BEPEKA |
|
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN |
|
|
|
PIMPINAN BPK 2004-2009
Ketua:
►Anwar Nasution,
Ph.D
Wakil Ketua:
►Abdullah
Zainie
Anggota:
►Imran, Drs, Ak
►I Gusti Agung Made Rai
►Hasan Bisri
►Baharuddin Aritonang
►Irjen Pol
Udju Djuhaeri
PIMPINAN BPK 1998-2004
Ketua:
Satrio Billy Joedono
Wakil Ketua:
Drs Bambang Triadji
Anggota:
Laksda TNI I Gde Artjana, S.IP
Drs.Bambang Wahyudi, MM
Drs.H.M. Mukrom As'ad
Sugisrto, SH
Drs. Amri Siregar
Staf Ahli
Drs. I Gusti Agung Made Rai, MA
Sahid, SH
Drs. Agustinus Th. Soetedjo
Drs. Roni Djokowarsito
Tenaga Ahli:
Adjat Sudradjat
Drs. Gandhi
Drs. I Gusti Putu Santoso
MPS Joedono, SH
Laksma TNI (Purn) Loekmaksono
Sekretaris Jenderal
Drs. Sugianto
Inspektur Utama:
G. Suparto, SH
Drs. Hasmoko
Inspektur:
Drs. Romulus Tampubolon
Drs. M. Saleh H. Umar, MSi
Drs. Djunaedi Adi Susanto, MM
Satiman Hadisiswoyo, SH, SIP
Drs. Misnoto, Ak, MA
Drs. Soerono
Ir. Mohammad Sanusi
Auditor Utama:
Rivai P. Hasibuan, SH
Drs Seno, MSc
Harijanto, SH
Drs. Joanes Handjari, Ak
Drs. Usman Damanik
Satrio Billy Joedono
Sejak menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Oktober 1998, Billy
--demikian panggilan Satrio B. Joedono-- kerap bersuara keras. Berbagai
praktek penyimpangan anggaran belanja negara dibeberkan secara terbuka,
blak-blakan, oleh mantan Menteri Perdagangan (1993-1995) itu kepada DPR
dan pers. Bahkan, laporan perjalanan pejabat tinggi, termasuk presiden,
diungkapkan lembaga yang dipimpinnya.
JB Sumarlin
Pria berperawakan kecil, ini
memainkan peran dan pengabdian sentral pada masa pemerintahan Orde Baru, khususnya di bidang perekonomian.
Sejak 1970 hingga 1998, dia berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan
keuangan. Dia salah seorang arsitek
ekonomi Indonesia yang ‘dibesarkan’ Widjojo dan ‘diandalkan’ Pak Harto.
|
|
Dr. Anwar Nasution
Mantan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) ini ditetapkan sebagai ketua
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setelah sempat terjadi tarik ulur antara
DPR dan pemerintah. Presiden Megawati Soekarnoputri di hari terakhir masa
jabatannya akhirnya menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 185
M Tahun 2004 tertanggal 19 Oktober 2004 mengangkat tujuh pejabat di BPK.
Abdullah Zainie
Abdullah
Zainie diangkat menjadi Wakil Ketua BPK dengan Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 185 M Tahun 2004 tertanggal 19 Oktober 2004. Pengangkatan dilakukan
Presiden Megawati Soekarnoputri sesuai usulan DPR.
Drs Imran, Ak
Drs. Imran, Ak, anggota Badan
Pemeriksa Keuangan, kelahiran Teluk Bayur Padang, 5 Mei 1944. Dia
seorang akuntan dengan register nomor D 417, lulusan Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia, tahun 1969. Sebelum diangkat
menjadi anggota BPK, Imran menjabat Deputi Pengawasan Bidang
Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP di Jakarta (2001 – 2004).
Drs. I Gusti Agung Made Rai, Ak., MA
Anggota BPK, Drs. I
Gusti Agung Made Rai, Ak., MA, kelahiran Gianyar Bali, 26 Agustus 1945,
adalah lulusan ADPK (1968), Institut Ilmu Keuangan (1977) dan Master of
Arts di bidang manajemen di Amerika (1983). Sebelum menjabat Anggota
BPK, dia berpengalaman sebagai Staf Ahli di BPK RI (1999) dan Auditor
Utama Keuangan Negara II di BPK RI (2002).
Hasan Bisri, SE
Hasan Bisri, kelahiran Tegal,
8 Agustus 1957, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Jakarta
(1985), diangkat menjabat Anggota BPK dengan Keppres Nomor 185 M tertanggal 19 Oktober 2004. Dia sudah
lama mengabdi di BPK. Sebelumnya, dia menjabat Kepala Auditorat II.C,
tahun 2004.
Baharuddin Aritonang
Anggota BPK,
penulis buku Orang Batak Naik Haji (2002), ini adalah lulusan Fakultas
Farmasi UGM (1980), Apoteker (1981). Pria kelahiran Padangsidempuan, 7
November 1952, ini sebelum diangkat menjadi Anggota BPK menjabat Anggota
Komisi IX (Keuangan dan Perbankan) DPR RI dari Partai Golkar.
Udju Djuhaeri
Irjen Pol Drs Udju
Djuhaeri, kelahiran Pamanukan, 31 Oktober 1947, yang berprestasi dalam
pengungkapan teror bom Natal di Jawa Barat (2000) dan teror bom Bali
(2002), diangkat menjadi Anggota BPK dengan Keppres
Nomor 185 M tertanggal 19 Oktober 2004. Atas prestasinya itu, dia
dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya.
|
|