Matori Abdul Djalil (1942-2007)
Seorang politisi yang ‘penurut’ tapi teguh dalam prinsip.
Politisi yang licin, akomodatif dan tenang tapi kadang-kala meledak. Jiwa
kebangsaannya telah terpatri sejak masa belia. Keteguhan prinsip dan jiwa kebangsaan
telah mengantarkannya sebagai Menteri Pertahanan. Meninggal di Jakarta 12
Mei 2007 Aryanthi Baramuli
Apa hubungan antara politik, tinju, dan kelapa? Bagi Aryanthi Baramuli
Putri, tiga hal itulah yang membentuk dan mewarnai hidupnya saat ini.
Masih ada lagi, Aryanthi senang mengumpulkan benda-benda purbakala dari
waruga, kuburan kuno masyarakat Minahasa, juga bermain sepak bola.
Maskulin?
Drs HN Serta Ginting
Dia anggota DPR yang tergolong vokal. Kritiknya terkadang sangat tajam,
menyengat, sehingga memerahkan kuping para menteri dan pejabat yang
menjadi mitra kerja Komisi IX (Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi). Tapi seperti diakuinya, semua itu dilakukan dengan tulus.
Julius Usman (1945-2007) Politisi,
aktivis Angkatan 66 dan pendiri PUDI bersama Sri Bintang Pamungkas.
Mantan Ketua KAPPI, ini sempat menjadi Anggota F-PDIP DPR namun direcall
tahun 2003. Lalu pada Pilpres 2004, dia mendukung SBY. Kemudian bersama
Hariman Siregar dia aktif dalam Gerakan Cabut Mandat
(2007). Arsinah Sumetro
Prihatin atas nasib buruh migran perempuan yang sering diperlakukan
secara semena-mena di negeri jiran Malaysia, Arsinah Sumetro mendirikan
LSM Anak Bangsa. Srikandi yang sudah menjanda dan hanya lulusan SMA
Persamaan, itu berjuang secara kesatria untuk membela hak-hak buruh migran.
Benyamin Bura
Anggota DPD RI dari Provinsi Sulsel/Sulbar,
kelahiran Tana Toraja, 18 September 1942, ini tak mengenal akhir
dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Mantan Inspektur Pembinaan
Sumber Daya, Irjen TNI AL, berpangkat Laksma TNI ini telah mengabdi dari kapal perang hingga
di Senayan.
Aberson Marle Sihaloho (1938-2006)
Politisi yang dikenal jujur, konsisten dan berani, Aberson Marle
Sihaloho, meninggal dunia, Kamis 12 Oktober 2006, pukul 07.00 WIB di
RS PGI Cikini, Jakarta Pusat. Jenazah mantan anggota DPR
dari Fraksi PDIP kelahiran Pematang Siantar, 4 Nov 1938, itu
disemayamkan di Jalan Kramat 7 No.15, Jakarta Pusat
Aliansi Bhineka Tunggal Ika
Aliansi Bhineka Tunggal Ika bekerja sama dengan Direktorat Jenderal
Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri menyelenggarakan Curhat Budaya &
Karnaval Budaya bertema: Pancasila Rumah Kita, di Hotel Nikko, Jakarta,
1-2 Juni 2006 dan di Lapangan Monas – Semanggi – Bundaran Hotel
Indonesia, 3 Juni 2006. Bejo Rudiantoro
Menyandang predikat politisi,
membuat banyak kader partai bangga. Namun bagi Bejo Rudiantoro, Wakil
Ketua PP BIK Partai Golkar, justru merasa gamang dan
gundah disebut politisi. Itu dikarenakan imej politisi saat ini terkesan hanya bekerja untuk
kepentingan pribadi, golongan, kelompok dan jangka pendek. Deding Ishak Ibnu Sudja
Dia wakil rakyat
bergelar doktor bidang
kebijakan publik, pucuk pimpinan Ormas besar, dan pemangku sebuah
lembaga pendidikan tinggi agama Islam. Dengan kapasitas intelektual dan
politis yang dimiliki, dia bertekad menjadikan pembangunan bidang
pendidikan sebagai panglima di negeri ini.
Budi Harsono
Gaya
bertuturnya lemah-lembut. Sikapnya low profile dan ikhlas. Perawakannya
pun mungil. Tapi, siapa sangka sosok politikus ini ternyata
seorang patriot pensiunan TNI penyandang bintang tiga. Dia mengidamkan
terciptanya manusia Indonesia bermental pembela negara, bukan pengusung
kepentingan pribadi.
Prof Astrid Susanto PhD (1936-2006)
Guru
Besar Sosiologi Komunikasi FISIP UI, yang juga terjun dalam dunia
politik (DPR/MPR), ini meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta, 13
April 2006 pukul 08.55 WIB. Jenazah puteri bangsa bernama lengkap Prof
Dr Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto, ini dimakamkan di TPU Tanah
Kusir, Jakarta.
Ali Mochtar Ngabalin
Anggota DPR yang satu ini sangat mudah dikenali. Selain karena nada
bicaranya yang lantang, tegas, serta
vokal, penampilannya juga unik. Ali Mochtar Ngabalin, wajahnya dihiasi
janggut dan kumis dan selalu mengenakan busana stelan jas necis dipadu
lengkap dengan lilitan surban.
