Tjipta Lesmana

Kenegarawanan Pemimpin Kita

Kompas, Sabtu, 26 Juli 2008: Menarik, menyimak ungkapan Wapres Jusuf Kalla, 15 Juli 2008. Dikatakan, ada enam pemimpin kita tidak saling bicara satu sama lain. Rupanya, bagi Indonesia, gambaran keakraban presiden dengan para mantan presiden seperti di AS masih mimpi.

Tarman Azzam

Ketua Dewan Kehormatan PWI

Kongres PWI ke-XXII memilih dan menetapkan Tarman Azzam menjadi Ketua Dewan Kehormatan PWI 2008-2013. Sebelumnya Tarman dua periode menjabat Ketua Umum PWI Pusat. Dalam kongres yang berlangsung 28-29 Juli 2008 di Banda Aceh, itu Tarman digantikan Margiono.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  E - T I . COM
 ► Majalah TI
 ► Nusantara
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Obrolan
 ► Poling Tokoh
 ► Kirim Pesan
 ► Beritahu Teman
 ► Search
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 
 

 
 
   

 

 

 
T ensiklopedi

 

ta - tz

Tahi Bonar Simatupang (1920-1990)

►Tahir, H^

Tambunan RO
Tampubolon, GM

Tamrin Amal Tomagola

Tan Joe Hok

Tan Soe Ie SJ

Tanri Abeng
Tapi Omas Ihromi

Tarman Azzam

Tarnama Sinambela, KRT

►Tarto Sudiro, Ir

►Tarub

Taufiequrachman Ruki
Taufik Abdullah

Taufik Kiemas, M

►Taufikurrahman Saleh, H, SH

►Taufiq, SH

Taufiq Effendi
Taufiq Ismail

Teddy Sumarno

Tedjo Edhy Purdijatno

Teguh Karya (1937-2001)

Teten Masduki

Teti Suryati

Teuku Abdullah
Teuku Jacob (1929-2007)

►Teuku Umar (1854-1899)

►Thaha Syaifuddin, Sultan (1816-1904)

The Chung Sen

►Thee Kian Wie, Ph.D,

►Theo F Toemion

Theo L Sambuaga, MIPP

Theresia Esi Samkakai

Theresia Widia Soerjaningsih (1950-2004)

Tien Santoso

Tien Setianingsih
Tien Soeharto, Ibu^

Tifatul Sembiring

Tilhang Oberlin Gultom

Tino Sidin

Titiek Puspa
Titie Said

Titi Qadarsih

►Tito Soetalaksana

Tjahjadi Nugroho, MA, PhD

►Tjahyo Kumolo, SH

►Tjetje Hidayat Padmadinata

Tjetjep Muchtar Soleh
Tjia May On, Prof
Tjiandra Widjaja, DIpl. Ing

►Tjilik Riwut (19l8-l987)

Tjipta Lesmana

►Tjung Abdul Mutallib, SH

►Tobing, RL. SH

►Todung Mulya Lubis
Tommy Winata

►Tony Prasetiantono, A

►Tosari Widjaya, H, Drs

Toto Asmuni (1932-2007)

Toto Karyoto

►Toton Suprapto, SH

Toyib Hadiwidjaja
Transtoto Handhadari

Trihatma Kusuma Haliman

Trimurti, SK (1912-2008)

Tri Satya Putri Naipospos

Trisutji Djuliati Kamal

Try Sutrisno

►TuankuTambusai (1784-1882)

Tumpak H Simanullang (1928-2008)

Tumpak Hatorangan Panggabean

Tumpal Harianja

►Tunggul Sirait, Prof Dr. Ing

Turino Djunaedi (1927-2008)

Tuti Soenardi

Tutty Alawiyah AS

Tyasno Sudarto

 

DR. Ir. GM Tampubolon

Insinyur Tak Henti Mencipta

Teknokrat kaliber dunia ini 15 tahun memimpin PII dan berbagai organisasi insinyur tingkat dunia, serta 24 tahun sebagai politisi kawakan di DPR Senayan. Pria kelahiran Padang, tanggal 14 Mei 1933 yang sangat dekat Habibie itu adalah cucu seorang pendeta. Sukses berbisnis lewat bendera GMT Group yang menjalin kerjasama dengan mitra Jepang.

