|
C © updated 07092004 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/rpr |
|
|
Nama:
BRAy Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum.
Lahir :
Surakarta , 5 Januari 1928
Agama:
Islam
Suami:
Ir. Soedibyo Purbo Hadiningrat, M.Sc
Anak:
Lima Orang
Ayah:
KRMTA Poornomo Hadiningrat Bupati Brebes, Putra KPH Hadiningrat
Bupati di Demak
Ibu:
GRA. Kussalbiyah Putri Sri Susuhunan Pakoe Boewono X dari Kraton
Surakarta Hadiningrat
Pendidikan:
1. Tahun 1954, Universitas Saraswati Surakarta Jurusan Sastra
Inggris, Program D-3
2. Tahun 1977, Bahasa Perancis di Centre Culturel Francais tingkat VI
3. Tahun 1981, Ahli Kecantikan Internasional Cidesco-Vancouver-Canada
4. Tahun 1995, Doktor Honorus Causa dari Pacific Western University Los
Angeles USA
5. Oktober 2000, S-1 Universitas Terbuka (UT) Jurusan Penterjemah
(Translation)
6. Januari 2003, -S2 Program Studi Linguistik Penerjemahan Bahasa Inggris
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta
7. September 2003, Mengikuti Kuliah Program Doktoral S3
Minat Utama
Marketing -Strategic Management Universitas Indonesia Jakarta
Pengalaman Pekerjaan:
1. Direktur Utama, PT Mustika Ratu Tbk
2. Direktur Utama, PT Mustika Ratu Investama
3. Direktur Utama, PT Mustika Ratu Centre
4. Direktur Utama, PT Mustika Princess Hotel
Pengalaman Organisasi :
1. Ketua Umum Ikatan Amemetri Kebudayaan Tradisional Indonesia (IAKTRI),
1976- sekarang
2. Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI), 1986-
2002
3. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP
Jamu), 1986-2003
4. Ketua Umum Asean Cosmetic Association (ACA), 1993-1995
5. Anggota Dewan Penyantun Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)
Surakarta, 1994-sekarang.
6. Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri Tekstil, Aneka dan Agroindustri,
1999 - sekarang
7. Anggota MPR RI Tahun 1997, Kepres No. 262/M/97
8. Pendiri dan Ketua Umum Yayasan Puteri Indonesia, Pemegang Franchise
Miss Universe
9. Direktur Utama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS)
10. Ketua Umum Asosiasi SPA Indonesia (ASPI) (Board Member International
SPA Association), (ISPA) 1999-2004
11. Ketua Umum Cidesco (Commitee d'Estetique et de Cosmetologie),
Indonesian Section, 2000-2004
12. Ketua Federation of Asia Pacific Bridal Associations (FAPBA),
Indonesian Section
13. Dewan Penasehat dan Pendiri Yayasan Emong Lansia (Lanjut Usia)
15. Dosen Bidang Tata Krama Fakultas Sastra Universitas Indonesia,
1988-1990
Penghargaan:
1. Tahun 1989, Penghargaan Upakarti dari Presiden Republik
Indonesia, untuk Usaha Pelestarian Obat Tradisional Indonesia
2. Tanggal 2 Mei 1993, Penghargaan Satyalencana Pembangunan dari Presiden
Republik Indonesia, atas jasa Pengabdian Pendidikan Luar Sekolah
3. Penghargaan The Asean Marketing Management Award, diberikan oleh The
Asian Institute of Management (AIM), Philipina, sebanyak dua kali pertama
tanggal 4 Juni 1993 untuk Marketing dan kedua tanggal 24 September 1996
untuk Management
4. Penghargaan Sahwali Award tentang Kepedulian Lingkungan, oleh Pusat
Informasi dan Pengelola Lingkungan Indonesia (PIPLI), pada 11 November
1996.
5. Memenangkan juara Umum Tata Rias Internasional:
-- 1981 Juara I-di Hongkong dengan tema Dewi Shinta
-- 1984 Juara I-di Kanada dengan tema Paksi Jatayu
-- 1986 Juara I-di New York dengan tema Putri Junjung Buih
-- 1987 Juara II-di Skotlandia dengan tema Bhineka Tunggal Ika
6. Tenaga Wanita Terbaik untuk DKI, tahun 1999 dan 2003
7. Pengolahan Limbah Terbaik di DKI, tahun 2001, 2002, dan 2003
8. Kalpataru DKI Pembinaan Lingkungan, tahun 1994
9. Tahun 2003 memperoleh anugerah Best of the Best Entrepreneur of the
Year dari Ernst & Young, yang acara puncaknya diselenggarakan di Monte
Carlo -Monaco pada tanggal 4- 8 Juni 2003
Perjuangan dan kegiatan Sosial:
1. Aktif di Lasykar Puteri Surakarta membantu perjuangan Clash ke
dua di
PMI Rumah Sakit Kadipolo, tahun 1947 -1948
2. Memberikan konsumsi bagi pejuang tentara pelajar yang melawan Belanda
dan berlindung di Keraton Surakarta (Clash II tahun 1948)
3. Sebagai perintis pengembangan Jamu masuk salon 1975. Mengajarkan
perawatan kecantikan dan berbusana "Ngadi Saliro dan Ngadi Busono” kepada
Ibu-Ibu organisasi Wanita dan Ibu-Ibu Rumah Tangga PKK di seluruh pelosok
Tanah Air di Indonesia secara berkala :
-- 1984 : 25.000 orang
-- 1989 : 35,000 orang
-- 1993 : 50.000 orang dan seterusnya
4. Mengajarkan kepada Ibu-ibu Rumah Tangga, PKK berbagai daerah untuk
mengenal khasiat bahan baku jamu dan agar dibudidayakan untuk ditanam di
kebun-kebun sendiri untuk perawatan kesehatan keluarga ke daerah-daerah di
Indonesia dan melalui acara-acara “Sambung Rasa” secara berkala di TVRI
5. Membina petani-petani penanam bahan baku jamu untuk menanam bibit
standar yang dapat dipatok di industri jamu secara berkala guna
mendapatkan penghasilan tambahan disamping menanam padi
6. Secara berkala membina Koperasi Jamu dan penjaja jamu gendong dan
memberikan pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan usaha
7. Bertahun-tahun memberikan bekal pelajaran ketrampilan kepada remaja
putus sekolah (drop out) agar dapat bekerja di salon-salon (setiap 3 bulan
mendidik ± 35-50 orang), membantu program Diklusepora-Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1985- 1988
8. Membantu kegiatan Sosial Yayasan Puteri Indonesia dibidang sosial yang
dilakukan oleh Puteri Indonesia dengan kepedulian sosialnya, promosi
produk-produk Indonesia serta membantu program pariwisata
Ceramah-ceramah Nasional dan Internasional:
1. 2-7 September 1984, “Traditional Medical Philosophy”, pada
International Congress on Traditional Asia Medicine, Universitas Airlangga,
Surabaya.
