MTI KHUSUS 02 |
|
|
MTI-K-02 (INDEX)►
UTAMA:
01
02
03
04
05 BUPATI:
06 07
08
09
10
11
12
13 WABUP:
14 SEKKAB:
15 GERBANG DAYAKU:
16
17
18
19 KAPUR
SIRIH: 20 ==
Kutai Kartanegara (11)
Setiakawan Award
MTIK 02: Berkat keberhasilan
pelaksanaan program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) dan komitmen kuat
untuk memba-ngun Kabupaten Kutai Kartane-gara (Kukar), Pemkab Kukar yang
diwakili Bupati Syaukani HR me-nerima penghargaan dari Peme-rintah RI.
Penghargaan Setiakawan Award itu diserahkan Menteri Sosial Bachtiar
Chamsyah di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah 20 Desember 2006.
Penghargaan itu diberikan kepada sejumlah tokoh dalam rangkaian
peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2006. Kepala
Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar
Dra Sri Wahyuni MPP, menuturkan sekelumit latar belakang, atas
keberhasilan Bupati dan dianggap pantas menerima penghargaan itu.
Berawal 7 Desember 2006, Bupati Syaukani mengikuti Talkshow
Setiakawan Award yang disiarkan langsung oleh TVRI Pusat. Saat itu
Syaukani tampil bersama Bupati Bangka Barat Drs Farhan Ali. Sedangkan
narasumber VIP di acara tersebut yakni Adi Sasono, selaku Ketua Dewan
Koperasi Indonesia (Dekopin).
Panelis dalam acara itu adalah Kris Budiharjo dari Leadership Park
Institute dan Subandrio dari LSM Yayasan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.
Dari kegiatan itu, dewan juri lalu menilai bahwa Program ZBPA yang
dicanangkan dan dilakukan Kabupaten Kukar merupakan komitmen nyata,
sekaligus terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat. Apalagi program
ini pertama di Indonesia, bahkan di dunia.
Bupati Syaukani memang pantas menerima Setiakawan Award tersebut
sehubungan selama kepemimpinannya di Kukar, dia senantiasa berusaha
serius, memberikan pelayanan sosial ke masyarakat. Misalnya lewat
program wajib belajar 12 tahun yang ditunjang kebijakan pembebasan biaya
pendidikan, seperti SPP maupun BP3 mulai SD hingga SLTA kepada sekolah
negeri maupun swasta.
Selain itu, Syaukani juga menggagas program Santunan Warga Tidak Mampu (SWTM)
dan pengucuran dana kredit tanpa bunga, untuk meningkatkan usaha ekonomi
kerakyatan yang dikemas menjadi bagian program Gerbang Dayaku. Mulai
2001 lalu, perhatian terhadap pembangunan pedesaan sudah diwujudkan
lewat alokasi dana pembangunan sebesar Rp1 milyar per desa atau
kelurahan. Kemu-dian di 2002 malah meningkat menjadi Rp2 miliar dan
sampai sekarang terus berjalan.
“Kebijakan ini dipandang mampu mewujudkan keseimbang-an atas kekayaan
alam Kukar untuk menopang tercapainya kesejahteraan masyarakatnya,” ujar
Sri. ►mtik
*** Majalah Tokoh Indonesia (www.e-ti/majalah)
|