 

Jenderal (Pur) Tyasno Sudarto

RUU PA Bahayakan NKRI

Jakarta, Antara 10/2/2006: Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Pur) Tyasno Sudarto menegaskan, pemberlakuan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh atau RUU PA akan membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena ada beberapa klausul yang mengarah pada federalisme.

 

Trihatma Kusuma Haliman

Pemilik Grup Agung Podomoro

Trihatma Kusuma Haliman, Pemilik Grup Agung Podomoro yang mengelola 27 proyek properti berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. Pengusaha yang sudah berbisnis perumahan dan konstruksi sejak 1970, ini dulu sering disebut sebagai raja apartemen, tetapi kini dia telah masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan.

 

Tino Sidin

Guru Gemar Menggambar

Tino Sidin selalu tampil khas, berkemeja batik garis lengkung, berbaret hitam dengan kuncir di atasnya, tatkala mengasuh gemar menggambar di layar TVRI tahun 1978. Orang Jawa kelahiran Tebingtinggi, Sumatera Utara, 25 November 1925, itu sangat akrab dengan anak-anak pada dekade delapan puluhan.

 

Tanri Abeng

Manajer Satu Miliar

Tanri Abeng, seorang manajer handal Indonesia. Ia adalah ikon majaner profesional Indonesia. Pada masanya, ia dijuluki Manajer Satu Milyar. Jumlah nilai ‘transfernya’ dari Multi Bintang Indonesia (MBI) ke Bakrie Group. Ia sukses menakhodai kedua perusahaan itu. Setelah mencapai puncak karir sebagai CEO, ia pun dipercaya menjabat Menteri Negara Pemberdayaan BUMN Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Reformasi.

 

Prof Tjia May On

Nama yang Mendunia

Begitu mendapat doktor, jadi selebritis atau birokrat. Ini fenomena khas golongan terpelajar Indonesia dalam ilmu sosial, ekonomi, sains, maupun teknologi sampai sekarang. Kalau ada daftar kekecualian, Tjia May On pasti masuk dalam barisan pendek itu.

 

Taufiequrachman Ruki

Polisi, Nakhoda KPK

Taufiequrachman Ruki, mantan polisi/anggota DPR RI, terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui mekanisme pemungutan suara usai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan Komisi II DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa 16/12/03.

 

Tuti Soenardi

Ahli Gizi yang Pandai Memasak

Ia seorang ahli gizi yang pandai memasak dan piawai pula menuliskan pengetahuannya itu. Penulis buku Hidangan Indonesia Populer (2004) ini bertekad kuat membuat makanan Nusantara menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Buku yang berisi kumpulan resep masakan dari berbagai daerah di Nusantara itu bisa dianggap sebagai standar makanan nasional.

 

Siti Hartinah Soeharto

Pengabdian Ibu Negara

Sejak remaja aktif di Laskar Putri indonesia berjuang di garis belakang mempertahankan kemerdekaan. Apalagi setelah menjadi Ibu Negara sebagai pendamping setia Presiden Soeharto, ia mencetuskan beberapa gagasan yang melahirkan beberapa proyek monumental, di antaranya Taman Mini Indonesia Indah. Ia meninggal, Minggu 28 April 1996, menginggalkan karya gemilang bagi bangsanya. Setelah meninggal, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

 

Tjiandra Widjaja, DIpl. Ing.

Dari Properti ke Pentas Politik

Ia salah seorang konseptor perumahan Bumi Serpong Damai (BSD). Sejak terpilih menjadi anggota F-PDIP DPR, periode 1999-2003, ia meninggalkan kiprah suskesnya di pentas bisnis properti. Terjun ke pentas politik, merupakan salah bentuk penumpahan rasa tidak puasnya melihat belum adanya perubahan kondisi perekonomian nasional.

 

Toyib Hadiwidjaja^

Mantan Menteri Pertanian

Mantan Rektor ITB, Menteri Perkebunan dan Menteri Pertanian Toyib Hadiwidjaja (83) meninggal dunia, Kamis 12/12/02 pukul 15.30, di kediamannya Jalan Pajajaran I Nomor 5, Bogor. Selama setahun terakhir telah menderita penyakit jantung dan belakangan sempat dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Yayasan Harapan Kita. Dikebumikan hari ini di pemakaman keluarga di Cicurug, Sukabumi, dilepas Menteri Pertanian Bungaran Saragih dari rumah duka pada pukul 08.00.

