A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  H O M E
 ► Home
 ► Biografi
 ► Versi Majalah
 ► Berita
 ► Galeri
  P R O F E S I
 ► Guru-Dosen
 ► Konsultan
 ► Peneliti-Ilmuwan
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Search
 ► Poling Tokoh
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 

 
  C © updated 29102006-23092005  
   
  ► e-ti/panwaslu  
  Nama:
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
Lahir:
Muntilan, Pabelan, Magelang, 18 Oktober 1953
Agama:
Islam

Jabatan:
- Rektor UIN Jakarta, 2006-2010
- Ketua Panitia Pengawas Pemilu 2004


 
 
     
 
KOMARUDDIN HOME

 

BIOGRAFI01  02  03  =

Prof Dr Komaruddin Hidayat

Rektor UIN Jakarta 2006-2010

BIO 01: Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mantan Ketua Panwaslu 2004 Prof Dr Komaruddin Hidayat terpilih dengan suara muutlak (61 dari 80 suara senat) sebagai rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa bakti 2006-2010. Dia menggantikan Prof Dr Azyumardi Azra, MA, yang sudah dua kali menduduki jabatan tersebut.

 

Prof Dr Komaruddin Hidayat

Kualifikasi Seorang Kiai

BIO 02: Prof. Dr. Komaruddin Hidayat , nama yang tidak asing lagi di dunia dakwah Islam, khususnya dakwah dengan pendekatan sufistik. Sejak menyelesaikan S3nya dalam bidang filsafat di Universitas Ankara, Turki pada 1990, pria yang biasa dipanggil Mas Komar ini bergabung dengan Yayasan Wakaf Paramadina di Jakarta. Dari Paramadina inilah ia mulai mengguratkan namanya sebagai cendekiawan Muslim yang cukup diperhitungkan.

 

BERITA:  01  02  03  04  05  06  07  08  =

 

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Terpilih Rektor UIN Jakarta

BERITA 02: Jakarta 1710/2006: Prof. Dr. Komaruddin Hidayat terpilih sebagai rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa bakti 2006-2010. Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah dan mantan Ketua Panwaslu menggantikan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, yang sudah dua kali menduduki jabatan tersebut.

 

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Bulan Suci dengan Hati Suci

BERITA 07: Setiap agama memiliki doktrin kesucian tempat dan waktu. Diharapkan umat beragama saling menghargai keyakinan serta ritual umat lainnya. Di antara doktrin yang mencolok pada setiap agama adalah perintah bersembahyang dan berdoa serta berpuasa meski dengan keyakinan dan cara berbeda-beda.

 

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Kematian Seperti Mudik

BERITA 01: Indonesia saat ini membutuhkan orang-orang yang mau berkorban untuk bangsanya. Ucapan itu datang dari Prof Dr Komaruddin Hidayat ketika ditemui di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Selasa (18/10).

 

 

 

         

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Nyantri Bareng

BERITA 04: NYANTRI bareng. Itulah program pertama Dr. Komaruddin Hidayat saat dirinya terpilih menjadi Direktur Pascasarjana IAIN Syarief Hidayatullah Jakarta. "Nyantri ini konsepnya berbeda," kata Komaruddin saat menyampaikan keinginannya tersebut di hadapan peserta training jurnalistik plural di Cipayung Bogor, beberapa waktu lalu. Apa gerangan perbedaannya?
 

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Islam dan Postmodernisme

BERITA 06: Terdapat perbedaan aksentuasi makna dan semangat ketika postmodernisme difahami sebagai periode kesejarahan dan mode pemikiran, meskipun keduanya memiliki keterkaitan yang amat erat: yang pertama mengajak kita untuk memusatkan pada kajian sosiologis terhadap kehidupan masyarakat postmodern, sedang yang kedua pada analisa konseptual-filosofis.

     

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Politik Panjat Pinang

BERITA 03: KULTUR politik Indonesia persis tercermin dalam lomba panjat pohon pinang yang amat digemari rakyat tiap memperingati 17 Agustus. Di sana tak ada pemenang sejati, karena konsep kemenangan hanyalah akibat kejatuhan yang lain dan itu pun dengan cara menginjak sesama teman sendiri.

 

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Manusia dan Proses Penyempurnaan Diri

BERITA 05: Secara tegas Allah menyatakan bahwa manusia merupakan puncak ciptaan-Nya dengan tingkat kesempurnaan dan keunikan-Nya yang prima dibanding makhluk lainnya (QS. 95:4). Namun begitu Allah juga memperingatkan bahwa kualitas kemanusiaannya, masih belum selesai atau setengah jadi, sehingga masih harus berjuang untuk menyempurnakan dirinya (QS. 91:7-10).