2. 24 Februari 2001, “Perawatan Tradisional Untuk Mempertahankan
Kecantikan, Kesehatan dan Kebugaran”, pada acara Dies Natalis ke-5
Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
3. 18 April 2002, “Manfaat Jamu dan Kosmetika Untuk Kesehatan Kebugaran
dan Penampilan”, pada acara Penampilan Sehari PUSKA RKL FMIPA- Universitas
Indonesia
4. 25 November 2002, “Kepentingan Industri Produk Kecantikan terhadap
Keterlibatan Perempuan Dalam Periklanan”, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta
5. Seminar “Internationalen Symposium For Heil Krauter”, Essenz Therapie,
DR Gumble “Beauty care using Indonesia essential oil” Meersburg German,
1989
6. Pada Seminar Asia Cosmetic Association di Bangkok mengenai “Agro
Industry Opportunities in Indonesia”, tahun 1997
7. Seminar pada Asean Cosmetic Forum, tema “The Indonesia Traditional
Beauty Care and its Historical Philosophy”, 17-20 November 1994 di Kuala
Lumpur, Malaysia
8. Seminar Cidesco 45th World Conggres, tema “Beauty treatment 40 days
prior to the wedding day”, di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 1991
9. Seminar dan presentasi di Asian Institute of Management (AIM) Annual
Conference, di Manila tahun 1994, mengenai “Industrial Environmental
Manager in Asia pacific”
10. Seminar “Culture of Jamu in Indonesia as Health Supplement and Its
Prospects”, di Pacific Western University Los Angeles, California, 1996
11. Seminar International Spa Association Asia Pacific di Phuket, Thailand
tahun 2000, “Your Food is your medicine, your medicine is your Food”
12. Demonstrasi-demonstrasi lainnya memperkenalkan produk Indonesia
Mustika Ratu di berbagai negara
Pemegang Franchise:
1. Pemegang Franchise Miss Universe, Miss World, Miss World
University. Mengundang Miss Universe sejak tahun 1992 untuk datang ke
Indonesia pada acara Pemilihan Puteri Indonesia yang diselenggarakan
setiap tahun di seluruh Indonesia.
2. Melaksanakan acara pergelaran-pergelaran Busana Pengantin Indonesia
setiap tahun di negara negara Asia Pacific, seperti :
-- Di Jepang, 30-31 Januari 1995, “Pengantin Solo Basahan”
-- Indonesia, 29 Agustus-2 September 1996, “Busana Pengantin Banjar,
Kalimantan Selatan”
-- Di Korea, 21-25 Agustus 1997, “Busana Pengantin Mojoputri Jawa Timur,
Malayan Sumatera Selatan, Dayak Ngaju Kalimantan Tengah, Tolaki Kendari,
Gajah Gumuling Kalimantan Selatan”
-- Di Cina, 14-16 September 1998, “Busana Pengantin Malang Keprabon, Yogya
Paes Ageng, Bugis Makassar”
-- Di India, 5-7 Oktober 1999, Mojoputri Sekar Sedaton, Sunda Siger, Jawa
Barat
-- Di Filipina, 23 Juni 2000, Busana Pengantin Nusantara
-- Di Malaysia, 28 Agustus 2001, Busana Lampung Pepadun
-- Di Jepang, 22-24 Juli 2002, Busana Pengantin Kutai Antakusuma
3. Menyelenggarakan dan mengikuti berbagai acara dan pameran dagang di
dalam negeri dan luar negeri.