 

Tjahjadi Nugroho, MA, PhD

Reformasi Keteladanan Moral

Bangsa ini sedang menderita bahkan sudah di tepi jurang kehancuran. Penyebab utamanya adalah merosotnya moral dan harga diri akibat korupsi dan ketergantungan kepada kreditor asing. Kondisi inilah antara lain yang mendorong Tjahjadi Nugroho, MA, PhD dan kawan-kawan menyelenggarakan Kongres Bangsa Indonesia di Jakarta, 2-5 Juli 2001.

 

Tien Setianingsih

Kisah Tiga Jenderal Besar

Hampir seluruh tanda pangkat TNI dan Polri dipasok oleh Tien Setianingsih. Ia pula yang mendesain atribut bagi tiga jenderal besar dan Presiden Megawati. Seandainya waktu itu tidak ada Tien Setianingsih, bisa jadi Soeharto dan A.H. Nasution (almarhum) tak jadi mengenakan atribut kebesaran mereka sebagai jenderal besar. Ketika atribut kebesaran yang dipesan buat tiga jenderal besar--satunya lagi Jenderal Soedirman--gagal dibuat, untung ada Tien.

 

Taufiq Kiemas

Tanpa Rakyat, Tak Berarti

Itulah judul buku yang diluncurkan Taufiq Kiemas, suami Presiden Megawati Soekarnoputri, untuk merayakan ulang tahunnya ke-60. Memang terasa spesial, politisi paling kontroversial merayakan ulang tahunnya dengan meluncurkan dan sekaligus membedah buku yang ditulisnya sendiri.

 

RO Tambunan, SH

Sang Pembela Demokrasi

Advokat kawakan yang juga makan asam garam dalam pentas politik ini, pernah duduk di kursi DPR dari Golkar. Tapi ketika Megawati ditindas dan berani tampil melawan, ia pun bersedia memimpin Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) tanpa pamrih. Kemudian, ia mendirikan Partai Pilihan Rakyat (ikut Pemilu 1999) dan Partai Kemerdekaan untuk ikut Pemilu 2004.

 

Tumpal Harianja

Raja Agen Majalah Ibukota

Tiga puluh tahun bergelut di bisnis media cetak menjadikan Tumpal Harianja pemimpin Kedarton Agency dikenal sebagai seorang agen yang terpercaya. Dia juga memiliki kemampuan menganalisa pasar media cetak. Sehingga banyak penerbit tidak lagi hanya memandangnya sebagai agen tapi juga sebagai Konsultan Media.

 

Titi Qadarsih

Embah Modelling Indonesia

Dia peragawati, penari, foto model, bintang film, artis panggung dan guru senam. Dengan segala aktifitasnya terutama dalam dunia mode, Titi pantas digelari embahnya modelling di Indonesia. Belakangan, demi kesehatan, Titi  kelahiran Kediri 22 September 1945 yang juga hobi melukis, itu jadi vegetarian.

 

Drs. Teuku Abdullah, Sm.Hk

Pelestari Sastra Aceh

Jasa-jasanya melestarikan naskah-naskah sastra lama Aceh yang hampir punah menem-patkannya patut dianugrahi bintang Budaya Parama Dharma oleh pemerintah. Sastrawan kelahiran Pidie, Aceh, 13 September 1954, ini  meng-alihaksarakan (transliterasi) 25 judul hikayat/tambeh/ nazam Aceh, dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin.

 

DR. H. Tutty Alawiyah AS

Lahir untuk Berdakwah

Tutty Alawiyah dilahirkan untuk berdakwah. Sebutan ini tidaklah berlebihan bila ditelusuri jejak langkah hidupnya. Sejak usia 9 tahun, ia sudah berdakwah. Di bawah naungan Yayasan Perguruan As-Syafi’iyah yang didirikan ayahnya, ia membangun pesantren dan perguruan tinggi. Di dunia politik, ia salah satu Capres lewat konvensi Partai Golkar.

 

Titie Said

Novelis Pimpin LSF

Novelis yang memimpin Lembaga Sensor Film (LSF), Titie Said mengakui banyak sinetron yang tidak melalui sensor LSF dengan alasan kejar tayang. Di sisi lain, sanksi yang ditentukan UU No 8/1992 untuk pelanggaran itu dinilai terlalu ringan, yakni hukum-an kurung maksimal satu tahun atau denda Rp 40 juta.

