|
C © updated 29062005 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/rpr-io |
|
|
Nama:
Ekky Syachruddin, SE
Lahir:
Pandeglang, Banten,
30 Desember 1939
Meninggal:
Jakarta, 28 Juni 2005
Agama:
Islam
Isteri:
Titik Nurhayati
Anak:
- Neneng Budiarti
- Jarot Budisantosa
Karir:
- Manajer pemasaran PT Ganesha Jaya (1968-1969)
- Wartawan The Jakarta Times (1970-1973)
- Reporter Radio Australia (1972-1974)
- Kepala Humas Taman Ismail Marzuki (1974-1975)
- PT Prima Advera (1975-1976)
- Dirut PT PAN Asia.
- Anggota DPR di Komisi XI (Keuangan dan Perencanaan Pembangunan)
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada 2001-2004
Organisasi:
- Ketua HMI Jakarta (1970)
- Ketua Korps Wartawan DPR-RI (1970-1974)
- Ketua Departemen Pemenangan Pemilu DPP Golkar (1997-1999)
- Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar 2004-2009
Alamat Rumah Keluarga:
Jl G II No 5A, Slipi, Jakarta Barat
|
|
|
|
|
|
|
EKKY HOME |
|
|
IN MEMORIAM Ekky Syachruddin (1939-2005)
Politisi Vokal Golkar
Politisi vokal Partai Golkar yang juga mantan Duta Besar Republik Indonesia
untuk Kanada, Ekky Syachruddin, meninggal dunia pada pukul 17.45 WIB,
Senin 28 Juni 2005 di Rumah Sakit Mitra Keluarga
Jakarta Timur akibat serangan jantung. Pria kelahiran Pandeglang, Banten,
30 Desember 1939 itu sebelumnya sempat dirawat di RS Pelni Jakarta
selama satu minggu. Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, usai salat Zuhur
Selasa 29 Juni 2005.
Senin pagi, Anggota Dewan Penasihat
Partai Golkar ini dipindahkan ke RS Mitra Keluarga untuk
menjalani operasi pemasangan alat bantu (kateterisasi).
Pada mulanya, Ekky mengeluh tidak enak badan.
Ketika diperiksa dokter, ternyata ada penyumbatan di pembuluh jantung
sehingga perlu dilakukan tindakan operasi. Ketika menjalani proses
kateterisasi itulah Ekky pingsan dan kemudian meninggal.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jl G II No 5A, Slipi, Jakarta Barat.
Tampak beberapa fungsionaris Golkar, seperti Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh
dan
Slamet Effendi Yusuf datang melayat.
Ekky yang juga penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
itu meninggalkan seorang istri, Titik Nurhayati, dua anak, yakni Neneng
Budiarti dan Jarot Budisantosa, serta dua cucu.
Sebelum diangkat menjadi Dubs RI di Kanada, Ekky menjalani pengalaman
kerja yang cukup panjang. Pernah menjadi manajer pemasaran PT Ganesha
Jaya (1968-1969), Wartawan The Jakarta Times (1970-1973), Reporter Radio
Australia (1972-1974), Kepala Humas Taman Ismail Marzuki (1974-1975), PT
Prima Advera (1975-1976), Dirut PT PAN Asia.
Di bidang kegiatan organisasi, dia menjabat Ketua HMI Jakarta dan
Ketua Korps Wartawan DPR-RI (1970-1974). Di Partai Golkar, dia pernah
menjabat Ketua Departemen Pemenangan Pemilu DPP Golkar (1997-1999).
Kemudian menjadi anggota DPR di Komisi XI (Keuangan dan Perencanaan
Pembangunan).
Semasa aktif di Komisi XI DPR-RI dia tergolong vokal dan kritis
terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang fiskal dan moneter.
Bahkan dia tidak hanya bersuara vokal terhadap kebijakan pemerintah,
melainkan juga pada kebijakan partainya sendiri. ►e-ti/tsl
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|