|
C © updated 14012007 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/sm |
|
|
BIODATA
Nama:
KH Yusuf Hasyim
Panggilan:
Pak Ud
Lahir:
Jombang, 3 Agustus 1929
Meninggal:
Surabaya, 14 Januari 2007
Ayah:
Hadratus Syekh Hasyim Asy`ari
Jabatan:
- Mustasyar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur
Karir:
- Pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur,
sampai 13`April 2006
- Anggota DPR RI
- Wakil Ketua MPP PPP
- Ketua Umum Partai Kebangkitan Umat (PKU)
|
|
|
|
|
|
|
PAK UD HOME |
|
|
KH Yusuf Hasyim (1929-2007)
Mustasyar Ponpes Tebuireng Tokoh senior (sesepuh) NU
dan Mustasyar Pondok Pesantren Tebuireng,
Jombang, Jawa Timur, KH Yusuf Hasyim, kelahiran Jombang, 3 Agustus 1929 yang akrab dipanggil Pak Ud, meninggal dunia hari Minggu, 14 Januari 2007 pukul 18.40 di Rumah Sakit
Umum Dr Soetomo Surabaya. Putra pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim
Asy’ari, itu meninggal akbat menderita radang paru-paru.
Yusuf Hasyim dirawat di Kamar 628 rumah sakit itu
sejak 2 Januari 2007. Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat membesuknya di ruang ICU Gedung Bedah
Terpadu, Sabtu (13/1). Sebelum dirawat di RSU Dr Soetomo,
Yusuf Hasyim dirawat di RSUD Jombang selama tiga hari sejak Sabtu
(30/12).
Pak Ud sempat menjalani operasi kecil pada 11 Januari 2007, untuk
mengeluarkan lendir dari tenggorokan yang terluka karena sering muntah.
Namun ternyata virus yang ada di dalam lendir itu sudah menyerang
paru-parunya.
Mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Ummat (PKU), itu sebelumnya terjatuh di kamar rumahnya di Cukir pada 30 Desember 2006. Setelah jatuh,
dia mengeluh
sakit pinggang. Kemudian, kondisinya memburuk. Yusuf Hasyim dirawat di RSUD Jombang,
lalu dirujuk ke RSU Dr Soetomo.
Jenazah kakek dari 11 cucu itu dimakamkan Senin 15 Januari 2007 di Kompleks Pesantren
Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Hari Minggu, 14/1, ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur menyambut
kedatangan jenazah sesepuh pengasuh ponpes Tebuireng itu
dengan bacaan tahlil.
Pengasuh Ponpes Tebuireng
Puluhan tahun KH Yusuf Hasyim alias Pak Ud mengasuh Pondok Pesantren
(PP) Tebuireng, Jombang, sekaligus menjadi politisi nasional. Dia pernah
menjabat anggota DPR RI, Wakil Ketua MPP PPP, dan Ketua Umum Partai
Kebangkitan Umat (PKU). Sejak 13 April 2006, dia menyerahkan tongkat
kepemimpinan Ponpes Tebuireng kepada keponakannya, KH Salahudin Wahid (Gus
Solah).
Acara penyerahan kepemimpinan tersebut digelar bersamaan
Tahlil Akbar dan Pertemuan Alumni Ponpes Tebuireng yang dihadiri Menteri
Agama Maftuh Basuni. Dalam kesempatan itu,
Pak Ud menyatakan, sudah saatnya Ponpes Tebuireng melakukan regenerasi
pada pucuk pimpinan. Ini diperlukan agar terjadi proses yang sehat dalam
tradisi suksesi. "Itulah sebabnya, beberapa waktu lalu saya mengajukan
permintaan pengunduran diri dari pimpinan Tebuireng. Alasannya, karena
usia saya pada tahun ini sudah mencapai 77 tahun. Kedua, saya ingin
menciptakan tradisi regenerasi pimpinan yang berjalan mulus,'' ujarnya
dalam pidato sambutan.
Dengan usia 77, menurut Pak Ud, dia menjadi
pimpinan tertua di kalangan ponpes se-Kabupaten Jombang. Sebagai
perbandingan, usia KH Asad Umar, pimpinan Ponpes Darul Ulum, Peterongan,
73 tahun; dan KH Sholeh, pimpinan Ponpes Tambakberas, berusia 72 tahun.
''Dengan pertimbangan itu, saya sudah bulat mengajukan pengunduran diri
yang dibahas beberapa kali di internal keluarga besar Bani Hasyim Asyari
dan internal Pondok Tebuireng. Semuanya sepakat dengan pengganti Gus
Sholah, yang tidak lain keponakan saya sendiri,'' ucap Pak Ud.
Pak Ud
juga segera meningalkan ''rumah dinas'' yang disebutnya sebagai dalem
kasepuhan, yang dulunya rumah pribadi almarhum KH Hasyim Asyari. Dia
pindah ke kediaman pribadinya, di Cukir, masih dekat pondok.
Kepada Gus Sholah, Pak Ud meminta, istiqamah dan berpegang teguh pada
semangat perjuangan pondok yang digariskan mendiang KH Hasyim Asyari.
Gus Sholah, mengaku siap memimpin pondok dengan jumlah santri sekitar 7
ribu tersebut. Apalagi dia punya keinginan agar bisa pulang ke Jombang,
daerah kelahiranya. ''Karena keinginan itu, saya menolak ketika ditawari
menjadi Dubes di Aljazair. Saya lebih memilih memimpin pondok ini,''
papar adik kandung Gus Dur ini.
Dalam silsilah keluraga Bani Hasyim Asyari, Gus Sholah merupakan cucu
dari pendiri Ponpes Tebuireng dan pendiri NU tersebut. Dia putra dari
almarhum KH Wahid Hasyim. Sedangkan Pak Ud adalah putra dari almarhum KH
Hasyim Asyari. Di antara putra-putri almarhum KH Hasyim Asyari, Pak Ud
satu-satunya putra yang masih hidup. ► e-ti/dap,
dari berbagai sumber
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|