A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  H O M E
 ► Home
 ► Biografi
 ► Versi Majalah
 ► Berita
 ► Galeri
  P E J A B A T
 ► Pejabat
 ► Presiden
 ► MA
 ► Bepeka
 ► MK
 ► Kabinet
 ► Departemen
 ► Badan-Lembaga
 ► Mabes TNI
 ► Mabes Polri
 ► Pemda
 ► BUMN
 ► Purnabakti
 ► Asosiasi
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Majalah TI
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 
  C © updated 26102006-31102004  
   
  ► e-ti/wilson  
  Nama:
Bismar Siregar
Lahir:
Sipirok, Sumatera Utara, 15 September 1928
Agama:
Islam
Isteri:
Yunainen F. Damanik
Anak:
Tujuh orang
Cucu:
11 orang (Juni 2006)
Ayah:
Aminuddin Raja Baringin Siregar
Ibu:
Siti Fatimah

Pendidikan:
-HIS, Sipirok (tidak selesai)
-SMP, Sipirok (tidak selesai 1942)
-SMA, Bandung (1952)
-FH UI, Jakarta (1956)
-National College of the State Judiciary, Reno, AS (1973)
-American Academy of Judicial Education, Tescaloosa, AS (1973)
-Academy of American and International Law, Dallas, AS (1980)

Karir:
-Jaksa di Kejari Palembang (1957-1959)
-Jaksa di Kejari Makassar/Ambon (1959-1961)
-Hakim di Pengadilan Negeri Pangkalpinang (1961-1962)
-Hakim di Pengadilan Negeri Pontianak (1962-1968)
-Panitera Mahkamah Agung RI (1969-1971)
-Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara/Timur (1971-1980)
-Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Bandung (1981-1982)
-Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, Medan (1982-1984)
-Hakim Agung di Mahkamah Agung RI (1984 - 2000)

Alamat Rumah:
Jalan Cilandak I No 25 A, Jakarta 12430 Telp: 7657416
 
 
     
 
BISMAR SIREGAR HOME

 

BIOGRAFI:  01  02  03  04  =  WAWANCARA:  01  02   =  DEPTHNEWS:  01  02  03  =

OPINI:  01  02  =

 

Bismar Siregar (01)

Cermin Kebeningan Nurani Hakim

Ibarat kaca, mantan hakim agung Bismar Siregar SH, menjadi cermin kebeningan hati nurani bagi para hakim. Mantan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatra Utara (1984), ini selalu mengandalkan hati nurani setiap kali mengambil keputusan. Sebab baginya, hati nurani tidak bisa diajak berbohong. Dia merasa sangat bersyukur dan bahagia sekali tidak masuk lingkaran hakim yang bisa disuap atau dibeli.

 

Bismar Siregar (02)

Pendekar Hukum Jalan Lurus

Selama bergelut di dunia hukum, cap hakim kontroversial selalu dialamatkan kepada Bismar, karena selalu tampil berbeda di garda terdepan jalan lurus untuk memperjuangkan tegaknya keadilan. Sikapnya yang tak mau kompromi di dalam menegakkan keadilan acapkali mendapat reaksi keras dari kalangan praktisi hukum. Bismar memegang prinsip: “Keadilan nilainya jauh lebih tinggi daripada hukum. Hukum hanyalah sarana untuk menegakkan keadilan.

 

Bismar Siregar (03)

Hakim, Anak Petani

Bismar mensyukuri perjalanan hidup, tidak tamat SD dan SMP, tetapi menyandang gelar yang cukup bergengsi di bidang hukum. Dia besar di kalangan keluarga miskin, tetapi bisa menduduki posisi cukup tinggi di bidang hukum. Dia anak desa dan lama hidup di desa, tetapi bisa melanglang buana. Bismar bahagia sebagai muslim dan orang Batak, karena menyandang marga Siregar. Bismar bahagia karena pernah menjadi hakim.

 

Bismar Siregar (04)

Isteri Teman Diskusi

Bismar menikahi Yunainen F. Damanik tahun 1957. Mereka
bertemu selagi Yunainen menjadi siswi Sekolah Guru
Kepandaian Putri (SGKP) di Jakarta. Padahal karakter mereka bertolak belakang. Bismar pendiam, sedangkan isterinya periang. Tapi di situlah dia menemukan hikmahnya. Ada dinamika yang menarik saat mencari persamaan.


 

Bismar Siregar (Wawancara 01)

Cucuran Darah dan Air Mata Pencari Keadilan

Bismar Siregar, SH mengistilahkan bukan lagi air mata yang bercucuran, darah telah berceceran dari pencari keadilan. “Tapi ternyata pejabat pengadilan tidak peduli yang demikian itu,” keluhnya. Dia merasa bahagia tidak termasuk dalam lingkaran hakim-hakim yang bertanya: Mana lembaran Soedirman, mana lembaran Soeharto?


Bismar Siregar (Wawancara 02)

Adili Pak Harto, Haram Hukumnya

Mantan hakim agung Bismar Siregar, SH, yang dikenal publik sebagai seorang hakim berintegritas tinggi dan memiliki kepekaan dan kebeningan hati nurani dalam setiap kali memutuskan perkara, mengatakan bahwa mengadili Pak Harto sama dengan melakukan penganiayaan, haram hukumnya.

 

 

         

Bismar Siregar (Depthnews 01)

Surat Bismar ke Pak Harto

Dalam sepucuk surat panjang yang ditulisnya untuk Pak Harto (14/5) yang sedang dirawat di RSP Pertamina, Bismar menumpahkan perasaan empatinya kepada bekas presiden 32 tahun itu. Bismar menyatakan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Pak Harto dan keluarga besarnya.

 

Bismar Siregar (Depthnews 02)

Pak Harto Pernah Berjasa

Tegakkanlah Keadilan Tanpa Kebencian! Hai orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah kebencian orang mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adil, itu lebih dekat kepada taqwa. Bertaqwalah kepada Allah. Sungguh. Allah tahu benar apa yang kamu lakukan (QS. AI-Maidah 5:8)

     

Bismar Siregar (Depthnews 03)

Kita Juga Ikut Bersalah

MTI 33 DEPTHNEWS: Pak Harto dihujat di mana-mana. Seakan dialah satu-satunya orang yang harus bertanggung jawab atas semua kejadian yang menimpa bangsa ini. Bismar menyatakan tidak senang Pak Harto masuk penjara.

 

OPINI: Bismar Siregar

Korupsi Hati Nurani

Korupsi hati nurani ! Teringat kembali pernah menulis di tahun 90 an bagaimana cara memberantas korupsi. Tulisan itu berjudul Memberantas Korupsi dengan Hati Nurani. Benar, apa yang dilukiskan Sjamsoe'oed Sadjad tentang Korupsi Waktu, korupsi apapun bentuk dan wujudnya, tiada lain berawal dari korupsi HATI NURANI.