Kusno Sudjarwadi (1932-2008)
Seniman film nasional, yang populer lewat peran Sapu Jagat dalam film Si
Buta dari Goa Hantu, Kusno Sudjarwadi meninggal, Selasa 28 Oktober
2008 pukul 05.20 di rumahnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sejak Mei
2008, aktor kelahiran Yogyakarta 16 Juni 1932, itu menderita diabetes melitus. Rano Karno
Aktor terkenal, pemeran utama sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini dipilih
rakyat menjabat Wakil Bupati Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
periode 2008-2013. Pria kelahiran 8 Oktober 1960 ini akrab dipanggil
Bang Doel (Si Doel). Sebagai seorang pejabat, dia kini lebih memikirkan
kepentingan rakyatnya.
Wim Umboh (1933-1996)
Sutradara film-film cinta
Indonesia kelahiran Manado,
26 Maret 1933, ini meraih 27 Piala Citra, sebagian sebagai sutradara terbaik, khususnya film cinta. Dia
merilis kl 59 film cinta. Saat menikah ketiga kalinya, dia masuk
Islam dengan nama baru, Achmad Salim. Dia meninggal di
Jakarta, 24 Januari 1996.
Djenar Maesa Ayu
Dari segelintir perempuan penulis Indonesia saat ini, nama Djenar Maesa
Ayu terasa sangat menonjol dari yang lainnya. Pada mulanya ia menulis
cerita pendek (cerpen), lalu beringsut ke novel. Namanya semakin
melangit ketika ia melebarkan sayap ke dunia televisi dan layar lebar.
Lilis Suryani (1948-2007)
Lilis Suryani, pelantun lagu Gang Kelinci yang amat populer era 1960-an,
meninggal dunia, Minggu 7 Oktober 2007 pukul 21.30 di rumahnya di Jalan
Haji Namam, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Penyanyi kelahiran Jakarta, 22
Agustus 1948, itu meninggal akibat penyakit kanker rahim yang
dideritanya empat tahun. Titi Qadarsih
Dia peragawati, penari, foto model, bintang film, artis panggung dan
guru senam. Dengan segala aktifitasnya terutama dalam dunia mode, Titi
pan-tas digelari embahnya modelling di Indonesia. Belakang-an, demi
kesehatan, Titi kelahiran Kediri
22 September 1945 yang juga hobi melukis, itu jadi vegetarian.
Vina Panduwinata
Pers mengelarinya Si Burung Camar. Vina Panduwinata, artis yang bahagia
menikmati keibuannya, itu memang menjadi ikon penyanyi pop era 1980-an.
Laksana Burung Camar yang indah (putih) dan lincah terbang bebas di
udara, Vina menjadi inspirasi bagi perempuan kala itu.
Chrisye (1949-2007)
Penyanyi pop melankolin legendaris
ini meninggal dunia Jumat 30 Maret 2007
pukul 04.08 di rumahnya Jalan Asem Dua No 80, Cipete, Jakarta. Chrisye
bernama lengkap Chrismansyah Rahadi kelahiran Jakarta, 16 September 1949, itu sudah lama menderita sakit kanker paru-paru.
Melky Goeslaw (1947-2006)
Melky Jannes Goeslaw, penyanyi dan penggubah lagu kelahiran Morotai,
Maluku Utara, pada 7 Mei 1947, meninggal dunia di Jakarta dalam usia 59
tahun sekitar pukul 16.00, Rabu 20 Desember 2006. Juara Festival Lagu
Pop Nasional (FLPN) tahun 1975, itu meninggal akibat penyakit kanker
paru stadium empat.
OBITUARI: Pranawengrum Katamsi (1943-2006)
Penyanyi seriosa terbaik Indonesia
yang dijuluki Ibu Seriosa Indonesia, kelahiran Yogyakarta 28 Maret 1943, meninggal dunia
dalam usia 63 tahun, Senin 4
September 2006 pukul 13.50 di RSAL
Mintohardjo, Jakarta. Dia bintang radio tingkat nasional 1964,1965,
1966, 1968 , 1974, 1975 dan 1980.
Raam Jethmal Punjabi
Perjuangannya
dimulai dari titik nol. Dia raja sinetron penjual mimpi bertangan
dingin. Dipuji
sebagai penyelamat industri film Indonesia, di sisi lain dianggap
menjual mimpi. Tapi ia konsisten dengan apa yang dikerjakannya. Kota
Pahlawan memberinya banyak kenangan dan inspirasi untuk meraih sukses. Eddy Sud (1937-2005)
Pemimpin grup lawak Kwartet Jaya (grup lawak senior era 1960-an), yang
juga memimpin Aneka Ria Safari TVRI dekade 1980-an, Eddy Sud yang
bernama lengkap Eddy Sudihardjo, meninggal dunia, Selasa 16 Agustus 2005
pukul 01.15, menjelang usianya genap 68 tahun.
Sundari Untinasih Soekotjo
Sejak
era Presiden Soeharto, hingga Susilo Bambang Yudhoyono, perempuan yang
ciri khasnya tampil berkebaya ini kerap kali diundang menjadi penyanyi
istana. Lagu yang dibawakannya adalah keroncong. Berkat konsistensinya
di dunia musik keroncong, banyak kalangan kemudian menjulukinya ‘Dewi
Keroncong’.
Bambang Hermanto
Bambang Hermanto alias Herman Citrokusumo, peraih piala citra
lewat film Ponirah Terpidana di Festival Film Indonesia (FFI), 1984, sebagai aktor
sudah dikenal sejak 1950-an. Anak tunggal bekas kepala pabrik kopi di Jawa Tengah ini
pada FFI 1955, sudah meraih gelar Pendukung
Peran Pembantu Terbaik dalam film Lewat Jam Malam.
Syswanto NS
Dididik dengan
disiplin keras dan penuh kasih sayang oleh ayah-ibu, membentuk pribadi Sys Ns menjadi seorang yang
keras, berani, namun tetap penuh kasih sayang. Di masa mudanya dia telah
mandiri di tengah kerasnya kehidupan metropolitan. Istrinya,
Shanty Widhiyanti, kemudian menuntunnya pada arti
hidup yang sesungguhnya.
Soekarno M Noer
Dia aktor teater dan film yang legendaris di Indonesia,
Soekarno M Noer, kelahiran Tebingtinggi, Sumatra Utara,
13 September 1931, itu
telah melakoni
lebih 68 judul film sebagai pemeran utama dan
sekitar 20 drama. Ayah dari Rano Karno ini memiliki kemampuan
membawakan peran yang antagonistis dengan penjiwaan yang mendalam. Iwan Tirta
Dalam hal pelestarian budaya tradisional
Indonesia, namanya tidak diragukan lagi. Ia berhasil ‘menjual’ batik
khas Indonesia hingga ke mancanegara. Meskipun pendidikan formalnya
School of Oriental and African Studies di London University dan
master of laws dari Yale University, AS, ia justru
menemukan dunianya sebagai desainer yang cinta batik.
Titiek Puspa
Karir artis penyanyi
dan pencipta lagu ini seolah tiada henti, hingga usia tua. Lagu ciptaan
nenek awet muda ini umumnya bercerita tentang manusia.
Cerita yang didasari oleh rasa empati dan simpati yang sangat dalam kepada
setiap manusia yang terpojok. Beragam tema kehidupan yang lekat dengannya
diterjemahkan menjadi lagu. Bob Tutupoly
Bob Tutupoli penyanyi serba bisa yang sinar terang keartisannya tetap
bercahaya di segala jaman. Ia
berprinsip, kalau lagi susah jangan banyak mengeluh karena di bawah kita
masih banyak orang yang lebih susah. Saat artis berhasil jangan pula terlalu disanjung,
atau sebaliknya jangan pula dicaci-maki jika tidak berhasil menuai
sukses.
Agnes Monica Muljoto
Agnes Monica makin berkibar. Artis remaja, penyanyi, presenter dan bintang
iklan yang senang belajar politik ini makin
menunjukkan kelasnya. Kendati masih belia, artis kelahiran Jakarta,
1 Juli 1986, ini telah meraih berbagai penghargaan. Bahkan kini Agnes segera menggapai mimpi
go international, main film di Taiwan.
Elvy Sukaesih
Bagi
pencinta musik dangdut, Elvy Sukaesih adalah ratu. Mahkota "keratuan"
Elvy tak ada yang meragukan, setidaknya menurut penggemarnya. Dengarlah,
suara dengan "cengkok" yang khas dan aksi pentasnya yang menyihir banyak
penonton. Elvy yang sudah manggung semenjak kelas 3 SD ini memiliki
syarat sebagai "entertainer."
Ari Wibowo
Pria berdarah Indo Jawa-Jerman ini, mengawali karirnya sebagai
peragawan dan foto model hingga kemudian menjadi
bintang film dan sinetron. Peraih penghargaan
Bintang Drama Televisi Pria Favorit tahun 2000 dari Panasonic Awards
2000, ini dikenal tidak merokok, rajin beribadah, dan berusaha menjadi
teladan bagi lingkungannya.
Deddy Mizwar
Sutradara, produser, sekaligus aktor kawakan, Deddy Mizwar,
belakangan
aktif memproduksi film dan sinetron bernuansa dakwah. Aktor senior pemenang 4 piala Citra
(untuk film) dan 2 piala Vidya (untuk sinetron) ini sudah berpengalaman
membuat sejumlah sinetron bermuatan dakwah dari serial Pengembara, Mat
Angin sampai Lorong Waktu.
Camelia Malik
Goyangan
dada dan pinggulnya memikat. Tari jaipongan menjadi ciri khasnya. Pengalamannya sebagai penyanyi
dangdut selama lebih 25 tahun terbukti telah mematangkan dirinya.
Meski banyak penyanyi dangdut bermunculan dengan goyangan ‘model baru’,
ia tetap konsisten dan tidak terpengaruh. Ia tetap digemari oleh banyak
orang lewat ciri khasnya.
Sophan Sophian
Dia seorang aktor film yang piawai bermain kepura-puraan
atau bersandiwara. Ia mengha-yati
kepura-puraan sebagai seni. Kemudian ia terjun dalam dunia politik
praktis,
menjadi Ketua Fraksi PDIP MPR, lalu mengundurkan diri. Belakangan ia pun meloncat memainkan adegan
(peran) baru masuk tim sukses (bintang iklan) Capres-Cawapres PAN.
Marissa Haque
Marissa Haque, yang tidak pernah pergi jauh dari dunia perfilman,
kemudian masuk dalam dunia politik.
Sebelumnya selama tiga tahun dia di Amerika menempuh kuliah S2 di Jurusan
Film dan Televisi Internasional di Universitas Ohio, AS, sembari
bermunajat (mendekatkan diri) kepada Allah swt, mengurus suami dan dua
orang putrinya.
Lenny Marlina
Aktris film terkenal
ini lahir di Jalan Ciateul, Bandung,
19 Februari 1954.
Nama Jalan Ciateul itu amat begitu disukainya,
sehingga dia pakai sebagai judul buku otobiografinya, “Si Lenny dari
Ciateul” yang diluncurkan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta persis pada
tanggal 19 Februari 2004 menandai genap usia paruh bayanya 50
tahun.
Mira Lesmana
Dosen Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta ini
mendirikan rumah produksi Miles Productions (MP) pada 1996. Lewat MP, ia
menghasilkan karya perdana, dokudrama Anak Seribu Pulau – program
televisi sepanjang 14 episode pada 1997. Ia juga pernah
menyutradarai salah satu segmen film Kuldesak (1998).
Iwan Fals
Virgiawan Listianto yang populer dengan nama Iwan Fals dikenal sebagai
‘wakil rakyat’ yang lantang menyuarakan seruan hati para wong cilik.
Sepanjang karirnya selama lebih 20 tahun di dunia musik ia telah
terbukti memiliki kelom-pok penggemar khusus yang dekat dengan kemiskinan,
ketidakadilan dan pengangguran.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Christine Hakim
Aktris dan
produser film ini telah mengukir berba-gai prestasi
internasional. Ia memiliki
kecantikan alamiah, nyata dan tidak khayali. Pemeran utama film Cut Nyak
Din ini sangat teguh dalam komit-mennya pada dunia film dan kebudayaan. Ia pun meneri-ma tanda kehormatan Bintang Budaya Parama
Dharma --yang sederajat dengan Bintang Jasa Utama.
