|
|
|
Nama:
Chusnul_Mar’iyah, Ph.D
Lahir:
Lamongan 17 Oktober 1961
Pekerjaan
Anggota KPU
Ketua Program Studi Ilmu Politik, Pasca Sarjana FISIP-UI
Pendidikan
S-1, Politik, Fisip UI
Phd, Dept. Of Government, The University of Sidney, Australia
Aktivitas Lain
Aktivis LSM
Email :
cmariyah@kpu.go.id |
|
Chusnul Mar’iyah Ph.D
Ilmuwan yang “Terlibat” Aktivis
Setelah meraih gelar Ph.D pada 1998 dalam bidang Ilmu Politik dari The
University of Sydney, Australia, Chusnul Mar'iyah kembali ke Indonesia
untuk menekuni panggilan hidupnya: mengajar. Namun, kendati dosen adalah
pekerjaan resmi di KTPnya, perempuan ini yang lahir di Babad, Lamongan,
Jawa Timur, lebih tepat disebut sebagai 'ilmuwan yang terlibat' karena
mengecimpungkan diri di pelbagai kegiatan sosial.
Singkatnya, ia adalah seorang aktivis. Chusnul memulai sebagai aktivis LSM
ketika ia masih mahasiswa muda jurusan Ilmu Politik, FISIP UI, antara lain
di Pusat Informasi dan Dokumentasi Perempuan Kalyanamitra dan sebagai
petugas pelatih dalam Operation Raleigh (1997), ekspedisi internasional
untuk lingkungan di Pulau Seram, Maluku, di bawah naungan Pangeran Charles
dari Inggris. Sejak tahun 1982, ia sudah aktif mengajar di alma maternya
untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Politik dan Sistem Politik Indonesia.
Pada saat diangkat sebagai anggota KPU, Chusnul sudah memegang jabatan
sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik, Pascasarjana, FISIP UI dan tetap
sebagai dosen. Dalam kurun sejak Indonesia memasuki era reformasi, Chusnul
ikut sibuk dalam beberapa organisasi. Antara lain sebagai pendiri dan
koordinator ad interim Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan
Demokrasi yang menyelenggarakan Kongres Perempuan Indonesia pertama sejak
pergantian pemerintahan Orde Baru pada Desember 1998.
Chusnul juga ikut mendirikan Perempuan PeKa (Perempuan untuk Perdamaian
dan Keadilan Gender), yang menggagasi Kongres Perempuan Aceh (Duek Pakat
Inong Aceh), yakni pertemuan perempuan se Aceh paling pertama dalam 400
tahun. Kongres tersebut membahas kontribusi perempuan untuk menyelesaikan
konflik Aceh secara damai. Di antara dua kegiatan besar itu, Chusnul
melibatkan diri dengan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu yang aktif
memberikan pendidikan kepada pemilih perempuan di seluruh Indonesia.
Selain kegiatan yang menyangkut isu perempuan, Chusnul juga termasuk
pendiri dan aktif dalam Transparency International Indonesia, yang
mempromosikan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan negara.
TI Indonesia adalah national chapter, dari 120 negara yang tergabung dalam
Transparency International yang sekretariatnya di jerman. Chusnul adalah
anggota pendiri dan dewan direksi The Indonesian Foundation for Free Asia
(Yayasan Tifa), yang memfokuskan diri pada penciptaan masyarakat
masyarakat terbuka di kawasan Indonesia.
Sebagai 'ilmuwan yang terlibat' Chusnul menyempatkan diri memberikan
pendidikan politik secara berkesinambungan lewat media massa. la adalah
wajah dan suara yang tidak asing bagi jutaan pemirsa televisi dan
pendengar radio. Sementara itu, surat kabar/majalah baik di dalam maupun
di luar negeri acap menggunakan kutipan kutipannya untuk menjelaskan suatu
permasalahan politik yang tengah bergulir.
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), sumber KPU
|
|