 

Toto Karyoto

Pendiri Pinsar Unggas

Toto Karyoto, pendiri Pusat Informasi dan Pemasaran (Pinsar) Unggas. Organisasi ini berkembang menjadi asosiasi untuk menjamin keterbukaan informasi pasar. Purnawirawan marinir ini dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Perunggasan. Dia tutup usia pada Sabtu 19 Juli 2008. 

Tamrin Amal Tomagola

Profesor Pencegah Konflik Komunal

Profesor Sosiologi dari Universitas Indonesia ini sangat banyak tahu tentang konflik komunal yang belakangan sering terjadi di Indonesia. Doktor bidang sosiologi media, University of Esex UK (1990), kelahiran Galela, Halmahera Utara, 17 April 1947, ini sangat banyak menulis perihal konflik komunal tersebut.

 

St Gr Tumpak Hasiholan Simanullang (1928-2008)

Guru 45 Tahun, Tanpa Tanda Jasa

OBITUARI: Pahlawan tanpa tanda jasa. Hanya penghargaan ini juga diberikan kepada St Gr Tumpak Hasiholan, yang telah mengabdi 45 tahun aktif sebagai guru sejak berusia 18 tahun (1946). Pria yang pernah bangkit dari kematian ini juga aktif sebagai penetua dan gembala sidang di gereja selama 51 tahun.

 

Turino Djunaedi (1927-2008)

Tokoh Paripurna Perfilman Nasional

OBITUARI: Tokoh paripurna perfilman Indonesia, Turino Djunaedi, meninggal dunia Sabtu 8 Maret 2008 pukul 20.55 di RS Setia Mitra, Jakarta. Aktor film, sutradara, produser, penulis cerita dan skenario film, kelahiran Padang Tiji, NAD, 6 Juni 1927,  itu sudah lama menderita sakit karena stroke.

 

Teti Suryati

Guru yang Mengurusi Sampah

KOMPAS: Kecintaan Teti Suryati, kelahiran Garut, 18 April 1961, pada tanaman dan lingkungan mendorongnya gencar menyosialisasikan pengolahan sampah menjadi kompos. Awalnya, guru Biologi SMAN 12 Jakarta ini sekadar membagi ilmu dengan sesama guru di Jakarta, lalu meluas sampai di berbagai wilayah di Tanah Air.

 

Prof Dr Teuku Jacob (1929-2007)

Ahli Fosil dan Mantan Rektor UGM

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada, ini seorang ahli paleoantropologi dan antropolog ragawi, fosil. Guru besar emeritus UGM kelahiran Aceh Timur, 6 Desember 1929, ini meninggal dunia dalam usia 77 tahun akibat sakit liver pada Rabu 17 Oktober 2007 pukul 17.45 di  Yogyakarta. 

 

Drs Tjetjep Muchtar Soleh MM

Bupati Cianjur Pertama Pilihan Rakyat

Drs. Tjetjep Muchtar Soleh MM, lahir di Cianjur 3 Pebruari 1953, terpilih sebagai Bupati Cianjur dalam Pilkada 2006. Berpasangan dengan H. Dadang Sufianto sebagai Wakil Bupati, dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, menjadi Bupati periode 2006-2011, Jumat (17/3/2006).

 

Tilhang Oberlin Gultom (1973)

Seniman Opera Batak

Dia seniman dan pendiri Opera Batak yang dinamai Opera Tilhang (1920-1973). Dia mencipta 360 lagu, 12 tumba dan 24 judul drama. Setelah sang pendiri meninggal (1973), Opera Tilhang   dilanjutkan para penerusnya dengan Opera Serindo sampai 1985. Setelah itu, opera Batak tidak pernah muncul lagi.

 

Taufiq Ismail

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

Penyair penerima Anugerah Seni Pemerintah RI (1970) yang menulis Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1999), ini lahir di Bukittinggi, 5 Juni 1935. Pendiri majalah sastra Horison (1966) dan Dewan Kesenian Jakarta (1968) ini berobsesi mengantarkan sastra ke sekolah menengah dan perguruan tinggi.