4. Mengarang Buku-buku:
-- Tahun 1978, judul “Seni Ngadi Saliro dan Ngadi Busono”
-- Tahun 1998, judul “Alam Sumber Kesehatan”
-- Tahun 2000, judu “Pengantin Indonesia”
-- Tahun 2003, judul “Busana Keraton Surakarta Hadiningrat”
Prestasi:
• Juara Umum Lomba Tata Rias Asian Beauty Congress di Hongkong,
Maret 1981 dengan tema Dewi Shinta
• Juara Umum Lomba Tata Rias Cidesco di Canada, Juli 1984 dengan tema
Paksi Jatayu
• Juara Umum Lomba Tata Rias Cidesco di New York Agustus 1984 dengan tema
Putri Junjung Buih
• Juara II Lomba Tata Rias Cidesco di Glasgow Scotlandia, 10 Agustus 1987
dengan tema Burung Garuda
• Juara I Lomba Tata Rias Cidesco di Singapore, 1981 dengan tema Ratu
Kencono Wungu.
|
|
|
|
|
|
|
==
1 2
3 4 5 6 ==
BRAy Mooryati Soedibyo
Legenda Jamu Indonesia
BRAy Mooryati Soedibyo terus melegenda sebagai pakar dan pelaku industri
jamu terkemuka yang diakui dunia internasional. Warisan tradisional nenek
moyang dari lingkungan keraton kerajaan Jawa, yang hampir terpendam bahkan
dilupakan masyarakat sebagai bagian utuh tak terpisahkan dari perawatan
kesehatan dan kecantikan tubuh, olehnya diangkat kembali ke permukaan.
Dalam sentuhan tangan dinginnya jamu merek Mustika Ratu mampu
dipersandingkan bersaing sejajar bahkan mengunguli obat-obatan klinis (kimiawi)
keluaran industri farmasi.
Ia adalah penerima anugerah “Best of the Best Entrepreneur of the Year
dari Ernst & Young”, wanita satu-satunya eksekutif puncak perusahaan yang
hadir di Monte Carlo, Monaco 4-8 Juni 2003 saat penganugerahan dan
pertemuan tahunan E&Y. Di usia senja ia tetap berbakti kepada bangsa
sebagai “senator” (Dewan Perwakilan Daerah), mewakili DKI Jakarta sambil
bergiat menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Indonesia. “Sang
Lengendaris Industri Jamu” ini masih ingin lebih banyak mengukir prestasi
dan catatan emas keberhasilan.
Mooryati Soedibyo kelahiran Surakarta 5 Januari 1928, adalah penggali,
pejuang, pemrakarsa, dan pelaku industri jamu. Ia ibu lima orang anak,
menikah tahun 1956 dengan Ir Soedibyo Purbo Hadiningrat, M.Sc. Pernikahan
menandai perubahan hidup putri keraton cantik jelita dari yang serba
dilayani menjadi melayani. Ia harus ikut suami bertugas ke Sumatera Utara
sebagai Kepala Kantor Wilayah Perindustrian. Ia, mengawali prakarsa
menjadi legenda penggagas kemajuan industri jamu dengan membawa jamu masuk
ke salon-salon kecantikan pada tahun 1975.
Mooryati Soedibyo awalnya merintis usaha jamu di tahun 1960-an tak lama
setelah menikah. Eskalasinya kemudian meningkat sesudah ke-5 anaknya
bertumbuh besar, ditambah statusnya sebagai istri seorang pegawai negeri
memberi banyak kebebasan dan waktu luang untuk berkreasi meracik jamu.
Selain pandai meracik jamu ia juga pandai “meracik” kemampuan politik.
Buktinya, mantan anggota MPR-RI tahun 1997 ini terpilih menjadi anggota
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta, pada
Pemilu Legislatif 5 April 2004 lalu. Suara yang diraihnya terbesar nomor
satu dibanding tiga tokoh politik terpilih lainnya.
Ia menjadi “senator” (DPD) tidak semata mengandalkan popularitas,
mengingat seantero tanah air Indonesia penikmat dan pengguna jamu, bahkan
yang tak pernah minum jamu pun pasti sudah pernah mendengar namanya
sebagai produsen jamu tersohor. Jika ditelisik ke belakang, urusan politik
dan kemasyarakatan sudah semenjak gadis digeluti ibu yang mengikuti
Program Doktoral S-3 Minat Utama Marketing -Strategic Management di
Universitas Indonesia, Jakarta, sejak September 2003.
Dalam catatan pribadi “meracik” kemampuan politik, Mooryati Soedibyo
adalah mantan aktivis Lasykar Putri Surakarta berjuang bersama rakyat
sebagai relawan PMI Rumah Sakit Kadipolo tahun 1947-1948, saat terjadi
Clash-II. Pada kesempatan itu ia aktif memberikan konsumsi bagi para
pejuang tentara yang melawan Belanda dan berlindung di Keraton Surakarta.
Cantik sejak belia
Bagi Putri Keraton Mangkunegaran, Solo ini jamu adalah obat untuk
memelihara kesehatan dan kosmetika untuk merawat kecantikan tubuh.
Jaringan pemasaran produk-produk obat dan kosmetika yang dihasilkan
perusahaan yang didirikannya tahun 1975, PT Mustika Ratu, sudah menjangkau
mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Taiwan, Jepang, Timur
Tengah, Rusia, dan Belanda. Malah, sedang dijajaki pemasaran baru
menjangkau Mesir, Cina, Australia, Inggris, dan Eropa Timur.
Ekspor jamu-jamuan Mustika Ratu menyumbang pendapatan 15% dari total
penjualan perusahaan, mengukuhkannya sebagai pemasok jamu dan kosmetik
tradisional yang leluasa membuka jaringan ditribusi baru ke seluruh
penjuru dunia.
