Rubrik
Berita Utama
International
Metropolitan
Naper
Nusantara
Bisnis & Investasi
Finansial
Opini
Olahraga
Pemilihan Presiden 2004
Jawa Barat
Euro 2004
Politik & Hukum
Humaniora
Berita Yang lalu
Otomotif
Otonomi
Audio Visual
Rumah
Teknologi Informasi
Dana Kemanusiaan
Pustakaloka
Furnitur
Agroindustri
Musik
Muda
Swara
Makanan dan Minuman
Fokus
Pengiriman & Transportasi
Esai Foto
Ekonomi Internasional
Wisata
Properti
Interior
Kesehatan
Ekonomi Rakyat
Bentara
Telekomunikasi
Teropong
Jendela
Sorotan
Ilmu Pengetahuan
Didaktika
Investasi & Perbankan
Pendidikan Dalam Negeri
Pendidikan Luar Negeri
Bahari
Pendidikan
Perbankan
Pixel
Bingkai
Pergelaran
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi

 

 

Otonomi
Kamis, 17 Juni 2004

Seram yang Tidak Menyeramkan …

PERCUMA punya Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Seram apabila kondisi keamanan di Pulau Ambon, tetangga Pulau Seram, tetap tegang dan sewaktu-waktu "bergejolak".

Semuanya terasa buyar, Seram terasa menyeramkan. Akselerasi pembangunan berada di titik nol.

Untuk mendatangkan investor menanam modal di Pulau Seram, seperti sebuah keajaiban. Sekiranya ada investor berani masuk ke Seram, orang menyebutnya investor nekat.

"Sulit memungkiri realitas sosial ini. Kami seperti di daerah paling belakang Indonesia. Namun, kami tak kenal lelah, banyak cara untuk meraih sukses," kata M AS Kelian, Direktur Pembangunan Kapet Seram.

Sulitnya investor masuk ke Pulau Seram juga dipengaruhi kurang terkoordinasinya aparat birokrasi antardepartemen teknis dan pengurusan izin serta database potensi Seram.

Gubernur Maluku Saleh Latuconsina tahun 1998 mengungkapkan, setidaknya terdapat 10 investor yang menangguhkan penanaman modal karena dipingpong oleh birokrasi.

Kondisi Maluku yang belum sepenuhnya kondusif berimplikasi negatif pada pembangunan Kabupaten Seram Barat yang dibentuk November tahun 2003. Padahal, Seram berbeda dibandingkan dengan Maluku.

Di sana memang pernah terjadi kerusuhan tahun 2000, tetapi cepat "dipadamkan". Kini tingkat stabilitas keamanan cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Provinsi Maluku.

Suasana harmonis terlihat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Warga maupun pendatang bisa beraktivitas atau sekadar jalan-jalan sampai malam hari. "Tidak ada yang mengganggu Anda selama berjalan ke Seram Barat," kata Kelian.

AKAN tetapi, untuk ke Pulau Seram, khususnya Kabupaten Seram Barat, orang mesti ke Ambon dulu. Dari ibu kota provinsi bisa menggunakan kapal laut atau pesawat perintis yang menerbangi wilayah Seram Barat tiga kali seminggu.

Berada di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah yang dulunya menjadi pusat pemerintahan Pulau Seram, jalan menuju Seram Barat terasa lebih mudah. Prasarana jalan dari Masohi telah ada dan ditempuh selama empat jam.

Jalan lingkar Pulau Seram baru mencapai Seram Barat sehingga relatif wilayah itu sedikit lebih maju dibandingkan Kabupaten Seram Timur. Poros utama Masohi-Kairatu sepanjang 148 kilometer telah beraspal hotmix. Jalur ini mampu memperpendek jarak tempuh melalui laut menuju Pulau Ambon.

Kabupaten Seram Barat memiliki empat kecamatan yang semuanya memiliki potensi sumber daya alam lumayan, yakni Piru, Kairatu, Taniwel, dan Waisala.

Kecamatan Piru, ibu kota Kabupaten Seram Barat, terkenal dengan potensi perikanan, teripang, dan ikan karang yang dibudidaya pada areal seluas 1.500 hektar.

Kairatu terkenal dengan hasil hutan, tanaman pangan dan peternakan, sedangkan Taniwel sebagai wilayah perkebunan cokelat.

Sementara Kecamatan Waisala dikenal sebagai daerah industri penghasil bambu, yang salah satu unit usahanya memproduksi sumpit, sendok makan China. Waisala juga terkenal sebagai penghasil minyak kayu putih, yang produksinya melebihi Pulau Buru.

Menurut Kelian, Waisala yang tandus ternyata cukup "subur" untuk tanaman minyak kayu putih. Hampir seluruh kawasan Waisala dipenuhi tanaman itu. Pola tumbuh tanaman minyak kayu putih ternyata liar, dibakar sekalipun tetap tumbuh dan berkembang.

"Kami pernah memergoki pedagang minyak kayu putih dari Pulau Buru yang datang membeli minyak kayu putih di Waisala. Mereka mengaku produksi minyak kayu putih Waisala lebih besar dibandingkan Pulau Buru. Banyak orang tahu Pulau Buru penghasil minyak kayu putih terbesar di Indonesia, tetapi yang dijual produksi Waisala," katanya.

Tanaman minyak kayu putih diambil daunnya, kemudian disuling dan menghasilkan minyak. Proses produksi minyak kayu putih cukup sederhana, membuat banyak tanaman terbuang. "Cara ini tidak efisien," ujarnya.

MANTAN Camat Piru, ibu kota Seram Barat, M Latuconsina mengatakan, dari sekitar 143.352 jiwa penduduk Seram Barat, sebagian besar melakukan kegiatan ekonomi di darat.

"Sekitar 75 persen rakyat Seram Barat berusaha ekonomi di darat, padahal potensi sumber daya alam di laut cukup besar," katanya.

Dikatakan, dalam budidaya teripang, masyarakat Seram Barat mengaitkan dengan adat budaya setempat yang terkenal dengan nama "sasi". Dengan sasi, produksi terjaga karena masa panen dilakukan bersama-sama.

Berdasarkan identifikasi lahan pengembangan komoditas yang pernah dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku, wilayah Taniwel cocok untuk pengembangan tanaman cokelat. Di wilayah ini terdapat sekitar 4.500 hektar tanaman cokelat milik petani. Selain cokelat, terdapat ratusan hektar tanaman cengkeh dan pala.

Menurut Latuconsina, potensi perkebunan, laut, dan kehutanan Kabupaten Seram Barat cukup besar. Karena itu, sayang jika potensi yang ada tidak tergarap sepenuhnya.

Kota Piru relatif cukup ramai dibandingkan Bula, ibu kota Kabupaten Seram Timur. Meski prasarana perhotelan dan rumah makan terbatas, aktivitas ekonomi cukup lancar, didukung angkutan darat setiap hari ke Masohi.

Mencermati potensi Kabupaten Seram Barat, Kelian mengatakan, dibutuhkan terobosan pembangunan lebih tajam, misalnya meningkatkan fungsi Bandara Amahai di Masohi agar bisa didarati pesawat lebih besar jenis Fokker F-27 atau F-28, bahkan jenis Boeing sekalipun. Dengan begini, orang bisa langsung ke Pulau Seram tanpa melalui Ambon.

"Ini cita-cita kami agar Seram lebih maju. Kami bertekad menghadirkan lebih banyak investor," katanya. (Jean Rizal Layuck)

Search :
 
 

Berita Lainnya :

·

Kabupaten Seram Bagian Barat

·

Seram yang Tidak Menyeramkan …



 

 

Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS