|
C © updated 02012008 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/rpr
lampungonline |
|
|
Nama:
H Zulkifli Anwar
Lahir:
Tanjungkarang, 19 Juni 1955
Agama:
Islam
Jabatan:
Bupati Kabupaten Lampung Selatan 2000-2005 dan 2005-2010
Istri:
Dra. Djuniar Adhar
Anak:
1. Melinda Zuraida
2. Dendy Ramadhona
Pendidikan:
- SD (1968)
- SMP (1971)
- SMA (1974)
- Fakultas Hukum Unila (tingkat II/1977)
Karir:
- Wakil Direktur CV. Surya Jaya (1977-1989)
- Direktur Utama PT. Sasana Jaya Utama (1989-2000)
- Komisaris Utama PT. Laba Jaya Sentosa
- Komisaris PT. Ryaniaga Dirgawira
- Bupati Kabupaten Lampung Selatan 2005-2010
Organisasi:
- Ketua Kadinda Lampung (1996-2001)
- Ketua Umum BPD Gapensi Lampung (1998-2002)
- Ketua BPC Gapensi Kodya Bandar Lampung (1991-1994)
- Ketua Kompertemen Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan BPD
HIPMI (1986-1989)
- Wakil Ketua BPD HIPMI (1992-1995)
- Anggota Dewan Pembina BPD HIPMI (1995-2000)
- Sekretaris Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Soksi Lampung
- Wakil Bendahara Pertina Lampung (1995-1999)
- Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra DHD Angkatan '45
- Wakil Ketua DPW Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung
- Anggota PDK Kosgoro Lampung.
- Ketua Dewan Penasehat Generasi Muda FKPPI Lampung
- Wakil Ketua Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung
- Dewan Paripurna PPM Lampung.
- Dewan Penasehat DPD AMPI Lampung (1994-1998)
- Ketua Biro Koperasi dan Wiraswasta DPD Golkar Lampung (1993-1998)
- Wakil Ketua Lembaga Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah dan Koperasi
(LP2KMK) Golkar Lampung (1995-2000)
- Wakil Ketua DPD Golkar Lampung dan Korwil Lamsel (1998-2003)
Alamat Rumah:
Jl. Way Sekampung No.80, Pahoman, Bandar Lampung
Alamat Kantor:
Kantor Bupati Lampung Tengah
Jalan Indra Bangsawan No.1, Kalianda
Telp (0727) 311324
|
|
|
|
|
|
|
ZULKIFLI ANWAR HOME |
|
|
Zulkifli Anwar
Bupati Lampung Selatan H Zulkifli Anwar, pengusaha yang
terpilih menjadi Bupati Lampung Tengah di era reformasi, dua periode
(2000-2005 dan 2005-2010). Pria kelahiran Tanjungkarang, 19 Juni 1955,
ini sejak belia gemar berorganisasi. Dia pertama kali terpilih melalui
persaingan ketat dalam pemilihan ulang 25 Maret 2000. Kemudian terpilih
dalam Pilkada langsung 2005.
Dia mengaku tidak pernah berangan-angan menjadi bupati. Dia menjadi
bupati hanya karena kehendak Yang Mahakuasa. Reformasi membuka
kesempatan untuk siapa saja untuk dipilih rakyat menjadi bupati. Berbeda
dengan era Orde Baru penentuan bupati itu tersentralisasi, hanya
birokrat dan tentara yang diprioritaskan jadi bupati.
Setelah reformasi, 1998, rakyat secara langsung menentukan pilihan siapa
yang mereka nilai layak menjadi pemimpin di daerahnya. Zul yang memang
telah terlatih memimpin dalam berbagai organisasi, mulai dari organisasi
pemuda FKPPI, Pemuda Pancasila, PPM, dan AMPI, juga partai politik (Golkar)
dan berbagai organisasi pengusaha.
