|
C © updated 19022008 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/humas basel |
|
|
Nama:
Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM
Lahir:
Danau Panggang, 4 Pebruari 1953
Agama:
Islam
Jabatan:
Bupati Barito Selatan Periode 2001- 2006 dan 2006 – 2011
Pangkat /golongan:
Pembina Utama Madya ( IV/d)
Pendidikan:
1. SD Negeri 1966
2. SMP Negeri 1969
3. SMA Megeri 1972
4. S-1 Fak.Kehutanan UGM 1979
5. S-2 Magister Management Universitas Soedirman 2001
Kursus:
1. Spadya 1990
2. Spamen 2000
3. Puspics 1981
4. Perencanaan Pembangunan Daerah, 1982.
5. Perencanaan Pembangunan Wilayah, 1983.
6. Manajemen Perencanaan Pembangunan Desa Terpadu , 1988.
7. Perencanaan Pembangunan Terpadu, 1991.
8. Management Pemerintah Daerah dan Perkotaan, 1992.
9. Environment and Disaster Management / Disasterology, 1990.
10. Metodology Penelitian dan Analisis Kebijakan, 1991.
11. Kebijakan Pembangunan Prasarana Kota Terpadu, 1991.
12. Kebijaksanaan Pemasaran Internasional, 1999.
13. Kewaspadaan Nasional, 1992.
14. Pengawasan Melekat, 1988.
15. Hukum Peradilan Tata Usaha Negara, 1991.
16. Orientasi Tugas DPRD ( Khusus Ketua DPRD), 1997.
17. Penataran-penataran singkat (P4TK dan P-4)
Karir:
1. Staf Bappeda Tk.I Kalimantan Tengah, 1980.
2. Kasi Pengairan Bappeda Tk.I Kalteng, 1982.
3. Kasi Pertanian Bappeda Tk.I Kalteng, 1983.
4. Ketua Bappeda Tk.II Kotawaringin Barat, 1987.
5. Ketua DPRD Tk.II Kotawaringin Barat, 1997.
6. Staf akhli Bupati Kotawaringin Barat, 1999.
7. Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, 2000.
8. Bupati Barito Selatan Periode 2001- 2006 dan 2006 – 2011.
Alamat Kantor:
Jln. Pelita No.305, Buntok, Telp: ( 0525) 21001- 21493
|
|
|
|
|
|
|
BAHARUDIN LISA HOME |
|
|
Baharudin H.Lisa
Pembawa Keberuntungan Basel Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM
berhasil memimpin Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah
dengan motto Buntok Kota Batuah, yang bermakna keberuntungan.
Dia memimpin daerah ini dengan visi mewujudkan kehidupan masyarakat
Barito Selatan dahani dahanai tuntung tulus, maju, mandiri
berkualitas dengan memiliki iptek dan imtaq.
Pemimpin (pembawa) keberuntungan Barito Selatan (Basel) kelahiran Danau Panggang, 4 Pebruari 1953, itu menjabat Bupati
Basel selama dua periode (2001- 2006 dan 2006 – 2011). Lulusan S-1
Fakultas Kehutanan UGM (1979) dan S-2 Magister Management Universitas
Soedirman (2001), itu sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten
Kotawaringin Timur, 2000.
Dia mengawali karir sebagai Staf Bappeda Tk.I Kalimantan Tengah,
1980. Kemudian menjabat Kasi Pengairan Bappeda Tk.I Kalteng, 1982; Kasi
Pertanian Bappeda Tk.I Kalteng, 1983. Tahun 1987, Baharudin sudah
menjabat Ketua Bappeda Tk.II Kotawaringin Barat, 1987.
Setelah itu, dia menjadi anggota legislatif, menjabat Ketua DPRD
Tk.II Kotawaringin Barat, 1997. Kemudian menjabat Staf akhli Bupati
Kotawaringin Barat, 1999; Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur,
2000; Bupati Barito Selatan dua periode, 2001- 2006 dan 2006 – 2011.
Selain menempa diri melalui pendidikan formal hingga meraih Magister
Management, dia juga giat mengikuti berbagai kursus. Di antaranya,
Spadya 1990; Spamen 2000; Puspics 1981; Perencanaan Pembangunan Daerah,
1982; Perencanaan Pembangunan Wilayah, 1983; Manajemen Perencanaan
Pembangunan Desa Terpadu , 1988; Perencanaan Pembangunan Terpadu, 1991;
Management Pemerintah Daerah dan Perkotaan, 1992; Environment and
Disaster Management / Disasterology, 1990; Metodology Penelitian dan
Analisis Kebijakan, 1991; Kebijakan Pembangunan Prasarana Kota Terpadu,
1991; Kebijaksanaan Pemasaran Internasional, 1999; Kewaspadaan Nasional,
1992; Pengawasan Melekat, 1988; Hukum Peradilan Tata Usaha Negara, 1991;
Orientasi Tugas DPRD ( Khusus Ketua DPRD), 1997; dan Penataran-penataran
singkat (P4TK dan P-4).
