a - z
►Abdulgani
►Agus D.W. Martowardojo
►Adrianus
Mooy
►Anwar Nasution
►Arwin Rasyid
►Aslim Tadjuddin
►Aulia Pohan
►Batara Sianturi
►Bun Bunan EJ.Hutapea
►Burhanuddin
Abdullah
►Cyrillus Harinowo
►ECW Neloe
►Edwin Gerungan
►Emirsyah Satar
►Hartadi. A. Sarwono
►Iqbal
Latanro
►Kodradi
►Maman H. Somantri
►Maulana Ibrahim
►Miranda Gultom
►Mochtar Riady,
Dr
►Robby Djohan
►Rudjito
►Sigit Pramono
►Sofyan Basir
►Syahril Sabirin
Agus D.W. Martowardojo
Sebagai direktur utama, dia berobsesi mewujud-kan Bank Permata menjadi
lembaga keuangan terkemuka di Indonesia maupun regional. Bankir yang
sebelumnya berkiprah di BPPN dan Bank
Mandiri ini bertekad menjadikan bank yang merupakan penggabungan dari lima
bank ini menjadi bank profesi-onal yang memiliki hubungan kuat
dengan nasabah.
Profil IBI
IBI adalah perkumpulan para bankir Indonesia yang merupakan wadah untuk
mengembangkan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagaimana lazimnya
di negara-negara lain, fungsi dan peran utama IBI adalah membina dan
mengembangkan sumber daya manusia bidang perbankan yang profesional.
Lanjut►
Sigit Pramono
Ibarat soerang dokter, ia adalah ‘dokter spesialis’ bank bermasalah (sakit).
Berhasil mengatasi kredit bermasalah di Bank Mandiri, kemudian memimpin
penyehatan Bank Internasional Indonesia (BII) yang ‘sekarat’. Lalu dipercaya menjabat
Dirut
Bank Negara Indonesia (BNI) yang tengah bermasalah akibat L/C fiktif Rp
1,7 trilyun. Burhanuddin Abdullah
Dia Gubernur Bank Indonesia (BI) pertama yang terpilih secara
demokratis. Baginya, menjadi Gubernur BI suatu amanah dan prestasi,
sebagai accomplishment dari perjalanan hidupnya
yang meniti karir dari bawah. Hidup mantan Menko Perekonomian (2001) ini bukan lagi
untuk diri dan keluarga semata, tetapi untuk melayani orang banyak.
Miranda S. Goeltom
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia ini
ter pilih kembali menjadi Deputi Senior, menggan-tikan Anwar Nasution. Ia
dipilih Komisi IX DPR setelah melalui rangkaian fit and proper test,
Selasa 8/6/2004, dengan memperoleh 41 suara mengungguli S Budi Rochadi (12
suara) dan Hartadi A Sarwono (1 suara) dari 54 anggota Komisi IX DPR yang
hadir.
Cyrillus Harinowo
Mantan nominator calon Gubernur Bank Indonesia 2003 ini dikenal
memiliki intregritas dan kredibilitas tinggi dalam dunia perbankan.
Berpengalaman selama puluhan tahun di Bank Sentral dan
IMF, membuktikan kehandalannya dalam
dunia perbankan, sekaligus membuat pergaulannya dengan komunitas finansial
internasional sangat luas.
Robby Djohan
Robby Djohan, dosen Pascasarjana Universitas Indonesia, mantan bankir,
mantan CEO pada beragam perusahaan raksasa,
ini berhasil mengukir berbagai prestasi. Ia merintis karier di Citibank, membesarkan Bank Niaga, menyelamatkan
Garuda Indonesia, dan mengantarkan mahamerger beberapa bank BUMN menjadi
Bank Mandiri. Penerima penghargaan The Best CEO 2000 dan CEO Terbaik di
Masa Krisis,
ini hari Kamis (12/6) malam, meluncurkan bukunya bertajuk The Art of Turn
Around, Kiat Restrukturisasi. |
|
Iqbal Latanro
Pengangkatan direksi BTN ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor 291 tahun 2007 tanggal 19
Desember 2007. Jajaran direksi baru BTN mencakup Iqbal Latanro sebagai
Direktur Utama, diikuti Evi Firmansyah (sebelumnya Direksi PT Bank
Ekspor Indonesia), Sunarwa, Saut Pardede, Irman Alfian Zahiruddin, dan
Purwadi sebagai direktur.