 

Theresia Esi Samkakai

Guru Masyarakat Empat Zaman

Theresia Esi Samkakai akrab disapa Mama Esi seorang guru masyarakat dalam empat zaman di Papua. Selama 41 tahun dia mengajar mulai pada zaman Belanda, Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi. Dia warga asli Marind-anim yang lahir 1943 di Kampung Wambi, Distrik Okaba Papua.

 

Toto Asmuni (1932-2007)

Seniman Lawak Indonesia

Pria kelahiran Diwek, Jombang, 17 Juni 1932, ini seorang pelawak senior Srimulat. Dia seniman komedian ternama Indonesia yang sering tampil mengenakan blangkon dan kumis kecil ala Charlie Chaplin. Asmuni yang bergabung di Srimulat sejak 1976, seorang seniman lawak yang tumbuh dari panggung komedi kehidupan rakyat.

 

Tumpak Hatorangan Panggabean

Sangat Ditakuti Para Koruptor

Tumpak Hatorangan Panggabean, pria berdarah Batak kelahiran Sanggau, Kalimantan Barat, 29 Juli 1943, sangat ditakuti para koruptor. Dia berbicara tegas dan apa adanya. Dia terkesan tidak kenal kompromi. Sebelum terpilih menjadi Wakil Ketua KPK, lulusan Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, Pontianak, ini selama 30 tahun berkarier di Kejaksaan RI

 

Dra Hj Tien Santoso

Penata Rias Pengantin

Dra Hj Tien Santoso, pemilik Sanggar Busana Indonesia (SBI), senang membagikan ilmu baik mengenai tata rias maupun tata cara adat Jawa kepada semua orang. Perias pengantin dan pemerhati upacara adat Jawa, kelahiran Madiun 11 November 1950, ini aktif sebagai pengajar program studi tata rias, jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik di UNJ.

 

Tommy Winata

Bos Grup Artha Graha

Bos Grup Artha Graha, Tomy Winata alias Oe Suat Hong, kelahiran Pontianak, 1958, seorang pengusaha sukses yang dikenal akrab dengan kalangan militer. TW, panggilan akrabnya, seorang yang ulet, memulai usahanya dari bawah, sejak remaja. Maklum, dia yatim-piatu, miskin. Tapi kini, sukses mem-bangun imperium bisnis di bawah Grup Artha Graha.

 

Trisutji Djuliati Kamal

Komponis dan Pianis

Komponis dan pianis kenamaan kelahiran Jakarta, 28 November 1936, ini telah lebih 50 tahun berkarya dalam dunia seni musik. Trisutji Djuliati Kamal, lulusan Conservatorio de Musica St Caecilia, Roma, itu telah menulis sekitar 200 karya musikal. Di antaranya 130 komposisi untuk piano telah direkam dalam 10 CD berjudul Complete Piano Works Series.

 

FX Tan Soe Ie SJ

Pastor Peduli Petani

Dia seorang rohaniawan, pastor yang sangat peduli pada petani. Fransiskus Xaverius Tan Soe Ie SJ yang akrab dipanggil Romo Tan, punya obsesi ikut berperan meningkatkan kesejahteraan petani kecil. Pintu masuk untuk mewujudkan obsesinya itu adalah cacing. Cacing dijadikannya 'mesin' pupuk organik yang disebut Kascing (bekas cacing).

 

Tahi Bonar Simatupang (1920-1990)

Sang Jenderal yang Berutang

Mantan Wakil KASAP RI (1948-1949) dan KASAP RI (1950-1954), ini pensiun dini dari dinas militer karena prinsip yang berbeda dengan Presiden Soekarno. Lalu orang yang  selalu merasa berutang ini pun mengisi hari-harinya menjadi aktivis gereja. Sampai kemudian menjadi Ketua  Dewan Gereja-Gereja Indonesia, se-Asia dan se-Dunia.

 

Taufik Abdullah

Sejarawan dan Peneliti

Mantan Ketua LIPI ini  seorang sejarawan dan peneliti yang teguh berpegang pada etika ilmiah. Pria kelahiran Bukittinggi, 3 Januari 1936, lulusan Sejarah Fakultas Sastra & Kebudayaan UGM Yogyakarta (1961) dan doktor (S3) Universitas Cornell, Ithaca, AS (1970), ini senang menjadi peneliti, karena merasa tidak terpasung pada birokrasi.

