|
C © updated 01032007 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
► e-ti/telkom |
|
|
Nama:
Rinaldi Firmansyah, CFA, MBA, Ir.
Lahir:
Tanjung Pinang, 10 Juni 1960
Pendidikan:
- Chartered Financial Analyst (CFA)AIMR, Charlottesville, USA,
1998
- Master of Business Administration (MBA) IPMI Jakarta,Indonesia, 1988
- Graduate of Electrical Engineering (Ir), Institut Teknologi Bandung (ITB),
1985
Karir:
Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2004-2007
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sejak 28 Februari 2007
Pengalaman Lainnya:
- Grader for a CFA examination at Charlottesville, USA, 2001
- Occasional Lecturer at IPMI Business School and Others, 1999
- Lecturer at IPAF (Institute for Development of Financial
Analysis)1994-1999
- Trainer and Lecturer on Trade Finance and Credit Course 1992-1994
- In House training for Indonesians Bank
Penghargaan:
- Best Chief Financial Officer in Indonesia- Asia Money Polls
2004
- Award for highest score during the examination of CFA level I, 1996
- Preparation program IPAF The University of Western Ontario Award of
Outstanding Performance 1988 in Business Analysis Course IPMI
Organisasi:
- President, Asosiasi CFA Indonesia (ISIP)
- Member of Endowment Fund Committee Ikatan Alumni ITB 2003-sekarang
- Member of Boards Ikatan Alumni Elektro ITB 2003-sekarang
- Member of Disciplinary Committee BEJ (Bursa Efek Jakarta)2003
- Head of Research and Development (LITBANG) APEI (Asosiasi Perusahaan
Efek Indonesia) 2002-2003
- President, IPMI MBA's Class of Eight, 1988
- Head of Training, Merpati Putih Martial Art Organization, Bandung
1982-1984
Alamat Kantor:
PT Telekomunikasi Indonesia
Bandung
E_mail:
rinaldi_f @telkom.co.id
|
|
|
|
|
|
|
RINALDI HOME |
|
|
Rinaldi Firmansyah Pertahankan Kekompakan Telkom
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Telekomunikasi Indonesia,
Rabu (28/2/2007) di Jakarta, menyetujui direksi baru yakni,
Direktur Utama Rinaldi Firmansyah (sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Keuangan Telkom), Direktur Network & Solution I Nyoman G Wiryanatha,
Direktur Konsumer Ermady Dahlan, Direktur Sumber Daya Manusia Faisal
Syam, dan Direktur Keuangan Sudiro Asno.
Sebelumnya, dalam RUPSLB tersebut, empat orang direksi mengundurkan
diri secara sukarela, seorang direksi diberhentikan, dan seorang lagi
dipertahankan. Empat orang direksi PT Telkom yang mengundurkan diri
tialah Direktur Utama Rinaldi Firmansyah, Wakil Direktur Utama Garuda Sugardo,
Direktur Sumber Daya Manusia John Welly, dan Direktur Konsumer Guntur
Siregar. Surat pengunduran diri keempat direksi tersebut dibacakan oleh
Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng.
Adapun direksi yang diberhentikan yakni, Direktur Network dan Solution
Abdul Haris. Sedangkan direksi yang tetap kedudukannya adalah Direktur
Enterprise & Wholesale Arief Yahya.
Sebanyak 97,17 persen pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB Telkom
Tbk tersebut menyetujui usulan susunan direksi baru yang diajukan
pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 51,19 persen.
Sebelum RUPSLB dengan lima agenda tersebut digelar memang banyak terjadi
gonjang-ganjing seputar penggantian direksi. Deputi Menteri Negara BUMN
Bidang Telekomunikasi, Pertambangan, dan Industri Strategis Roes
Arjawijaya yang dalam RUPSLB kemarin berlaku sebagai wakil kuasa
pemegang saham mayoritas mengatakan, penggantian direksi merupakan suatu
hal yang biasa saja. Hal ini dilakukan demi perbaikan kinerja BUMN
tersebut ke depan.
Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu sebelum pelaksanaan RUPSLB
tersebut mengungkapkan, perombakan direksi dilakukan oleh Kementerian
BUMN dengan pertimbangan adanya diharmonisasi dalam tubuh perseroan. Hal
tersebut dalam jangka panjang bisa menjadi ancaman yakni masuknya
intervensi dari pihak luar. "Hal ini dikhawatirkan bisa menurunkan
kinerja Telkom sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia, ujarnya.
Arwin sendiri saat ditanya apa yang selanjutnya akan dilakukan hanya
menjawab sambil tersenyum bahwa dirinya akan berlibur sementara ke
Australia untuk menengok sang anak.
Rinaldy, dalam jumpa pers mengatakan, akan berusaha mempertahankan
kekompakan dewan direksi dalam meningkatkan kinerja Telkom. "Orang-orang
yang duduk dalam dewan direksi saat ini adalah orang-orang terbaik
Telkom. Selama tiga tahun ini saya sudah bekerja sama dengan mereka,"
ujarnya.
Selain perombakan direksi, RUPSLB juga menyetujui perpanjangan masa
jabatan dewan komisaris dari tiga tahun menjadi lima tahun. Adapun
agenda RUPSLB yang tidak disetujui adalah restrukturisasi dana pensiun
Telkom. Selain itu, menolak program penjualan saham kepada karyawan dan
manajemen (employee and management stock option plan/EMSOP) yang
diusulkan dengan menggunakan saham dari hasil pembelian kembali.
Laporan capex
Sementara itu, untuk bisa meningkatkan daya saing BUMN, Said Didu
mengatakan, Kementerian BUMN saat ini sedang membuat proposal mengenai
pembuatan laporan secara bulanan mengenai belanja investasi (capital
expenditure/capex) yang sudah dikeluarkan oleh BUMN.
"Rencana ini merupakan tindak lanjut dari rakortas dengan Wakil Presiden
kemarin. Besarnya belanja investasi bisa menjadi tolok ukur peningkatan
daya saing BUMN," katanya.
Tanpa adanya pemantauan, bisa saja BUMN tersebut pendapatannya meningkat,
namun daya saingnya stagnan akibat tidak adanya belanja investasi. (Kompas,
1 Maret 2007)
►e-ti/atur
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia) |
|