Enggartiasto Lukita
Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI 2004-2009 asal Provinsi Jawa Barat
kelahiran Cirebon, 12 Oktober 1951, ini seorang pengusaha yang aktif
berorganisasi. Dirut PT Kemang Pratama ini pernah memimpin REI sebagai
Ketua Umum (1992-1995) dan Wakil Bendahara Umum DPP Golkar (1998-2004).
M Aziz Syamsuddin (01)
Dia politisi muda berwawasan lintas profesi. Meski masih muda Aziz
sudah menekuni beberapa profesi, mulai dari bankir, advokat
sampai anggota DPR-RI. Namun dalam aneka profesi itu, dia selalu
konsisten menempatkan diri in lining dengan level ground basic-nya
di bidang keuangan dan hukum.
Hj Aisyah Aminy, SH
Di saat dunia politik dimonopoli kaum laki-laki, ia tampil ke depan.
Bukan saja seorang parlementarian yang terampil berdebat, ia juga pejuang gender yang tak kenal lelah.
Siapapun yang melek politik, pasti kenal nama politisi yang punya banyak julukan
ini: Singa
Betina dari Senayan, Perem-puan Baja dari Senayan, Vokalis DPR dan
sebagainya. Teten Masduki
Teten Masduki,
Koordinator Indonesia Corruption Watch mendapat penghargaan Ramon Magsaysay
2005, atas perjuangannya dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia.
Penyerahan penghargaan dilakukan di Manila 29 Agustus 2005. Sebelumnya,
aktivis antikorupsi itu telah pernah mendapat penghargaan Suardi Tasrif
Award 1999. Din Syamsuddin
Politisi dan cendekiawan muslim
Prof Dr Din Syamsuddin meraih suara
terbanyak dalam pemilihan Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010.
Penghitungan suara berlangsung 2,5 jam sejak pukul 21.10 WIB hingga tengah
malam Selasa 5/7/2005 di Universitas Muham-madiyah Malang, Jawa Timur.
Din meraih 1.718 suara. Agustin Teras Narang (01)
Pada diri pria kelahiran Banjarmasin 12 Oktober
1955, ini mengalir ‘darah’ politisi sebagai warisan dari ayahnya, Waldenar
August Narang. Sang Ayah yang berdarah asli suku Dayak Ngaju, berasal
dari Mandomai sebuah desa kecil di pinggiran daerah aliran sungai
Kapuas, Kalimantan Tengah pernah menjabat sebagai anggota DPRD
Kalimantan Selatan.
Hatta Rajasa (2)
Sebelum masuk PAN, ia tidak pernah berpolitik praktis. Karena tidak ada
kesempatan sesuai iklim politik pada zaman orba. Padahal ketika mahasiswa,
ia menyenangi bidang tersebut. Sehingga ketika Amien Rais menggerakkan
reformasi, ia pun sudah mulai ikut aktif. Sampai ketika PAN dideklerasikan 23 Agustus 1998, ia pun ikut
bergabung.
Hadi Utomo
Bali 23/5/2005: Bukan nepotisme, Hadi Utomo, menantu Sarwo Edhi Wibowo
dan adik ipar Presiden SBY, terpilih sebagai Ketua
Umum Partai Demokrat (PD) periode 2005-2010 dalam Kongres I PD di Sanur,
Bali, 23/5/2005. Dalam pemilihan putaran
kedua, Hadi meraih 302 suara menyisihkan Subur 108 suara dan Surato Siswodihardjo 39 suara.
MS Kaban
Menteri Kehutanan
KIB yang merangkap jabatan
Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini akhirnya terpilih sebagai
Ketua Umum DPP PBB sekaligus Ketua Formatur dalam Muktamar II PBB di
Asrama Haji Sukolilo, Surabaya (1/5/2005). Kaban terpilih
setelah Hamdan Zoelva, menyerahkan dukungan, tanpa harus melalui
pemilihan tahap kedua. Nursyahbani Katjusungkana
Mantan Direktur Eksekutif Solidaritas Perempuan dan Direktur LBH Asosiasi
Perempuan untuk Keadilan (APIK) Jakarta, ini seorang aktivis dan
pengacara yang kemudian terjun ke dunia politik praktis. Setelah menjadi
Anggota MPR Utusan Golongan (1999-2004) kemudian masuk PKB dan terpilih
menjadi Anggota DPR RI (2004-2009).
Didik Junaidi Rachbini
Ketua
DPPPartai Amanat Nasional (PAN) ini mendeklarasikan
kesediaannya untuk maju sebagai kandidat ketua umum PAN dalam Kongres II
PAN di Semarang, April 2005. Pakar ekonomi yang guru besar Universitas
Indonesia ini mengemukakan lima misi yang akan diwujudkannya dalam memimpin
PAN.
