A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  P E J A B A T
 ► Pejabat
 ► Presiden
 ► MA
 ► Bepeka
 ► MK
 ► Kabinet
 ► Departemen
 ► Badan-Lembaga
 ► Mabes TNI
 ► Mabes Polri
 ► Pemda
 ► BUMN
 ► Purnabakti
 ► Asosiasi
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► In Memoriam
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 


 
BADAN  
BADAN - LEMBAGA NONDEP  
   

LEMBAGA INDEPENDEN

:: Bank Indonesia

:: Komisi Pemilihan Umum

:: Komnas HAM

:: Komisi Pemberantasan Korupsi

:: Panitia Pengawas Pemilu

 

BADAN & LEMBAGA

:: Arsip Nasional RI
:: Badan Intelijen Nasional

:: Badan Kepegawaian Negara
:: Badan Pengawas Tenaga Nuklir
:: Badan Pengb Kebudayaan dan Pariwisata
:: Badan Pertanahan Nasional
:: Badan POM
:: Badan Pusat Statistik
:: Badan Standardisasi Nasional
:: Badan Tenaga Nuklir Nasional
:: Badan Urusan Logistik
:: Bakosurtanal
:: Bapedal
:: Bappenas
:: BKKBN
:: BKPM
:: BPKP
:: BPPN
:: BPPT
:: Dewan Ketahanan Nasional
:: LAPAN
:: Lembaga Administrasi Negara
:: Lembaga Informasi Nasional
:: Lembaga Sandi Negara
:: Lemhanas
:: LIPI
:: Perpustakaan Nasional

 

Abdul Hakim Garuda Nusantara

Advokat Pengabdi HAM

Hampir sepanjang karier dia mengabdi dalam bidang advokasi dan hak asasi manusia. Mantan Ketua YLBHI ini terpilih menjadi Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2002-2007. Pria bernama lengkap Abdul Hakim Garuda Nusantara kelahiran Pekalongan, 12 Desember 1954, ini bertekad mewujudkan misi Komnas HAM.

 

Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA

Ketua Komisi Pemilihan Umum

Lahir di Bireuen, Aceh, pada 5 November 1944, Nazaruddin Sjamsuddin menamatkan pendidikan sampai SMA di Provinsi yang sekarang bernama Nanggroe Aceh Darussalam itu. Setelah meraih gelar sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia pada awal 1970, tahun tahun berikutnya dihabiskan di Monash University, Melbourne, Australia, dimana ia memperoleh gelar MA dan PhD, juga dalam ilmu politik.

 

Rudini

Jenderal Pesta Demokrasi 1999

Mantan Menteri Dalam Negeri (1988-1993), ini seorang pejabat Orde Baru yang terbebas dari penghujatan pada awal bergulirnya reformasi. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini, justru dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (1999-2001) yang bertugas sebagai penyelenggara Pemilu 7 Juni 1999. Dia jenderal pesta demokrasi 1999.

 

Antasari Azhar

Ketua KPK dari Karir Jaksa

Ketua KPK Antasari Azhar bersama empat anggota Komisi Pemberantasan Korupsi lainnya dilantik dan disumpah oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/12/2007). Antasari yang menggantikan Taufiequrachman Ruki seorang jaksa karir kelahiran angkal Pinang, Bangka 18 Maret 1953.

 

Burhanuddin Abdullah

Gubernur BI Era Keterbukaan

Dia Gubernur Bank Indonesia (BI)  pertama yang terpilih secara demokratis. Baginya, menjadi Gubernur BI suatu amanah dan prestasi, sebagai accomplishment dari perjalanan hidupnya yang meniti karir dari bawah. Hidup mantan Menko Perekonomian (2001) ini bukan lagi untuk diri dan keluarga semata, tetapi untuk melayani orang banyak.

 

Miranda S. Goeltom

Deputi Senior Gubernur BI

Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia ini ter pilih kembali menjadi Deputi Senior, menggan-tikan Anwar Nasution. Ia dipilih Komisi IX DPR setelah melalui rangkaian fit and proper test, Selasa 8/6/2004, dengan memperoleh 41 suara mengungguli S Budi Rochadi (12 suara) dan Hartadi A Sarwono (1 suara) dari 54 anggota Komisi IX DPR yang hadir.

 

AM Hendropriyono

Dicemooh Kala Bilang Ada Teroris

Tidak mudah menyatakan kebenaran. Hal itu tercuplik dari pengalaman Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) ini. Ketika ia menyatakan bahwa di Indonesia ada jaringan teroris, beberapa kalangan mencemoohnya, membantah dan tak percaya. Tapi ketika terjadi tragedi bom di Bali, beberapa kalangan itu sempat pula menuntutnya mundur dari Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN). Ia dituding tak bisa mengidentifikasi adanya gerakan teroris di sini.

 

Syahril Sabirin, Ph.D

Pejuang Independensi BI

Bank central harus independen. Kendati untuk mempertahankan amanah itu, ia harus menghadapi tantangan hebat. Ia dipaksa memilih: Mundur atau ditahan! Ia pilih tak rela BI diintervensi: Ia tak mau mundur! Akibatnya, ia dituduh korupsi, diadili dan mendekam dalam tahanan. Sempat divonis tiga tahun penjara. Tapi, akhirnya keadilan tetap singgah menghampiri, ia divonis bebas. Pengagum Nelson Mandela ini, berjuang demi keadilan dan independensi Bank Indonesia, yang dipimpinnya.

 

Drs. H. Sampurno, MBA

Bekerja Lebihi Panggilan Tugas

Seseorang yang ingin maju, harus bekerja melebihi panggilan tugas, all out jasmani dan rohani. Ia pun menolak anggapan bahwa PNS itu kurang kerjaan. Masalahnya adalah inisyatif, motivasi dan etos kerja. Penganut falsafah selalu memberikan kebaikan kepada sesama, ini adalah satu dari sekian orang PNS yang punya etos kerja all out.

 

Syafruddin Arsyad Temenggung

Dari Palembang Pimpin BPPN

Beruntunglah Syafruddin Arsyad Temenggung mendapat mandat memimpin Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menggantikan Putu Ary Suta. Kendati alumni ITB, kelahiran Palembang, ini tidak berlatarbelakang pendidikan keuangan dan belum pernah memimpin perusahaan, rupanya Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi percaya kepadanya untuk menangani tugas-tugas besar di BPPN itu.

 

Edwin Gerungan

Sempat Pimpin BPPN

Setelah 25 tahun berkarir di perbankan, terakhir menjabat Executive Vice President Treasury and International Coordination Bank Mandiri, Edwin Gerungan diberi tanggung jawab yang lebih besar: menjadi Ketua BPPN.