Edwin Gerungan
RUPS Bank Mandiri, Senin
16/5/2005, memilih Edwin Gerungan, mantan Kepala BPPN sebagai komisaris utama
Bank Mandiri menggantikan Binhadi.
Mantan vice president Citibank,
ini setelah melepas jabatan Kepala BPPN 3 November 1999, sempat
menjabat komisaris di Bank Danamon Indonesia sejak Juni 2003.
Batara Sianturi
Batara Sianturi didaulat masuk jajaran Direksi Citibank Zrt, Desember 2005. Pria kelahiran Jakarta, 26 Juni 1960 ini menempati posisi Manajer Country
Business untuk bisnis consumer Citibank. Dia orang Indonesia pertama yang berhasil mengukir
namanya di jajaran direksi Citibank di luar negeri.
Arwin Rasyid
Jakarta 25/6/2005: Di luar dugaan mantan Dirut Bank Danamon dan Wakil
Dirut BNI Arwin Rasyid dipercaya pemerintah menjadi Dirut PT
Telkom Tbk dalam RUPS di Kantor Divre II Telkom
Jakarta, Jumat (24/6/2005). Alumni S1 FE-UI (1980), itu menggantikan
Kristiono yang semula dijagokan akan tetap menduduki jabatan itu.
Sofyan Basir
Jakarta 17/5/2005: Sofyan Basir (46 tahun) yang masih menjabat Direktur
Utama Bank Bukopin terpilih sebagai Direktur Utama BRI menggantikan
Rudjito dalam RUPS BRI, Selasa 17/5/2005. Rudjito kemudian diangkap
menjabat Komisaris Utama BRI menggantikan Sukanto Reksohadiprojo.
Adrianus Mooy
Mantan Gubernur Bank Indonesia
yang kini menjabat Senior Adviser pada United Nations Support Facility for
Indonesian Recovery, ini memulai karir
di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Pria kelahiran Pulau Rote 10 April 1936 ini meraih gelar Master of
Science dan Ph.D. bidang ekonomi dari Universitas Wisconsin, Amerika
Serikat.
Kodradi
Dia seorang bankir yang telah merengkuh banyak pengalaman. Sebelum menjabat
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Kodradi, kelahiran Boyolali, 18 Juli 1944,
ini sudah teruji di Bank Mandiri,
Bank Bumi Daya dan Bank Ekspor Impor. Dia menganut AFTA (Action First
Talk After) dalam bekerja.
ECW Neloe
Dia bankir senior yang
merintis karir dari bawah. Berawal sebagai tenaga pembukuan (1966) sampai menjabat direksi (1991-1998) di Bank Dagang Negara (BDN)
dan dia dilantik (tahun 2000) jadi Direktur Utama Bank Mandiri, bank
terbesar di Indonesia. Selama memimpin Bank Mandiri, dia telah meraih
beberapa penghargaan.
Rudjito
Sentuhan
tangannya berhasil meningkatkan kinerja BRI secara signifikan. Kinerja
yang baik itu telah menghantarnya
menerima penghargaan sebagai CEO BUMN Terbaik 2003, dan BRI sebagai BUMN terbaik di sektor
keuangan. Dalam RUPS 17 Mei 2005, dia pun diangkat menjabat Komisaris
Utama menggantikan Sukanto Reksohadiprojo..
Syahril Sabirin, Ph.D
Bank central harus independen. Kendati untuk mempertahankan amanah itu, ia
harus menghadapi tantangan hebat. Ia dipaksa memilih: Mundur atau ditahan!
Ia pilih tak rela BI diintervensi: Ia tak mau mundur! Akibatnya, ia
dituduh korupsi, diadili dan mendekam dalam tahanan. Sempat divonis tiga
tahun penjara. Tapi, akhirnya keadilan tetap singgah menghampiri, ia
divonis bebas. Pengagum Nelson Mandela ini, berjuang demi keadilan dan
independensi Bank Indonesia, yang dipimpinnya.
|
|