Lulusan Sarjana Sastra Inggris Universitas Terbuka, dan penyandang gelar
S-2 Linguistik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, ini
menyebutkan krisis moneter boleh menurunkan tingkat daya beli masyarakat
Indonesia. Namun, kondisi demikian justru mendorongnya untuk mengambil
langkah ekspansi pasar ke luar negeri. Nilai tukar rupiah yang pernah
melemah membuat Mustika Ratu mengalami lonjakan pendapatan dari hasil
ekspor.
Anak ketiga dari lima bersaudara ini menyandang nama lengkap BRAy Mooryati
Soedibyo, S.S., M.Hum. Ayahnya bernama KRMTA Poornomo Hadiningrat, mantan
Bupati Brebes yang Putra KPH Hadiningrat Bupati di Demak. Sedangkan ibunya,
GRA. Kussalbiyah adalah Putri Sri Susuhunan Pakoe Boewono X dari Keraton
Surakarta Hadiningrat. Mooryati Soedibyo yang kecantikannya masih tetap
terpancar kendati usianya sudah lebih tua dari Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928, semenjak kecil hidup bersama dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya
Sri Susuhunan Paku Buwono X di lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat.
BRAy Mooryati Soedibyo adalah keturunan langsung dari Pakoe Buwono X dari
garis ibu. Karenanya tidaklah salah jika ia segera mengambil inisiatif dan
menyediakan rumahnya Dalem Purnomo, di Jalan Moewardi Solo, dijadikan
tempat penobatan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Tedjowulan sebagai
putra mahkota baru bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Ario Anom (KGPAA) untuk
menjadi Susuhunan Paku Buwono XIII menggantikan almarhum Paku Buwono XII,
pada Selasa 31 Agustus 2004 lalu.
Evolusi jamu
Mustika Ratu adalah potret keberhasilan evolusi pengolahan jamu. Jamu
menjadi bagian dari gaya hidup modern yang tak terpisahkan. Khasiat jamu
yang demikian baik merawat kesehatan dan kecantikan tubuh, dimunculkan
dalam beragam produk dan kemasan yang menarik. Jamu, diramu dan digali
dari kekayaan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia. Jamu
tak lagi harus diminum bergelas-gelas untuk merawat kesehatan dan
mempercantik tubuh, misalnya. Melainkan, bisa dalam bentuk ekstrak pil
yang merupakan intisari beragam jenis dan jumlah tumbuh-tumbuhan.
Di tangan ahli Mooryati Soedibyo jamu menjadi sama bergengsinya dengan
produk obat-obatan dan kosmetika kecantikan modern. Telah diolah
berdasarkan modernisasi teknologi dan industrialisasi, sehingga jamu bisa
berbentuk ekstrak dalam kemasan pil. Jamu tetap mempertahankan identitas
dan “merek dagangnya” sebagai jamu. Sebab di situlah letak kekayaan jamu
sebagai warisan nenek moyang yang luhur, sekaligus membedakannya dengan
obat-obat dan produk kecantikan lain keluaran industri farmasi. Pada jamu
terdapat pula pengagungan masyarakat akan kepandaian nenek moyang
memelihara tubuh dan kecantikan diwariskan secara turun-temurun khususnya
di lingkungan keraton.
Penggunaan identitas dan sebutan jamu adalah jaminan lain lain tersedianya
pangsa pasar luas. Sebab ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap
khasiat jamu yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Malah,
di abad globalisasi semakin berkembang kebiasaan dan gaya hidup baru untuk
kembali ke alam, back to nature di seluruh dunia dengan menggandrungi
produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksi tidak merusak
kelestarian alam. Jadilah masyarakat kalangan bawah hingga elit menjadi
pengguna fanatik jamu untuk menjaga kesehatan dan merawat kecantikan tubuh.
Mooryati Soedibyo berhasil mempersandingkan kesejajaran jamu dengan
obat-obatan modern bukan secara mudah. Produk jamu kosmetika tradisional
keluaran Mustika Ratu selalu dipertahankan dibuat dari bahan alami. Hampir
seluruh produk Mustika Ratu diramu sesuai resep leluhur, pusaka keraton
Surakarta Hadiningrat yang diwariskan turun temurun. Perbedaannya adalah,
produk-produk jamu itu kini dibuat dengan menggunakan tehnik dan mesin
modern yang memenuhi standar ketat kualitas dan keamanan.
Berawal dari rumah
Hidup bersama dan dibesarkan oleh kakek dan nenek Sri Susuhunan Paku
Buwono X di Keraton Surakarta Hadiningrat, semenjak kecil Mooryati
Soedibyo menjalani keseharian hidup penuh dalam tradisi-tradisi ningrat.
Demikian pula, ia tekun mempelajari seni meracik jamu dan perawatan
kesehatan serta kecantikan tradisional, serta mendalami beragam jenis
kesenian tradisional Jawa. Ia dibimbing langsung oleh eyang puterinya
mempelajari dan mewarisi pengetahuan memilih tetumbuhan berkhasiat, lalu
meraciknya untuk merawat kesehatan dan kecantikan tubuh.
Tak heran jika pada usia 15 tahun ia sudah menguasai tehnik-tehnik tata
rias dengan baik. Ia sangat cekatan membantu merias para penari Bedhaya
dan Serimpi setiap kali penari itu hendak menari di Pendhapa Ageng Keraton
Surakarta. Ngadi Saliro Ngadi Busono dan Tata Krama Jawa juga dikuasainya
dengan baik.