Di organisasi pengusaha dia menjadi Ketua Kadinda Lampung
(1996-2001); Ketua Umum BPD Gapensi Lampung (1998-2002); Ketua BPC
Gapensi Kodya Bandar Lampung (1991-1994); Ketua Kompertemen Bidang
Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan BPD HIPMI (1986-1989); Wakil Ketua
BPD HIPMI (1992-1995); Anggota Dewan Pembina BPD HIPMI (1995-2000); dan
Sekretaris Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Soksi Lampung.
Pada organisasi kepemudaan dia juga pernah aktif sebagai Wakil Ketua
DPW Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung; Anggota PDK Kosgoro Lampung;
Ketua Dewan Penasehat Generasi Muda FKPPI Lampung; Wakil Ketua Presidium
DPW Pemuda Pancasila Lampung; Dewan Paripurna PPM Lampung; Dewan
Penasehat DPD AMPI Lampung (1994-1998).
Di organisasi partai politik dia pernah menjabat Wakil Ketua DPD
Golkar Lampung dan Korwil Lamsel (1998-2003). Sebelumnya, dia menjabat
Ketua Biro Koperasi dan Wiraswasta DPD Golkar Lampung (1993-1998); dan
Wakil Ketua Lembaga Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah dan Koperasi
(LP2KMK) Golkar Lampung (1995-2000).
Selain itu, Zul juga pernah aktif sebagai Wakil Bendahara Pertina
Lampung (1995-1999); dan Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra DHD
Angkatan '45.
Keberhasilannya menjadi bupati, tentu sangat dilatarbelakangi
pengalamannya sebagai pengusaha dan aktivis berbagai organisasi.
Zulkifli Anwar yang sudah menikah dengan Dra. Djuniar Adhar pada usia
terbilang sangat muda (20 tahun) dan dikaruniai dua anak (Melinda
Zuraida dan Dendy Ramadhona) sudah terlatih berjuang secara bertanggung
jawab.
Pada usia masih muda itu, dia sudah berjuang mengembangkan usaha
untuk menafkahi keluarganya. Pernikahannya yang terbilang dini,
memacunya mengembangkan sayap perusahaannya di Lampung hingga Jakarta.
Tahun 1977-1989 dia menjabat Wakil Direktur CV. Surya Jaya.
Kemudian perusahaan keluarga ini dikembangkan menjadi PT. Sasana Jaya
Utama dan Zul memimpin sebagai Direktur Utama (1989-2000). Selain itu
juga menjabat Komisaris Utama PT. Laba Jaya Sentosa dan Komisaris PT.
Ryaniaga Dirgawira.
Keluarga Besar Brigif-3
KORMAR (28/9/2007) - Bertempat di Lapangan Apel Brigif-3 Mar, Rabu
(26/9) pukul 16.10 Wib, Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar dikukuhkan
sebagai keluarga besar Brigif-3 Mar. Pengukuhan itu dilangsungkan dalam
upacara militer yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif-3 Marinir
Kolonel Mar F. Saud Tambatua yang juga sebagai Inspektur Upacara dan
Lettu Mar Kanang dari Yonif-7 Mar sebagai Komandan Upacara.
Danbrigif -3 Marinir Kolonel Mar F. Saud Tambatua mengatakan
pengukuhan Bupati Lampung Selatan H. Zulkifli Anwar sebagai keluarga
besar Brigif -3 Marinir adalah sebagai bentuk penghormatan dari Brigif
-3 Marinir kepada masyarakat Lampung Selatan dibawah pimpinan Bupati
Lampung Selatan dan sekaligus sebagai penyejuk dalam setiap permasalahan
yang menyangkut Brigif -3 Marinir.
Dalam sambutannya, Bupati Lampung Selatan mengucapkan terima kasih
banyak atas kepercayaan yang diberikan Brigif -3 Marinir yang mengangkat
dirinya sebagai keluarga besar Brigif -3 Marinir yang juga merupakan
penghormatan bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung Selatan.
