A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  H O M E
 ► Home
 ► Biografi
 ► Versi Majalah
 ► Berita
 ► Galeri
  P E J A B A T
 ► Pejabat
 ► Presiden
 ► MA
 ► Bepeka
 ► MK
 ► Kabinet
 ► Departemen
 ► Badan-Lembaga
 ► Mabes TNI
 ► Mabes Polri
 ► Pemda
 ► BUMN
 ► Purnabakti
 ► Asosiasi
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 
  C © updated 08012008  
   
  ► e-ti/rpr  
  Nama:
Mustafa Abubakar
Lahir:
Pidie, 15 Oktober 1949
Jabatan:
Direktur Utama Perum Bulog

Pendidikan:
- Institut Pertanian Bogor (IPB)

Karir:
- Penjabat Gubernur Nangroe Aceh Darussalam
- Inspektur Jenderal di Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktur Utama Perum Bulog, Maret 2007-sekarang

Alamat Kantor:
Jalan Gatot Subroto No.49
jakarta 12950
Telp 021-5250267
Fax 021-5222876



 
 
     
 
MUSTAFA ABUBAKAR

 

Mustafa Abubakar

Direktur Utama Perum Bulog

 

Mustafa Abubakar, lelaki kelahiran Piddie, 15 Oktober 1949, sejak 21 Maret 2007 dipercaya menjabat Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Widjanarko Puspoyo. Sebelumnya, Mustafa menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Departemen Kelautan dan Perikanan. Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga pernah menjadi penjabat Gubernur Nangroe Aceh Darussalam.

 

Mustafa Abubakar diangkat dan dilantik menjadi direktur utama Perum Bulog sesuai keputusan Menteri no KEP-22/MBU/2007 dan dilantik di gedung kementerian negara BUMN pada Rabu (21/3/2007) sore.

Menteri Negara BUMN, Sugiharto pada pelantikan  itu mengatakan, Kementerian BUMN perlu melakukan leadership reform di jajaran Dewan Pengawas dan Direksi Perum Bulog sebagai langkah antisipatif agar tidak mengganggu kinerja dan dapat tetap menjalankan fungsi mengamankan stok beras nasional, sebagai bagian dari ketahanan pangan nasiona.

Menteri mengharapkan manajemen Perum Bulog yad datang dapat melaksanakan kegiatan operasional dengan menggunakan dana APBN sekecil mungkin, serta mengoptimalkan asset yang dimiliki Bulog melalui pengelolaan yang kreatif dan inovatif.

Bersamaan, Menteri BUMN juga melantik Agus Syaifullah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Bambang Budi Prasetyo sebagai Direktur Operasi dan Saean Ahmadi sebagai Direktur Keuangan. Sementara Dewan Pengawas dipercayakan kepada Sulatin Umar sebagai Ketua serta Ardiansyah Parman, Pandu Djajanto, Bayu Krisnamukti, dan Kaman Nainggolan masing-masing sebagai anggota.


Sampai beberapa lama menjabat Direktur Utama Perum Bulog, Mustafa Abubakar masih kerap disapa Kabulog atau Kepala Bulog. Sapaan itu tak hanya muncul dari mereka yang masih menganggap Bulog sebagai Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND), tetapi juga dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Preseiden dan Wap[res masih kerap menyapanyaa Kabulog. Bahkan surat resmi dari Istana Negara juga mencantumkan jabatan Mustafa, Kabulog.

Menanggapi hal ini, Mustafa mengatakan: "Barangkali semua masih belum rela Bulog menjadi perusahaan umum, karena sesungguhnya tugas Bulog lebih didominasi pelayanan publik daripada mencari untung," kata Mustafa, Kamis (3/1/2008), saat berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.

Sejak berubah status dari LPND menjadi perum pada 2003, struktur organisasi Bulog berubah total. Dana Bulog yang sewaktu LPND dipasok APBN, sekarang harus mencari pinjaman bank.

Meski statusnya berubah, tugas yang dijalankan Bulog masih sama, yaitu sebagai palang pintu terakhir ketahanan pangan bangsa. Nasib petani pada saat-saat tertentu, seperti ketika panen raya, amat bergantung pada Bulog. Kalau Bulog lengah dan tergiur godaan fee dari para importir beras dan pemburu rente, nasib petani bakal tergadaikan.

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)