Kabupaten Barito Selatan yang beribukota di Buntok. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 05 tahun 2002 Kabupaten Barito Selatan dimekarkan
menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur. Sebelum
dimekarkan (2001) Kabupaten Barito Selatan mempunyai luas wilayah 12.664
Km2 terdiri dari 12 Kecamatan.
Setelah dimekarkan, kabupaten ini memiliki luas wilayah 8.830 km˛ dan
berpenduduk kurang lebih 121.310 jiwa (2005) dengan tingkat kepadatan
penduduk 14 jiwa / Km2. Kabupaten ini bermotto: "dahani dahanai tuntung
tulus". Terdiri 6 Kecamatan: 1. Dusun Selatan; 2. Dusun Utara; 3. Karau
Kuala; 4. Gunung Bintang Awai; 5. Jenamas; dan 6. Dusun Hilir.
Penduduknya terdiri dari Suku Dayak Ngaju, Suku Dayak Bakumpai, Suku
Dayak Maanyan, Suku Dayak Lawangan, Suku Dayak Dusun, dan Suku Dayak
Bawo. Daerah ini kaya budaya dan upacara adat, di antaranya Wadian dan
Adat rukun kematian Kaharingan.
Data BPS 2005, penduduk Kabupaten Barito Selatan yang memeluk Agama
Islam 78.968 jiwa, Kristen Protestan 26.129 jiwa, Katolik 9.394 jiwa,
Hindu Kaharingan 6.817 jiwa, dan Hindu Budha 17 jiwa.
Kabupaten Barito Selatan secara geografis terletak membujur atau
memanjang sungai Barito dengan letak Astronomis 1o 20 ‘ Lintang Utara –
2o 35 ‘ Lintang Selatan dan 114o – 115o Bujur Timur. Sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara. Sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Barito Timur. Sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Hulu Sungai Utara Propinsi Kalimantan Selatan. Sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.
Motto Daerah
Pada lambang daerah Kabupaten Barito Selatan tertulis motto: “DAHANI
DAHANAI TUNTUNG TULUS“ yang mengandung arti dan makna “SELAMAT SENTOSA
ADIL DAN MAKMUR SAMPAI SELAMA-LAMANYA“.
Menurut Bupati Barito Selatan Ir.H.Baharudin H.Lisa, MM, hal ini
merupakan kebulatan tekad Pemerintah dan masyarakat Barito Selatan
secara umum untuk menciptakan situasi dan kondisi daerah yang selalu
stabil.
Selain itu dalam upaya menyejajarkan tingkat keberhasilan kabupaten
ini dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Tengah
serta untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, oleh sebab itu
partisipasi dan semangat membangun dari seluruh lapisan masyarakat perlu
ditumbuhkembangkan secara terus-menerus.
Untuk itulah Bupati Barito Selatan dengan Surat Keputusan Nomor : 118
tahun 1992 tanggal 29 Juni 1992 menetapkan Motto/Semboyan : BUNTOK (
Bersih, Unik, Nyaman, Tertib, Optimis, Kompak ).
Kemudian pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan Bupati Barito Selatan
Nomor : 217 tahun 2004 yang ditetapkan pada tanggal 16 Juni 2004 tentang
Motto/Semboyan BUNTOK KOTA BATUAH, sebagai pembaharu Surat Keputusan
Bupati Barito Selatan Nomor: 118 tahun 1992.
Maka sejak tahun 2004 Motto/Semboyan Kabupaten Barito Selatan menjadi
BUNTOK KOTA BATUAH, yang mempunyai makna “ KEBERUNTUNGAN “ dan setiap
hurup pada kata Batuah mempunyai arti dan makna yang menggambarkan
partisipasi masyarakat dalam ikut serta membangun dan memelihara
Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, dan Kekompakan serta
tetap memelihara keunikan yang ada dengan tidak mengabaikan adat
istiadat dan kebiasaan tradisional masyarakat yang beraneka ragam.
Arti setiap huruf pada kata BATUAH adalah:
B Mengandung arti “ B E R S I H “ terkandung makna bahwa setiap
tempat di wilayah Ibukota Buntok diharapkan selalu dalam keadaan rapi,
bersih dilihat dari segi mental spritual dan fisik lingkungan masyarakat.
A Mengandung arti “ A M A N “ terkandung makna bahwa setiap
anggota masyarakat ibukota Buntok dalam suasana Tenang, Damai, dan
Tentram, tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan
masyarakat.
T Mengandung arti “ T E R T I B “ terkandung makna bahwa segala
sesuatu dapat berjalan dengan lancar, taat dan patuh terdapat ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi norma adat
istiadat, norma susila dan norma lain yang berlaku baik dan tumbuh dari
kehidupan masyarakat.
U Mengandung arti “ U N I K “ terkandung makna bahwa setiap
tempat dalam wilayah Kabupaten Barito Selatan ditata dengan apik dan
asri sesuai dengan kondisi setempat yaitu memanfaatkan anugrah Tuhan
Yang Maha Esa dengan mengikuti kemajuan teknologi modern dan unsur dari
luar yang positif. Perpaduan alam tradisional dengan naturalis dengan
kemajuan teknologi menjadikan lingkungan yang unik serta mempunyai
kekhususan yang menarik.
A Mengandung arti “ A S R I “ terkandung makna bahwa setiap
anggota masyarakat merasa sejuk, teduh dan nyaman didalam tata kehidupan
masyarakat dan harmonis dengan lingkungan disekitarnya.
H Mengandung arti “ H A R M O N I S “ terkandung makna bahwa
diharapkan anggota masyarakat merasa damai, tentram, dan nyaman dalam
suasana yang harmonis baik dengan sesama anggota masyarakat maupun
dengan lingkungan sehingga dapat berpartisifasi dalam pembangunan.
Visi dan Misi
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi saat ini, peluang,
tatanan, kendala yang bersifat strategis dan vital, landasan pemikiran
menyangkut aspek kewenangan dan hak pengelolaan daerah, maka Bupati
Barito Selatan merumuskan Visi sebagai arah pengembangan pembangunan
Kabupaten Barito Selatan yaitu: “TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT BARITO
SELATAN DAHANI DAHANAI TUNTUNG TULUS, MAJU, MANDIRI BERKUALITAS DENGAN
MEMILIKI IPTEK DAN IMTAQ “.
Visi ini menempatkan faktor stabilitas keamanan dan kesejahteraan
menjadi pokok, baik masyarakat sebagai pelaku (target group) yang
tercermin dalam pola sikap, prilaku, profesional, disiplin, etos kerja
tinggi, menguasai iptek dengan bermuatan iman dan taqwa, mengelola
sumber daya alam secara optimal dengan segenap aspek pembangunan ekonomi,
sosial budaya, politik, keamanan dengan memperhatikan aspek kelestarian.
Untuk mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Barito Selatan,
menetapkan pula Misi Pengembangan Pembangunan di Kabupaten Barito
Selatan sebagai berikut :
►Mewujudkan pengembangan kehidupan bermasyarakat yang bermoral dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata pengamalan
Pancasila.
►Menjadikan Kabupaten Barito Selatan sebagai daerah yang aman, damai,
dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat.
►Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi
daerah terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi dengan
mengembangkan sistem dan model ekonomi kerakyatan ( Pertanian dalam arti
luas, Agroindustri dan Pertambangan ) dengan menjadikan Kabupaten Barito
Selatan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Timur Kalimantan Tengah.
►Menjadikan Kabupaten Barito Selatan Pusat Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Manusia yang menguasai Iptek dan Imtaq untuk mewujudkan
kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif dan
berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
►Mewujudkan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang bertanggung jawab
dan ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
di daerah dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
►Mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab
dengan Pemerintah yang bersih, fropesional, transparan, kreatif dan
produktif.
►Mewujudakan Kabupaten Barito Selatan menjadi daerah transit dan
kawasan wisata.
Potensi Daerah dan Peluang Investasi
1. Sektor Pertanian dan Perkebunan.
Kabupaten Barito Selatan dengan luas 8.830 km2, sangat potensial
untuk pengembangan / budi daya tanaman pangan, baik sektor pertanian
maupun sektor perkebunan. Sebagai gambaran pada tahun 2005, luas panen
sektor tanaman pangan 6.689 ha, yang terdiri dari persawahan seluas
4.736 ha dengan produksi gabah kering 10.414 ton, dan perladangan seluas
1.953 ha dengan produksi 3.650 ton, dengan wilayah penghasil terbesar
adalah Kecamatan Dusun Hilir.
Untuk sektor perkebunan masih didominasi oleh perkebunan karet dengan
luas areal 3.777 ha, kelapa 45.000 ha aren 13.000 ha dan lada 1200 ha.