Setelah tahun 1956 menikah dan mengikuti suami bertugas ke Sumatera Utara,
terbukalah kesempatan bagi ibu muda Mooryati Soedibyo mengembangkan
keterampilan mengolah jamu sebagai pengisi waktu luang penyalur hobi dan
obat rindu akan leluhur keraton. Ia, antara lain membuat lulur dan jamu
yang dibagikan secara gratis kepada para istri sejawat suaminya. Semata—mata
demi hobi, ia dengan senang hati mau membuatkan jamu Komajaya, Komaratih,
Lulur, Mangir, Parem Lengkap, dan sebagainya pesanan ibu-ibu yang berniat
menikahkan anak. Sebagai istri seorang Kakanwil, merangkap Ketua Umum
Rukun Istri Departemen Perindustrian (RIAN), ia berhasil membangun
hubungan persahabatan secara luas dengan siapa saja tanpa batas.
Ia akhirnya merasa kewalahan. Pesanan ramuan buatan tanggannya tak lagi
bisa dilayani dengan cuma-cuma. Ramuan beras kencur ramuan tangannya
berhasil menarik minat pelanggan, sehingga semua pelanggan itu mau
mengambil sendiri secara teratur ke rumah. Ia, mulai tahun 1973
konsentrasi penuh membuat jamu dibantu dua orang teman, dengan modal usaha
awal Rp 25.000. Ia memulainya dari industri rumahan. Tak lama, tahun 1975
Mooryati Soedibyo resmi mendirikan PT Mustika Ratu untuk memayungi usaha
pembuatan jamunya.
Mustika Ratu awalnya memproduksi lima macam jamu saja. Yaitu Perawatan
Wanita, Perawatan Remaja Puteri, Sedet Saliro (pelangsing tubuh), Sepetan
Sari (keputihan), Kesepuhan (Menopause), ditambah beberapa macam kosmetik
tradisional leluhur, seperti Mangir, Bedak Dingin, dan Air Mawar. Pada
tahun yang sama, 1975, Mooryati Soedibyo menggagas sekaligus melaksanakan
mengajarkan ilmu kecantikan secara tradisional kepada para ahli kecantikan,
pemilik salon, dan sanggar-sanggar. Usahanya semakin berkembang jumlah
karyawan bertambah.
Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke
toko-toko, melalui salon-salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dan,
memasuki awal tahun 1980-an Mustika Ratu mulai ekspansi mengembangkan
jenis-jenis kosmetik tradisional. Masyarakat mulai akrab mengenal dan
menggunakan produk-produk kecantikan tradisional keluaran Mustika Ratu,
yang gencar dipopulerkan melalui artikel dan konsultasi kecantikan di
majalah, serta melalui kegiatan periklanan di media cetak dan elektronik.
BRAy Mooryati Soedibyo harus merelakan garasi rumahnya penuh dengan bahan
baku jamu, yang baunya menyebar hingga keluar rumah. Ia memang mengawali
bisnis jamunya sebagai industri rumahan. Bahan-bahan kemasan ikut pula
mengambil tempat hingga menyentuh atap rumah. Ia lalu melengkapi diri
dengan pengadaan sebuah mesin sederhana pembuatan pil, yang didatangkan
khusus dari Taiwan.
Skala industri
Titik balik penggunaan mesin ini menandai dimulainya ekspansi perusahaan.
Sebab dalam waktu singkat sudah berdiri bangunan semi permanen dari kayu
di Ciracas, Jakarta Timur, yang kini digunakan sebagai lokasi pabrik.
Sedikit demi sedikit modal yang terkumpul dari keuntungan usaha digunakan
untuk mendirikan dua jalur produksi baru, dengan luas masing-masing 2.000
meter persegi.
Akhirnya pada 8 April 1981 resmilah pabrik PT Mustika Ratu beroperasi,
diresmikan sendiri oleh Menteri Kesehatan RI dr. Soewardjono Soeryaningrat
dengan dukungan 150 orang karyawan, berlokasi di Ciracas, Pasar Rebo,
Jakarta Timur. Ini adalah pabrik kosmetika terbesar dan terlengkap pertama
di Indonesia ketika itu. Dan berselang empat tahun kemudian perusahaan
mulai menggunakan mesin khusus untuk memproduksi minuman segar (Beras
Kencur). Kali ini, mesin baru PT Mustika Ratu memperoleh kepercayaan besar
diresmikan pemakaiannya oleh Ibu Negara, Ny Tien soeharto.
Pabrik ini setiap tahun memperoleh kunjungan kehormatan dari Miss
Universe, ratu sejagat yang setiap kali ratu yang baru terpilih selalu
diundang hadir ke Indonesia menyaksikan pemilihan Putri Indonesia. Tentang
keistimewaannya sebagai pemegang hak franchise Miss Universe, Miss World,
dan Miss Wolrd University, demikian pula sebagai pendiri dan ketua umum
Yayasan Putri Indonesia yang tiap tahun mengadakan ajang pemilihan Putri
Indonesia, banyak membantu mempromosikan produk-produk kecantikan Mustika
Ratu.
