|
C © updated 23122004 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
►e-ti/kompas |
|
|
Nama:
Syahrinur Prinka (S Prinka)
Lahir:
Bogor, 27 Februari 1947
Meninggal:
Jakarta, 22 Desember 2004
Isteri:
Iriene Halimah Sri Lestari
Anak:
Pipit, Cica, dan Ivan
Pendidikan:
Lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung
Karier:
=
Disainer Grafis dan Redaktur Senior Majalah Tempo
=
Dosen Fakultas Seni Rupa IKJ
Alamat Rumah:
Perumahan PTB Blok R No 8, Duren Sawit, Jakarta Timur |
|
|
|
|
|
|
Syahrinur Prinka (1947-2004)
Jawara Seni Grafis
Desainer grafis Syahrinur Prinka (S Prinka), meninggal dunia pukul 04.05
WIB Rabu 22 Desember 2004 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta
dalam usia 57 tahun. Jawara seni grafis yang terakhir menjabat Redaktur
Senior Majalah Tempo itu diduga mengalami stroke. Jenazah disemayamkan di
rumah duka, Perumahan PTB Blok R No 8, Duren Sawit, Jakarta Timur, dan
disalatkan di Masjid Baitur Rahman, kemudian dimakamkan di TPU Pondok
Kelapa, Jakarta Timur.
Dosen Fakultas Seni Rupa IKJ yang dilahirkan di Bogor, 27 Februari 1947
itu meninggalkan seorang istri, Iriene Halimah Sri Lestari, 49, serta tiga
anak, yakni Pipit, 32, Cica, 31, dan Ivan, 25. Dia sudah sakit sejak
beberapa tahun. Dia sudah mendapatkan serangan jantung pertama tahun 1991.
Bahkan, pada 1996 sudah pernah menjalani operasi by pass jantung di
Perth, Australia. Juga pernah kena stroke. Setelah berkali-kali mengalami
serangan jantung dan stroke, dia masih tetap bersikeras untuk beraktivitas
dengan tetap pula sedia tabung oksigen.
Namun dalam dua tahun terakhir, meski dia masih berstatus sebagai karyawan
Tempo dan dosen Fakultas Seni Rupa IKJ, memang sudah tidak aktif lagi. Dia
sudah sulit menggerakkan tangan kanan dan bicaranya juga kurang jelas.
Dia dikenal sebagai jawara seni grafis. Karya-karya grafisnya menjadi
anutan para pegrafis muda. Dia dinilai memiliki keberanian kreasi untuk
menghasilkan karya grafis baru. Di antaranya, pernah mencetak gambar
digital yang amat menarik sehingga berkali-kali dipamerkan.
Catatan Pinggir Goenawan Mohamad yang menjadi khas majalah Tempo, menjadi
tambah kuat dengan goresan ilustrasi Prinka. "Gambarnya, tidak sekadar
asal melengkapi saja, tetapi juga menambah kekuatan tulisan," aku Goenawan.
Sementara, pengamat seni Agus Dermawan T mengatakan, kalau tidak karena
Prinka, barangkali Ikatan Perancang Grafis Indonesia tidak akan berdiri.
Seniman lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung ini adalah sosok
pekerja keras untuk memperjuangkan gagasan- gagasannya. ►e-ti/tsl
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia) |
|