Upacara itu dihadiri sejumlah Pejabat Staf Bupati Lampung Selatan,
Instansi terkait Lampung Selatan Ketua DPRD, Pejabat Camat serta Tokoh
Masyarakat Lampung Selatan.
Kacamata Gelap
Salah satu ciri penampilan Zulkifli Anwar adalah selalu berkacamata,
terutama kacamata gelap. Baik pada acara resmi, setengah resmi, atau
acara santai. Bukan lantaran dia bermata minus atau plus, apalagi juling,
melainkan hanya karena sudah terbiasa sebagai fashion.
Bang Zul, panggilan akrabnya, sejak muda sudah senang mengenakan
kacamata. Makanya, di mana dan ke mana pun dia selalu memakai dan
membawa beberapa kacamata. Lihat saja di mobil dinasnya, belasan
kacamata selalu dibawa. Dia mengaku punya koleksi lebih 60 buah kacamata
dalam beragam merek yang dibeli dari toko dalam negeri maupun luar
negeri. Bahkan ada kacamatanya bingkai emas yang dia pesan secara khusus.
Lantaran dia berkacamata gelap, sempat beredar rumor bahwa Bang Zul
itu bermata juling. Sampai suatu ketika saat Bang Zul menghadiri suatu
acara, seorang ibu memaksanya melepas kacamata. "Eh, ternyata mata Bang
Zul biasa saja," ujar si ibu.
Pada suatu ketika, Humas Pemda Lampung Selatan mengadakan lomba foto
untuk wartawan se-Lampung, dengan tajuk "Zulkifli Tanpa Kacamata". Tapi,
kata Sugiharto, Kepala Humas Pemda Lampung Selatan, ternyata kurang
diminati, pesertanya kurang dari lima. Apa pasal? Rupanya para wartawan
pun ternyata susah mendapatkan foto bupati tanpa kacamata.
Pariwisata
Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar berketetapan serius mengembangkan
obyek-obyek pariwisata sebagai salah satu cara pemberantasan kemiskinan.
Hal ini juga merupakan respon atas pencanangan Tahun Kunjungan Wisata
Lampung 2009 oleh Gubernur Lampung Sjachroedin ZP saat pembukaan
Festival Krakatau Ke-17, Agustus 2007 lalu
Menurutnya, selama ini Lampung Selatan belum terlalu serius
mengembangkan obyek-obyek pariwisata tersebut. Hal itu disebabkan
Lampung Selatan hanya memiliki sedikit sumber daya manusia yang inovatif
di bidang pengembangan pariwisata.
Selama ini kontribusi pariwisata terutama dari sektor pajak ke Produk
Domestik Regional Bruto Lampung Selatan hanya sekitar 5 persen.
Maka untuk mengembangkan pariwisataLampung Selatan, Bang Zul menegaskan
akan membuka peluang sebesar-besarnya kepada investor. Lampung Selatan
seluas 3.500 kilometer persegi, memiliki 48 titik obyek wisata. Kondisi
geografis yang dikelilingi laut, menjadikan obyek wisata di Lampung
Selatan sebagian besar merupakan obyek wisata alam. Di antaranya adalah
arena menyelam di Pulau Sebesi dekat Gunung Anak Krakatau dan wisata
pulau yang banyak tersebar di perairan Lampung Selatan.
Bang Zul berkeyakinan dengan pengembangan obyek wisata akan tercipta
peluang lapangan kerja untuk masyarakat Lampung Selatan. Masyarakat di
sekitar obyek wisata yang masih menganggur bisa dipekerjakan. Hal itu
menjadikan masyarakat sekitar akan mendapat tambahan penghasilan.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik Lampung, gambaran mengenai angka
kemiskinan di Lampung Selatan bisa diperoleh dari data penerima beras
miskin Lampung Selatan sebanyak 143.920 RTM. ►ti/rbh, dari
berbagai sumber
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
|
|