|
C © updated 11082005 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/ |
|
|
Nama:
Bambang Hermanto
Alias:
Herman Citrokusumo
Lahir:
Sragen, Jawa Tengah, 11 Agustus 1929
Agama:
Islam
Isteri:
Empat orang (Dien, Rr. Murdiah, Detty Nafsiah, dan Emma
Lasmi)
Anak:
13 orang
Pendidikan:
HIS 7 tahun di Sragen (belum lulus)
Karir:
- Latihan kemiliteran di Sragen, Jawa Tengah, 1945.
- Main film Sepanjang Malioboro, 1952
- Harimau Campa, 1953
- Pejuang, 1962
- Ponirah Terpidana (Meraih Piala Citra sebagai pemeran pembantu pria
terbaik dalam FFI di Yogyakarta, (1984)
- Dirut PT Bambang Hermanto Film, Yogyakarta, 1964
- Dirut PT Granadha Film, Jakarta 1972
- Dirut PT Sapta Damar Jaya Film, Jakarta 1975
- Petani sayur, palawija, dan beternak ikan di Jampang Kulon, Sukabumi,
Jawa Barat.
Hobi:
-Berkebun, menembak, bulu tangkis, tinju, judo, angkat besi, mendaki
gunung, sepak bola
Karya Skenario Film:
1. Teror Sulawesi Selatan, (Westerling), 1963
2. Jembatan Emas, 1971,
3. Mawar Rimba, 20<1972
4. Sopir Taksi, 1973
5. Menantang Maut, 1976
6. Berandal Kebogiro, 1984
7. Mengembara ke Neraka, 1985.
Alamat Rumah Keluarga:
Jalan Mas Koki Raya 22, Rawamangun, Jakarta Timur |
|
|
|
|
|
|
BAMBANG H HOME |
|
|
Bambang Hermanto
Ditawar Berpasangan Marylin Monroe
Bambang Hermanto alias Herman Citrokusumo, peraih piala citra
lewat film Ponirah Terpidana di Festival Film Indonesia (FFI), 1984, sebagai aktor
sudah dikenal sejak 1950-an. Anak tunggal bekas kepala pabrik kopi di Jawa Tengah ini
pada FFI 1955, sudah meraih gelar Pendukung
Peran Pembantu Terbaik dalam film Lewat Jam Malam.
Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 11 Agustus 1929 ini juga telah
mendapat pengakuan
internasional sebagai Aktor Terbaik dalam Festival Film di Moskow, 1962.
Setelah itu, dia sempat mendapat tawaran bernilai 2,5 juta dolar
Amerika dari Bill Palmer (perusahaan film 20th Century Fox) untuk bermain dalam dua
film Hollywood. Di antaranya The King and I dengan lawan main Marylin Monroe.
Tentu saja pers langsung memberitakan ramai penawaran itu. Tapi Bung
Karno memanggilnya. ''Kamu ini pejuang keblinger,''
bentak Bung Karno.
Aktor yang sudah memerankan lebih dari 20 film, ini semula bercita-cita menjadi insinyur,
tapi ternyata jalan hidup membawanya latihan militer menjadi Polisi
Militer, kemudian malah menjadi aktor film.
Awalnya pada 1950, dia menonton film di Bioskop
Metropole (kini Megaria) Jakarta, seorang sutradara bernama Anjar
Subiono, menawarinya main film. Spontan saja dia setuju.
Lalu esoknya ia berboncengan sepeda datang ke studio Persari di Bidaracina,
setelah mampir membeli dasi di Pasar Rumput. 'Tapi dia tidak bisa mengenakan
dasi itu dan akhirnya hanya menempelkannya di leher.
Dia pun akhirnya menjadi seorang aktor terkenal yang membintangi
lebih 20 film. Di antaranya film Sepanjang Malioboro (1952), Harimau
Campa (1953), Lewat Jam Malam (1955), Pejuang (1962) dan Ponirah
Terpidana (Meraih Piala Citra sebagai pemeran pembantu pria terbaik
dalam FFI di Yogyakarta, (1984).
Selain sebagai aktor, dia juga membuat skenario film, di antaranya:
1. Teror Sulawesi Selatan, (Westerling), 1963; 2. Jembatan Emas, 1971;
3. Mawar Rimba, 1972; 4. Sopir Taksi, 1973; 5. Menantang Maut, 1976; 6.
Berandal Kebogiro, 1984; dan 7. Mengembara ke Neraka, 1985.
Pada 1964 dia pun mendirikan dan menjabat Dirut PT Bambang Hermanto
Film, Yogyakarta (1964), kemudian Dirut PT Granadha Film, Jakarta (1972)
dan Dirut PT Sapta Damar Jaya Film, Jakarta (1975)
Namun ayah 13 anak dari empat isteri (Dien,
Rr. Murdiah, Detty Nafsiah,
dan Emma Lasmi), ini lebih banyak hidup dari hasil pertanian. Dia
bertanam sayur, palawija, dan beternak ikan di atas
lahan seluas 200 hektar di Jampang Kulon, Sukabumi, Jawa Barat. ► e-ti/tsl
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|