Dalam Tiga Bulan
TKI Asal Kabupaten Malang Mengirim Uang Rp 29,5 Miliar
Malang, Kompas - Kiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari Kabupaten Malang dalam waktu tiga bulan dari Januari hingga Maret 2003 sebesar Rp 29,5 miliar. Sedangkan selama tahun 2002, total pengiriman uang dari TKI sebesar Rp 133 miliar
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Razali ketika dihubungi Kompas, Selasa (13/5). Disnaker Kabupaten Malang tidak memiliki data pengiriman uang selama Januari-Maret 2002.
Yang jelas, pengiriman uang tersebut berasal dari lebih 5.000 TKI yang tersebar di Arab Saudi, Hongkong, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, Kuwait, dan beberapa negara lainnya. Selama Januari-Maret 2003, kiriman uang dari TKI yang bekerja di Arab Saudi sebesar Rp 13,8 miliar. Sedangkan dari TKI di Hongkong sebesar Rp 4,6 miliar. Dan, dari TKI di Taiwan Rp 81,6 juta.
Menurut Razali, potensi penerimaan devisa dari para TKI yang sebagian besar berasal dari kawasan Malang Selatan tersebut tergolong besar. Akan tetapi, ada faktor yang kini dikhawatirkan terkait dengan budaya konsumerisme yang menghinggapi sebagian besar TKI setelah bekerja beberapa waktu di luar negeri.
"Kami sedang terus menyosialisasikan agar upah mereka bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif, tidak konsumtif," kata Razali. Akan tetapi, ada pula hasil keringat para TKI tersebut kemudian dibangunkan rumah-rumah yang megah di sejumlah desa di Kabupaten Malang.
Salah satu cara yang ditempuh untuk mencegah konsumerisme, Disnaker Kabupaten Malang berusaha untuk memberikan motivasi dan penyuluhan ke beberapa desa yang menjadi kantong penyalur TKI.
Kini, kata Razali, sedang dijajaki kerja sama dengan pihak Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang untuk membantu mengubah pola pikir konsumtif masyarakat.
Beberapa kantong asal TKI di kabupaten Malang, yakni Donomulyo, Kalipare, Bantur, Pagelaran, Gondanglegi, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Tirtoyudo, dan Pagak.
"Akan kami sosialisasikan pula program penempatan TKI di luar negeri dan penyelesaian kasus-kasus TKI," kata Razali yang didampingi Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja (Pentakerja) Bambang Prijambodo.
Hingga 12 Mei 2003, jumlah TKI asal Kabupaten Malang yang akan bekerja di luar negeri berjumlah 755 orang. Negara tujuannya, Arab Saudi, Malaysia, dan Hongkong.
Razali mengungkapkan, persoalan TKI sangat rumit. Sejak dari proses perekrutan, pelatihan, penempatan, hingga pemulangan hampir pasti ada masalah. Salah satu contohnya, Disnaker Kabupaten Malang tidak memiliki database tentang jumlah angka pasti TKI asal Kabupaten Malang. "Ini akibat dari sistem terpusat," ungkap dia.
Akibatnya, setiap ada kasus TKI di luar negeri, seperti penganiayaan atau pemerkosaan, pemerintah selalu kelabakan mencari data-data asalnya. Bahkan, pernah terjadi kantor Disnaker yang bersangkutan tidak tahu asal TKI. (GSA)