A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  H O M E
 ► Home
 ► Biografi
 ► Versi Majalah
 ► Berita
 ► Galeri
  P E J A B A T
 ► Pejabat
 ► Presiden
 ► Kabinet
 ► Departemen
 ► Mabes TNI
     ► TNI AD
     ► TNI AL
     ► TNI AU
     ► Polisi Militer
 ► Mabes Polri
  B E R A N D A
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 
  C © updated 08062007  
   
  ► e-ti  
  Nama:
Letjen TNI AD (Purn) Haji Raden Muhammad Yogie Suardi Memet
Nama Populer:
Yogie SM
Lahir:
Cirebon, Jawa Barat, 16 Mei 1929
Meninggal:
Bandung, 7 Juni 2007
Agama:
Islam
Jabatan Terakhir:
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1998)
- Menteri Dalam Negeri (1993-1998)

Isteri:
Emmy Sariamah
Anak:
- Billy Ibrahi
- Danny Iskandar
Ayah:
R Memet Bratasuganda
Ibu:
Ny Alniyah

Pendidikan:
- SP3AD (1952)
- Suslapa
- Seskoad

Karir:
- Tentara Pelajar Batalyon 400 (1945-1946)
- Dan Yon 330 Para (1960)
- Komandan Kodim di Bandung
- Kepala Staf Brigade Lintas Udara 17
- Komandan Brigade Infanteri 15 Kujang II
- Komandan Jenderal Kopassandha
- Panglima Kodam VI/Siliwangi di Bandung (1978-1983)
- Panglima Komando Wilayah Pertahanan II di Yogyakarta
- Gubernur Jawa Barat (1985-1993)
- Menteri Dalam Negeri (1993-1998
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1998)

Penghargaan:
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II
- Bintang Kartika Eka Phaksi Nararya
- Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I - VI
- Satya Lencana PBB Garuda VI

Alamat Rumah Keluarga:
Jalan Ciumbuleuit Nomor 114, Bandung
 
     
 
YOGIE S MEMET HOME

 

Yogie S Memet (1929-2007)

Mantan Gubernur Jabar dan Mendagri


Mantan Menteri Dalam Negeri (1993-1998) dan Gubernur Jawa Barat (1985-1993) Haji Raden Mohammad Yogie Suardi Memet, meninggal dunia pukul 14.15 Kamis 7 Juni 2007 di Rumah Sakit Advent, Bandung. Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1998) dan Panglima Daerah Militer Siliwangi (1978-1983) kelahiran Cirebon, 16 Mei 1929, itu dimakamkan seusai sholat Jumat 8 Juni 2007 di Taman Makam Pahlawan Cikutra dengan upacara militer. Dia meninggalkan istri Emmy Sariamah (75), dua anak, Billy Ibrahim (49) dan Danny Iskandar (46), serta lima cucu.


Yogie menghembuskan nafas terakhir saat didampingi istri dan kedua anak, serta mantan Gubernur Jabar R Nuriana, akibat gagal ginjal setelah sebulan dirawat secara intensif di Rumah Sakit Advent, Bandung. Sebelumnya, Yogie rutin menjalani cuci darah tiga kali seminggu. Selain itu, menurut keterangan dokter, Yogie juga mengalami masalah jantung.


Menurut puteranya Dany Iskandar, hari Rabu Yogie masuk ruang perawatan intensif (ICU) akibat kinerja jantungnya terus menurun. Kondisi ini mengakibatkan proses cuci darah tidak bisa dilakukan sampai akhirnya meninggal. Jenazah disemayamkan di rumahnya Jalan Ciumbuleuit Nomor 114, Bandung kemudian disembahyangkan di Masjid Pusat Dakwah Islam dan dikebumikan setelah shalat Jumat di Taman Makam Pahlawan Cikutra dengan upacara militer.
 

Kepemimpinan
Yogie dikenal sebagai seorang jenderal berdisiplin tinggi. Disiplin tinggi itu juga diterapkan kepada anak-anaknya. Dilahirkan di Ceribon sebagai anak keempat dari 11 bersaudara buah kasih pasangan R Memet Bratasuganda dan Ny Alniyah. Semasa kecil, Yogie SM dipanggil Didi. Semasa remaja, dia ingin menjadi polisi karena sangat mengagumi polisi yang berpedang panjang dan berkumis melintang. Namun saat pecah revolusi, Didi bergabung dengan Tentara Pelajar (TP) Batalyon 400 daerah operasi Cirebon (1945-1946.

Kepemimpinannya mulai menonjol saat menjabat Komandan Yon 330 Kujang I Siliwangi, dan ditugasi menghadapi gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi. Alumni SP3AD itu bertekad pasukannya tidak akan pulang ke Bandung sebelum Kahar tertangkap.

Pangkat alumni Suslapa dan di Sesko ABRI terbaik, ini terbilang cepat naik. Dia menjabat Komandan Kodim di Bandung, Kepala Staf Brigade Lintas Udara 17, Komandan Brigade Infanteri 15 Kujang II, Komandan Jenderal Kopassandha (kini Kopassus), Panglima Kodam VI/Siliwangi di Bandung (1978-1983) dan Panglima Komando Wilayah Pertahanan II di Yogyakarta. Kemudian Yogie diangkat menjabat Gubernur Jawa Barat (1985-1993) dan berhasil meraih Parasamya Purnakarya Nugraha. Keberhasilan ini mengantarnya menjabat Menteri Dalam Negeri (1993-1998). Terakhir sempat menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1998).


Setelah melepaskan jabatan sebagai anggota DPA, kondisinya terus memburuk bahkan sejak empat tahun terakhir dia harus menjalani cuci darah secara rutin. Yogie sempat ditawari untuk berobat di Belanda, namun ia menolak.


Sepanjang pengabdiannya, Yogie menerima banyak penghargaan, di antaranya Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Bintang Kartika Eka Phaksi Nararya, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I sampai VI, Satya Lencana PBB Garuda VI. (Sumber PDAT dan Kompas) e-ti/tsl

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)