Perkebunan kakao dan kelapa sawit baik yang dikelola oleh perkebunan
besar Negara maupun swasta nasional, masing-masing seluas 216 ha dan
2.400 ha.
2. Sektor Perikanan dan Peternakan.
Kabupaten Barito Selatan yang sebagian besar wilayahnya berada di
daerah aliran sungai Barito, menyimpan potensi yang sangat besar di
sektor perikanan. Dengan potensi sungai, danau dan rawa yang tersebar di
seluruh kecamatan, menjadikan sektor ini sangat menjanjikan untuk
berinvestasi, berbagai jenis ikan air tawar cocok dibudidayakan seperti
: Patin, Mas, Nila, Tauman, gabus dan lain-lain, dengan system budidaya
kolam atau keramba.
Sedangkan untuk sektor peternakan sangat cocok dikembangkan
peternakan Kerbau rawa, Sapi, Kambing, Babi, Ayam, Itik dan lain-lain.
3. Sektor Perhutanan.
Hutan alam Barito Selatan memiliki berbagai macam ragam jenis pohon
dan hasil hutan ikutan lainnya yang memiliki potensi ekonomi cukup
tinggi khususnya kayu, sedangkan hasil hutan ikutan seperti berbagai
jenis rotan, damar, gaharu dan lain-lain.
Adapun perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha
perkayuan ini hanya terdiri dari tiga (3) pemegang HPH dengan luas areal
144.325 ha. Produksi hutan dan hasil hutan ikutan tahun 2005, sebagai
berikut : 1. Kayu bulat : 43.266.21 m3.2. Kayu olahan : 50.596.76 m3.3.
Rotan irit / taman : 3.592.74 ton.4. Rotan semambu : 20 ton.5. Rotan
jenis lain : 9,50 ton.6. D a m a r : 11 ton.
4. Sektor Pertambangan
Potensi sumber daya alam ( SDA ) yang dimiliki Kabupaten Barito
Selatan sangat beraneka ragam, berdasarkan hasil penelitian geologi dan
pertambangan, telah diketemukan tiga sumur minyak bumi dan potensi bahan
galian seperti pasir kuarsa 286.560.000 m3; Tanah lempung/tanah liat
155.572.750 m3; Kaolin 16.575.000 m3; Granit 525.400.000 m3; Batu bara
57.056.250 m3. Bahkan untuk tambang Batubara diperkirakan tersimpan
potensi kurang lebih 250 juta ton ( terduga) / 16 juta ton (terukur).
Semua potensi pertambangan ini masih belum ada yang dieksploitasi,
kecuali batu bara yang telah sampai pada tahapan eksplorasi. Memang saat
ini telah ada 7 Kuasa Pertambangan ( KP ) yang terdaftar di Barito
Selatan namun belum ada yang sampai tahap eksploitasi.
5. Sektor Pariwisata
Kabupaten Barito Selatan kaya akan obyek wisata alam, budaya dan
obyek wisata lainnya, beberapa obyek wisata yang telah mendapat
pembinaan Pemerintah antara lain, Arena Dayung Danau Sadar, Taman
Anggrek Alam Sanggu, kesenian/ budaya daerah dan olah raga tradisional.
Di Barito Selatan juga terdapat ekosistem air hitam yang konon hanya
ada dua (2) saja di seluruh dunia, kawasan ini sangat cocok untuk studi
/ penelitian dan obyek wisata, serta berbagai jenis anggrek juga tumbuh
subur seperti : Anggrek hitam, Coklat, Bintang, Bulan, Mata kucing, Tebu,
Pensil dan lain-lain.
Sedangkan potensi obyek wisata yang masih belum disentuh antara lain,
Ekosistem Air Hitam, Sungai Puing, Air terjun, Sumber Air Pana, Danau
Melawan dan Danau Sababilah.
Diharapkan dengan potensi yang ada dari kelima (5) sector unggulan di
atas, dengan luas wilayah dan peluang yang masih sangat terbuka, dapat
menopang perekonomian Kabupaten Barito Selatan kedepan, dengan cara
mengundang dan memberikan berbagai kemudahan sejak dari proses perijinan
dan kemudahan-kemudahan lainnya kepada pihak- pihak yang berminat untuk
menanamkan investasinya di bumi “Dahani DahanaiTuntung Tulus”.
Kantor Bupati (Pemkab) berada di Jln. Pelita No.305, Buntok, Telp: ( 0525) 21001- 21493.
►TI/marzuka (Sumber: Humas Basel)
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|