 

Teten Masduki

Ikon Aktivis Antikorupsi

Teten Masduki, Koordinator Indonesia Corruption Watch mendapat penghargaan Ramon Magsaysay 2005, atas perjuangannya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Penyerahan penghargaan dilakukan di Manila 29 Agustus 2005. Sebelumnya, aktivis antikorupsi itu telah pernah mendapat penghargaan Suardi Tasrif Award 1999.

 

Tri Satya Putri Naipospos, PhD

Dipecat Saat Berjuang

Perjuangan Melawan Flu Burung. Begitu judul Rubrik Sosok Harian Kompas 20/9. Tulisan itu mengisahkan betapa sibuknya Tri Satya Putri Naipospos (Direktur Kesehatan Hewan) berjuang melawan flu burung. Namun secara mengejutkan, besoknya (21/9), Mentan memberhentikannya karena dinilai gagal.

 

Drs Taufiq Effendi MBA

Diberkati Banyak Keajaiban

Anak bandel. Inilah cap yang melekat pada sosok Taufiq Effendi kecil yang lahir di Barabai, Kalimantan Selatan,  12 April 1941. Pada usia 63 tahun, anak bandel itu ditunjuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Kemudian, di bursa kepemimpinan baru Partai Demokrat, dia diproyeksi pada posisi puncak, Ketua Umum.

 

Teguh Karya (1937-2001)

Suhu Teater Indonesia

Terlahir dengan nama Liem Tjoan Hok, di Pandeglang, Jawa Barat, 22 September 1937, Teguh Karya yang akrab dipanggil Om Steve, adalah sutradara film pelanggan piala citra. Dia layak disebut suhu teater Indonesia yang banyak melahirkan sineas-sineas terkemuka. Mereka menganggapnya sebagai bapak, guru, sekaligus teman.

 

Tan Joe Hok

Bahagia, Kebanggaan Bangsa

Dia punya nama besar sebagai atlet kebanggan negeri ini pada masanya. Dia bahagia dapat mengharumkan nama bangsa. Tan Joe Hok, kelahiran Bandung, 11 Agustus 1937 putra pertama Indonesia yang menjuarai All England dan meraih emas Asian Games (1962).

 

Try Sutrisno

Sang Negarawan Berpendirian

Mantan Wakil Presiden ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Putra terbaik bangsa ini bukanlah seorang ambisius yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan tertentu. Ia selalu bijak dan bajik mengambil posisi sesuai kepantasan tanggung jawabnya.

 

Theresia Widia Soerjaningsih (1950-2004)

Pimpin Kursus jadi Universitas

Dia bersama saudara dan teman-temannya mendirikan bimbingan tes dan kursus komputer yang menjadi cikal-bakal Universitas Bina Nusantara (UbiNus). Universitas ini berkembang dengan pesat di bawah kepemimpinn doktor bidang ilmu pendidikan dari Curtin University of Technology, Perth, Australia, ini sebagai Rektor.

 

Titiek Puspa

Bercerita Lewat Lagu

Karir artis penyanyi dan pencipta lagu ini seolah tiada henti, hingga usia tua. Lagu ciptaan nenek awet muda ini umumnya bercerita tentang manusia. Cerita yang didasari oleh rasa empati dan simpati yang sangat dalam kepada setiap manusia yang terpojok. Beragam tema kehidupan yang lekat dengannya diterjemahkan menjadi lagu.

 

Theo L Sambuaga (1)

Pelaku Prinsip Kemajemukan

Mantan Menteri Tenaga Kerja ini pantas dijuluki sebagai seorang pelaku (teladan) prinsip kemajemukan. Ia teguh dalam prinsip bahwa kemajemukan adalah kekuatan dan kebersama-an adalah keniscayaan. Prinsip inilah yang dilakoni dalam jejak langkah perjalanan hidupnya, baik dalam kehidupan keluarga, terutama dalam karir politiknya.

 

Tifatul Sembiring

Si Anak Panah Ke-3 PKS

Dia salah seorang ‘anak panah’ (kader) PKS yang siap diluncurkan ke mana saja oleh pemegang busur (Majelis Surya) selaku lembaga tinggi partai. Dia menjadi anak panah ketiga penerima estafet kepemimpinan PKS, melanjutkan periode kepemimpinan Hidayat Nur Wahid yang mengundurkan diri setelah terpilih menjadi Ketua MPR.