Di ajang pemilihan Putri Indonesia Mooryati memadukan kegiatan
mempromosikan produk-produk kosmetika Indonesia, membantu program
pariwisata, serta menunjukkan tingginya kepedulian sosialnya di usia tua
yang bukan hanya tetap cantik dan awet muda namun makin gesit melihat
peluang bisnis. Kepada Putri Indonesia, misalnya, disebutkannya secara
ketat diberikan penilaian tiga hal penting yakni tentang kecantikan,
kecerdasan, dan perilaku yang jika disederhanakan menjadi tiga B: beauty,
brain, dan behaviour. Ketiga unsur tak bisa dipisahkan selain cantik Putri
Indonesia juga harus cerdas dan tidak boleh sombong.
Kepada setiap Putri Indonesia Mooryati menugaskan bicara dan menjadi duta
kecantikan produk-produk kosmetika Mustika Ratu, tampil di berbagai ajang
seminar ekonomi, teknologi, pariwisata, dan politik, menjelaskan masalah
komoditi ekspor Indonesia pada ajang-ajang pameran produksi.
“Model” terbaik Putri Indonesia tada lain sesungguhnya adalah BRAy
Mooryati Soedibyo sendiri. Ia, yang semenjak muda belia, gadis remaja,
hingga di usia senja selalu memiliki ketiga unsur cantik, cerdas, dan
berperilaku baik dan santun sebagai putri keraton. Kecantikannya hingga
kini jelas masih terlihat dari raut wajah berikut penampilannya yang
selalu menawan dan cantik. Ia juga cerdas dan tak ingin berhenti menggali
ilmu di dalam dan luar negeri, baik pendidikan akademis maupun
kursus-kursus.
Setelah menyelesaikan Program Diploma-3 Jurusan Sastra Inggris tahun 1954
di Universitas Saraswati Surakarta, tahun 1977 ia mengikuti pendidikan
Bahasa Inggris hingga tingkat VI di Centre Cultural Francais, dan tahun
1981 mengikuti pendidikan Ahli Kecantikan Internasional Cidesco di
Vancouver, Kanada. Pada tahun 1995 ia berhasil memperoleh gelar doktor
kehormatan (honoris causa) dari Pacific Western University, Los Angeles,
Amerika Serikat.
Oktober 2000 resmi menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 Jurusan
Penterjemah (Translation) dari Universitas Terbuka, Jakarta. Pada Januari
2003 meningkat lagi ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 Program Studi
Linguistik Penerjemahan Bahasa Inggris Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS),
Solo. Tak puas di situ, sejak September 2003 Mooryati Soedibyo mengikuti
Kuliah Doktoral S-3 Minat Utama Marketing-Strategi Management di
Universitas Indonesia, Depok.
Beragam ilmu yang dimiliki dengan murah hati dibagikannya ke semua orang.
Ia aktif membawakan ceramah-ceramah tingkat nasional dan internasional di
dalam dan luar negeri dengan beragam topik pembicaraan. Seperti tentang
jamu, kecantikan, kesehatan, bisnis, lingkungan, keluarga, dan lain
sebagainya. Mengarang buku adalah cara lain membagi ilmu. Ia tercatat
telah mengarang empat judul buku, yakni “Seni Ngadi Saliro dan Ngadi
Busono” (1978), “Alam Sumber Kesehatan” (1998), “Pengantin Indonesia”
(2000), dan yang terbaru berjudul “Busana Keraton Surakarta Hadiningrat”
(2003).
Khusus untuk tata rias, pemegang posisi direktur utama pada empat
perusahaan miliknya, PT Mustika Ratu Tbk, PT Mustika Ratu Investama, PT
Mustika Ratu Centre, dan pada PT Mustika Princess Hotel, Mooryati Soedibyo
meraih banyak prestasi di dalam negeri dan luar negeri. Ia adalah juara
umum lomba tata rias Asian Beauty Congress di Hongkong Maret 1981
bertemakan Dewi Shinta, juara umum lomba tata rias Cidesso di Kanada Juli
1984 dengan tema Paksi Jatayu, juara umum lomba tata rias di New York
Agustus 1986 dengan tema Putri Junjung Buih, juara dua lomba tata rias
Cidesso di Glasgow Skotlandia 10 Agustus 1987 dengan tema Bhineka Tunggal
Ika, dan juara satu lomba tata rias Cidesso di Singapura 1991 dengan tema
Ratu Kencono Wungu.
Sebagai aktivis di berbagai bidang kehidupan sosial kemasyarakatan
Mooryati Soedibyo memiliki segudang pengalaman berorganisasi. Untuk
berbagai aktivitas dan pengabdiannya itu ia memperoleh pula banyak
pengakuan dan penghargaan dari pemerintah maupun kalangan swasta seperti
Upakarti, Satya Lencana Pembangunan, Tata Rias Internasional, Kalpataru,
hingga anugerah sebagai Best of the Best Entrepreneur of the Year dari
Ernst & Young yang acara puncaknya diselenggarakan di Monte Carlo -Monaco
pada tanggal 4- 8 Juni 2003.
Produk lengkap
Kini Mustika Ratu memproduksi tak kurang 500 merek produk kosmetika.
Terdiri kategori produk perawatan wajah, tata rias dasar, tata rias
dekoratif, perawatan rambut, perawatan tubuh, dan lain-lain.
Produk Seri Mustika Ratu untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat
kemampuan ekonomi menengah, dimaksudkan untuk perawatan kulit wajah, tata
rias dasar, tata rias dekoratif, perawatan rambut, perawatan tubuh. Produk
Seri Mustika Ratu ditujukan untuk pangsa pasar usia dewasa dengan tingkat
ekonomi menengah ke atas, tersedia untuk perawatan kulit wajah Sari Aloe.
