly between
Indonesia-japan economic Cooperation Working Team and JICA; dan
Enchancing Indonesian Competitiveness through fostering Investment,
(Senior Reseacher, June 2003-Present) ►e-ti/atur lorielcide
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|