|
C © updated 03072005 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/setneg |
|
|
Nama :
Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir :
Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Jabatan:
Presiden Republik Indonesia
Istri :
Kristiani Herawati,
putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Pangkat terakhir :
Jenderal TNI (25 September 2000)
Alamat Rumah:
Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah
No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor-16967
|
|
|
|
|
|
|
BIOGRAFI ==
01
02
03
04
05
06
07 ==
Susilo Bambang Yudhoyono (1)
Tokoh Terbaik Asia
TI 3/7/2005:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI pertama yang dipilih secara
langsung oleh rakyat, berada pada urutan pertama di antara 25 pemimpin
paling berpengaruh di kawasan Asia dalam "Star Asia 25" versi majalah
ekonomi BusinessWeek edisi 11 Juli 2005. SBY disebut sebagai Indonesia's
Crisis Manager.
BusinessWeek memilih SBYsebagai Star of Asia karena memiliki keahlian
cukup baik dalam mengelola krisis multidimensional yang dihadapi
Indonesia setelah dia terpilih sebagai presiden RI pada Oktober 2004.
Terutama ketika bencana tsunami melanda Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara. Dia dinilai memiliki keahlian
mengelola krisis secara baik. Termasuk dalam mengelola berbagai bentuk
solidaritas, menangani korban meninggal, dan membantu serta melindungi
ratusan ribu korban yang selamat.
Menurut BusinessWeek, bukan hal yang mudah mengelola berbagai komponen
bangsa, seperti militer, kepolisian, LSM, tokoh agama, dan masyarakat,
baik dari dalam maupun luar negeri, dalam penanganan pascabencana di
Aceh dan Sumut. Apalagi, di Aceh terjadi gejolak aksi separatis yang
dilakukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
BusinessWeek juga menyebut keahlian manajemen Presiden SBY yang cukup
baik, juga terlihat dari membaiknya indikator pertumbuhan ekonomi
nasional, dari 4,5 persen pada 2000 menjadi rata-rata 6,4 persen pada
kuartal pertama 2005.
Disebut, komitmen SBY untuk memberantas korupsi dan terorisme telah
meningkatkan kepercayaan masyarakat. Terutama kalangan pebisnis dalam
dan luar negeri untuk menanamkan modalnya. Nilai investasi luar negeri
Indonesia telah mencapai USD 5 miliar, April 2005.
Menanggapi hal itu, Presiden SBY kepada wartawan di Istana Merdeka
setelah menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Polandia Marek Belka,
Sabtu siang (2/7/2005), mengaku belum membaca informasi tersebut. Namun
Presiden menyambut positif apresiasi dunia luar terhadap dirinya.
"Kalau memang ada penilaian positif, ya saya berterima kasih, memberi
penghargaan kepada mereka yang memberi penilaian baik itu. Sebagaimana
Saudara ketahui, tahun ini bagi kita tahun yang penuh tantangan," ujar
SBY.
SBY mengatakan, prioritas yang ditetapkan dalam mengelola negara lima
tahun mendatang merupakan agenda yang berat. Prioritas yang memerlukan
kerja keras untuk mencapainya. SBY mencontohkan di bidang ekonomi,
pemerintah menginginkan ekonomi tumbuh benar dan didistribusikan secara
adil.
Jika ekonomi tidak tumbuh, kata SBY, pengangguran dan kemiskinan makin
tinggi serta daya beli rendah. Selain itu, kondisi pendidikan dan
kesehatan belum menunjukkan kondisi membaik setelah dihantam krisis
selama tujuh tahun.
Karena itu, dia menegaskan, kami bekerja keras, bagaimana ekonomi tumbuh,
investasi masuk, iklim dalam negeri kita perbaiki, dan korupsi kita
berantas. “Yang tidak efisien, pemborosan, kebocoran kita hentikan.
Kalau itu tercapai, tentu ada pertumbuhan (ekonomi) yang baik, investasi
akan masuk," ujarnya.
Kedelapan Kali
Ini penghargaan yang diberikan BusinessWeek untuk kedelapan kalinya.
Tahun ini diberikan penghargan kepada 25 orang Asia yang dianggap paling
berpengaruh. Dibagi dam empat kategori, yaitu para pembuat kebijakan
(agenda setters), manajer, ahli keuangan (financiers), dan tokoh
pembaruan (innovators).
Penghargaan tahun ini tampaknya sangat dipengaruhi adanya bencana
tsunami yang melanda kawasan Asia pada 26 Desember 2004. Penghargaan itu
diberikan berdasarkan sikap kepemimpinan dalam menghadapi krisis,
kecakapan manajerial, peranan dalam inovasi, dan kegiatan sosial.
Penghargaan itu diberikan kepada 25 tokoh dari berbagai profesi dan
jabatan. Mulai dari tokoh yang berkecimpung dalam pembuatan film,
pemimpin negara, sampai ahli manajerial. Satu persamaan yang mereka
miliki adalah gabungan antara tekad, tindakan, dan komitmen dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya. ►ti/crs
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia |
|