Pada tahun 1992 Mustika Ratu mulai memperkenalkan produk khusus remaja
untuk perawatan wajah, tata rias, tata rias dekoratif, perawatan tubuh,
dan perawatan rambut. Kemudian, pada tahun 1994 mulai diperkenalkan produk
khusus balita untuk perawatan tubuh Ananda, Perawatan rambut Ananda,
hingga ke minyak telon Ananda.
Produk andalan Mustika Ratu yang tak kalah penting adalah, 60 jenis jamu
kesehatan dan kecantikan tubuh yang terbuat dari bermacam-macam ramuan
alami (dikenal sebagai empon-empon), untuk berbagai kegunaan yang
ditujukan bagi konsumen kelas menengah-atas.
Jamu Mustika Ratu bersifat unisex dapat diminum pria maupun wanita, baik
dewasa maupun remaja, ditawarkan dalam beragam bentuk seperti jamu serbuk
(cespleng), jamu rajangan (godog), pil, kalet, teh dalam kantong (tea
bag), dan sebagainya. Mustika Ratu juga mengeluarkan 57 jenis jamu
jagaraga, dikembangkan sebagai jamu kesehatan dengan harga relatif murah,
kemasannya jamu seduh atau serbuk (cespleng) serta pil yang sangat
ekonomis.
Demikian pula minuman, Mustika Ratu mengeluarkan beragam jenis minuman
instan siap minum dalam tetrapack yang higienis dan praktis. Misalnya,
minuman tradisional gula asam, beras kencur, serbat.
Spa
Pijat tradisional gaya Jawa, ia menyebutnya layanan Javanese massage,
adalah sisi lain warisan leluhur yang dikenali BRAy Mooryati Soedibyo
sebagai spa ladang bisnis baru yang menggiurkan. Tak tanggung-tanggung,
paket perawatan Taman Sari Royal Heritage Spa yang dikemasnya dijual
secara franchise ke luar negeri, bersaing dengan pijat Shiatshu Jepang,
Swedish, Thai massage dan beragam model pijat lainnya di luar negeri.
“Para leluhur saya dulu memiliki layanan serupa, misalnya di Kompleks
Taman Sari Yogya atau Langenharjo Solo....” kata Mooryati, perihal pijat
Jawa berbentuk pemulihan kesehatan dengan air plus pijat Keraton Jawa
tempo doeloe.
Beberapa negara Asean sudah mengadopsi franchise bisnis spa tradisional
Jawa kemasan Mooryati, seperti Singapura, Brunei, atau Thailand. Selain
memperoleh management fee, ia berkesempatan memajukan produk jamu Mustika
Ratu untuk perawatan di semua spa di luar negeri itu. Ia juga mengirimkan
tenaga kerja pemijat wanita berpredikat therapis, atau pakar penyembuh
yang berpenghasilan besar.
Sebelum dikirim ke luar negeri para therapis terlebih dahulu menjalani
pelatihan. “Pokoknya, semua keluhan pegel linu pasti segera pulih, kalau
sudah disentuh oleh jari-jari halus therapis saya,” kata Mooryati, tentang
keterampilan para therapisnya dalam hal pijat-memijat yang sangat diminati
konsumen dari kota-kota besar Indonesia dan luar negeri.
Siapkan suksesi
Hampir 30 tahun sudah Mooryati Soedibyo mendirikan PT Mustika Ratu, Tbk.
Perusahaan ini berstatus terbuka, bisa dimiliki masyarakat lewat pembelian
saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak tahun 1995, dengan dukungan
sekitar 5.000 orang karyawan. Suksesi kepemimpinan sudah disiapkannya. Tak
kurang 70 persen urusan perusahaan sudah dihibahkan ke anak keduanya,
Putri Koeswisnu Wardani.
Pendiri sekaligus chairman PT Mustika Ratu, Tbk BRAy Mooryati Soedibyo
tinggal mengambil porsi sisa 30% pekerjaan kepemimpinan perusahaan. Itu
pun, sudah tak terkait langsung dengan keseharian perusahaan. Mooryati,
misalnya, lebih banyak menjalankan lobi dengan sesama pengusaha, atau
mencari mitra dagang serta pasar baru ke mancanegara, dan sebagainya.
Urusan di dalam perusahaan sepenuhnya menjadi wewenang Putri.
Kenyang dengan pengalaman, naik-turun dan makan asam garam kehidupan,
Mooryati memahami benar belajar memimpin perusahaan bukanlah pelajaran
mudah. Ia tak mau anaknya terjerumus dalam arogansi diri sebagai anak
pendiri dan pemilik perusahaan. Ia membentuk dan menggembleng anak
perempuannya itu dengan mengharuskannya menempuh karir dari bawah. Sebagai
misal, Putri pernah dilibatkan di bagian pemasaran, bagian keuangan, dan
menjalani rotasi ke bagian-bagian lain. Perlakuan terhadap Putri
diterapkannya tak berbeda dengan karyawan lain.
Mooryati memaksakan waktu magang lima tahun kepada Putri untuk diberi
wewenang mengambil keputusan kebijakan perusahaan. Itupun bermula dari
urusan-urusan kecil. Mula-mula Putri diserahi urusan kecil-kecil hingga
memuncak ke pencapaian menguasai porsi 70 persen pengendalian perusahaan.