Maya Rumantir
Life begin at 40,
tampaknya benar-benar menjadi kenyataan dalam kehidupan
Olivia Maya Rumantir (40) yang dulu dikenal sebagai penyanyi.
Ketua Yayasan Maya Bhakti Pertiwi ini akhirnya menikah di usia 40 dengan Ir Takala Gerald Manumpak Hutasoit (41) pada
2 April 2004. Baginya
tiada kata terlambat memulai hidup baru dalam berkeluarga. Lidya Kandou
Kurang lebih dua puluh lima tahun, Lidya Kandou berkiprah di dunia
perfilman Indonesia. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain dalam
Wanita Segala Zaman tahun 1979.
Berkat film Boneka dari Indiana (1990) dan Ramadhan dan Ramona (1992, ia
meraih predikat Aktris terbaik dan berhak atas Piala Citra di Festival
Film Indonesia.
Dede Yusuf
Dede Yusuf, aktor laga, presenter dan mantan foto model yang menjadi
ikon iklan Bodrek ini, memilih Partai Amanat
Nasional (PAN) sebagai tempatnya berlabuh dan berkiprah dalam dunia
politik. Ia pun sibuk menyiapkan diri sebagai calon legislatif (caleg)
dan juru kampanye PAN mewakili daerah
Kuningan, Jawa Barat.
Diah Iskandar
Diah
Iskan-dar, yang dijuluki Connie Francis Indonesia, belakangan ini
kembali muncul dalam acara-acara nostalgia di layar kaca. Ia antara
lain menyanyi untuk acara musik Legend dan Country di TVRI, musik
Latin di Metro TV, dan Tembang Kenangan di Indosiar.
|
|
|
|
|
|
|
|
HIM Damsyik
Dansa dan film adalah dua dunia yang berjalan linear dalam kehidupannya. Keterampilan berdansanya berkelas dunia. Kehebatannya
memerankan tokoh antagonis dalam sinetron “Siti Nurbaya” membuat namanya
sangat lekat dengan sebutan “Datuk Maringgih” dan kepiawiannya berdansa
menjadikannya memperoleh julukan “Datuk Dansa”.
Inul Daratista
Ia menonjol karena tariannya kontroversial. Majalah Time Asia menyediakan
dua halaman untuk menceritakan artis ini sebagai sensasi baru di dunia
musik dangdut. Musik campuran India, Arab dan Malayu yang sudah meluas di
Indonesia. Wajahnya memenuhi semua televisi dan media cetak. Ia mengangkat
dangdut ke puncak tapi justeru ada yang menudingnya malah mencampakkan
dangdut ke comberan.
Ruth Sahanaya
Kekuatan vokalnya yang khas sanggup membius telinga para pendengar dengan
cara yang tak terlukiskan. Berbagai prestasi internasional sudah diraihnya.
Penyanyi bertubuh mungil dengan tinggi badan 154 cm dan berat 45 kg ini
tetap eksis dan bertahan meskipun penyanyi pendatang baru terus
bermunculan.
Erwin Gutawa
Erwin
Gu-tawa (EG), suatu nama yang tak asing dalam penyelenggaraan konser.
Dalam setiap konser EG, selain menjadi konduktor Erwin Gutawa Orkestra
(yang dibentuknya di Jakarta pada 1993), aranjer musik untuk seluruh lagu
yang disuguhkan, serta pemain bas dalam penampilan grup Karimata, ia juga
bertindak sebagai produser konser bersama Jay Subijakto.
Nurul Arifin
Caleg Partai Golkar yang juga artis sinetron,
ini
mengalami musibah berturut-turut selama bulan Maret 2003. Anak sulungnya, Maura, masuk rumah sakit karena demam berdarah. Belum
lagi anaknya sembuh, giliran Nurul yang kena demam berdarah. Tidak
berapa lama setelah sembuh, Nurul harus masuk rumah sakit
lagi karena kecelakaan.
|
|