Mooryati Soedibyo peraih penghargaan sebagai Best of the Best Entrepreneur
of the Year dari Earnst & Young (EY), diserahkan pada pertemuan sedunia
para wirausahawan pilihan Earnst & Young di Monte Carlo, Monaco pada 4-8
Juni 2003, satu-satunya wanita di forum membuatnya menjadi perhatian sebab
nominasinya biasanya selalu didominasi kaum lelaki, mempersiapkan suksesi
kepada Putri bukan berarti menafikan empat orang anak lainnya. Ia
memberikan dan menyiapkan ladang usaha lain yang cocok kepada semua
anaknya. Misalnya, ada anaknya yang dimintakan khusus mengelola bisnis
spa, lahan yang baru dia dirikan satu dekade terakhir di dalam dan di luar
negeri.
Demikian pula kepada Ir Joko Ramiaji, M.Sc, misalnya, diberi kesempatan
mengelola bisnis jasa konstruksi yang dianggap lebih sesuai dengan minat.
Kepada anaknya yang lain Mooryati tetap membebankan tanggungjawab
menyelamatkan bendera Mustika Ratu. Jika tak terlibat di manajemen ya
diserahi tugas sebagai komisaris perusahaan.
Selain PT Mustika Ratu Tbk, BRAy Mooryati Soedibyo masih memiliki beberapa
perusahaan terkemuka lainnya, PT Mustika Ratu Investama bergerak di bidang
jasa investasi dan keuangan, PT Mustika Ratu Centre bergerak di bidang
jasa properti, dan PT Mustika Princess Hotel bergerak di bidang jasa
perhotelan. Posisinya di masing-masing perusahaan direktur utama. Selain
keempat itu masih ada beberapa anak perusahaan lain serta
perusahaan-perusahaan yang langsung di bawah kendali anak-anaknya.
Industri jamu rumahan BRAy Mooryati Soedibyo kini adalah sebuah
konglomerasi usaha yang patut dibanggakan sebagai aset nasional.
Senator
Di usia senja 76 tahun Mooryati Soedibyo justru terpilih menjadi anggota
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yang jika di Amerika disebut senator. Ibu
lima orang anak yang sudah 45 tahun tinggal di Ibukota Negara Jakarta
dengan enteng menyebutkan alasan dirinya baru terjun ke politik, “Habis,
baru sekarang kan ada DPD. Kemarin-kemarin mesti harus masuk partai dulu.”
Ia tergolong piawai meraih simpati massa pemilih. Terbukti ia berhasil
meraih suara terbesar mengalahkan jago-jago politik kawakan sekelas
Sarwono Kusumaatmaja, mantan Sekjen Golkar dan menteri pada beberapa
periode. Pada acara deklarasi Kelompok Wanita Karya ranting Cilangkap,
misalnya, di akhir tahun 2003 di podium dengan sedikit berkampanye ia
menyerukan, “Ibu-ibu, jangan lupa, pilih gambar yang ada di atas kotak kue
itu, bernomor delapan ya,” katanya. Nomor delapan yang dimaksudkannya
adalah nomor urut dia ketika masih sebagai calon anggota DPD.
Di usia senja 76 tahun ia masih melanjutkan penyelesaian studi doktor di
Universitas Indonesia, mengendalikan Mustika Ratu dalam porsi 30 persen
pengambilan keputusan kebijakan lima tahunan, menetapkan visi dan misi
perusahaan, mengendalikan ramuan jamu, dan kontrol pengawasan. Ia juga
memimpin beberapa organisasi kecantikan di dalam negeri dan luar negeri.
Semenjak menjadi calon senator ia secara perlahan mulai melepaskan diri
dari posisi sebagai ketua di berbagai komunitas kemasyarakatan. Kecuali
beberapa posisi penting dan strategis, yang masih membutuhkan sentuhan
tangan dinginnya antara lain Ketua Umum Asosiasi Spa Indonesia, Ketua Umum
Cidesco, dan Ketua Federation of Asia Pacific Bridal Associations
Indonesia.
Konsentrasinya yang tinggi dahulu sebagai calon senator memang membuahkan
hasil gemilang. Menurut pengakuannya ia sungguh-sungguh berminat sekali
menjadi wakil rakyat walau dengan konsekuensi banyak yang harus
dikorbankan. Menjadi senator baginya adalah ladang pengabdian serta kerja
bakti semata. Sebagai pengusaha ia tak mau menggunakan waktu dan
kelebihannya sebagai pengusaha sukses hanya untuk bersenang-senang. Ia
justru ingin memajukan Jakarta dan membuatnya aman, tertib, sejahtera,
indah, dan cantik.
Jakarta menurutnya sudah identik dengan kota yang banyak tawuran, banyak
dihuni penduduk urban yang seringkali tidak tertib dan susah diatur,
ditambah kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Dalam pandangannya
kesejahteraan rakyat tetaplah jauh lebih utama jika dibandingkan dengan
beragam persoalan khas kota Jakarta tadi, seperti kemacetan dan sampah.
Dia beranggapan warga yang kurang sejahtera dapat menimbulkan stres,
pikiran tidak tenang, anak telantar, hingga memancing sikap mudah marah.
“Akibatnya, tawuran tak terelakkan lagi karena perut kosong dan tidak ada
lapangan kerja,” cetus BRAy Mooryati Soedibyo, “Sang Legendaris Industri
Jamu Indonesia”. Ia memiliki segala kelengkapan dan alasan tak
terbantahkan sebagai legendaris industri jamu modern Indonesia. ►ht
=> Lanjut
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|