Nuzran Joher
Dia anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berusia muda dari
propinsi Jambi. Mantan Sekjen PB HMI 2002-2004 kelahiran Kerinci, Jambi 28 Oktober 1973, ini
bervisi SEGAR (Sehat,
Ekonomis, Gagasan Aktual dan Reaslistik). Dia juga ingin posisi lembaga DPD
seperti senat pada sistem politik bikameral di negara demokrasi maju.
Irman Gusman
Dia pengusaha, politisi dan negarawan muda usia berpandangan jauh ke depan.
Pria kelahiran Padang Panjang 11 Februari 1962, ini adalah seorang
pejuang kesetaraan daerah dan pusat. Mantan Wakil Ketua Fraksi Utusan
Daerah (F-UD) MPR RI 2002-2004, ini terpilih menjadi Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) 2004-2009.
Tifatul Sembiring
Dia salah seorang ‘anak panah’ (kader) PKS
yang siap diluncurkan ke mana saja oleh pemegang busur (Majelis Surya)
selaku lembaga tinggi partai. Dia menjadi anak panah ketiga penerima
estafet kepemimpinan PKS, melanjutkan periode kepemimpinan Hidayat Nur Wahid yang
mengundurkan diri setelah terpilih menjadi Ketua MPR.
Dr HM Hidayat Nur Wahid, MA
Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang
mengedepankan moral dan dakwah. Kepemimpinnya di PK (Partai Keadilan) dan
PKS (partai Keadilan Sejahtera) memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan
nasional. Partai ini memperoleh suara signifikan
dalam Pemilu 2004 yang mengantarkannya menjadi Ketua MPR 2004-2009.
Ginandjar Kartasasmita
Anggota DPD dari Jawa Barat yang
mantan Mentamben dan
Menteri Negara PPN/Ketua Bappenas ini kendati diserang
sebagai bagian dari Orde Baru, akhirnya berhasil memenangi pemilihan ketua
Dewan Perwakilan Daerah dalam Rapat Paripurna DPD periode 2004-2001. Ia
didampingi Irman Gusman dan La Ode Ida sebagai wakil ketua.
Sarwono Kusumaatmadja
Dia
seorang politisi lintas orde dan lintas aliran. Mantan Sekjen Golkar dan Menteri Negara
PAN (1988 – 1993), Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993 – 1998) dan Menteri
Eksplorasi Kelautan
(1999 – 2001), ini teruji bebas KKN. Kemudian, dia pun terpilih menjadi
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta pada Pemilu 2004. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Prof. Dr Suhardiman, SE
Pendiri dan Ketua Dewan Penasehat
SOKSI ini kami juluki
futuris politik Indonesia. Mantan Wakil Ketua DPA-RI (1993-1998)
kelahiran Gawok (Solo), 16 Desember 1924, ini memiliki kecerdasan dan
ketajaman insting (indera keenam) memprediksi perkembangan politik
Indonesia masa depan.
Dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U, MA
Ketua Yayasan Doulos, ini mendeklarasikan
Partai Damai Sejahtera (PDS) demi damai sejahtera bagi
bangsa. Partai politik peserta
Pemilu 2004 bernomor urut 19 ini tidak hanya sebagai sarana menyalurkan suara
hati umat kristiani namun juga berftekad berperan
aktif membangun bangsa, tanpa membedakan
agama, suku dan golongan.
Hilmi Aminuddin
Jakarta 29/5/2005: Musyawarah Majelis Syuro I Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) yang berlangsung 26-29 Mei di Jakarta, memilih KH Hilmi Aminuddin
menjadi orang nomor satu di PKS sebagai Ketua Majelis Syuro periode
2005-2010. Sementara, Pjs Presiden PKS Tifatul Sembiring terpilih
sebagai Presiden PKS periode yang sama.
Slamet Effendy Jusuf
Politisi berwawasan kebangsaan ini sangat merasa beruntung
karena berada
pada momen-momen perubahan yang sangat penting dan dahsyat. Sesungguhnya,
ia seorang konseptor sejati kembalinya Nahdlatul Ulama ke Khittoh 1926.
Saat mahasiswa, ia menjadi juru bicara memperjuangkan agar PMII, menjadi
organisasi yang independen dari struktur Partai NU.
|
|
|
|
|
|
|
|
Prof. Dr. J.E. Sahetapy
Ia
pantas digelari seorang penjaga nurani hukum dan politik. Ketua
Komisi Hukum Nasional RI, ini sangat prihatin pada komitmen dan
integritas para penegak hukum. Dalam dunia politik, anggota DPR dari
PDIP ini pun mengatakan politik tanpa moral dan etika akan
menjerumuskan bangsa ini. Menurutnya situasi dan kondisi Indonesia masa kini, sudah ibarat "Rumah
Sakit Gila".
RahardjoTjakraningrat
Ketua Umum Partai Sarikat Indonesia (PSI) ini berpendapat untuk bisa
melepaskan bangsa ini dari krisis multidimensional dibutuhkan pemimpin
baru yang memiliki kriteria jujur, jati dirinya jelas, kehidupannya mapan,
memiliki semangat kewirausahaan tinggi, sebagai manajer yang menguasai
public administration, juga harus dekat dengan rakyat.
Arifin Panigoro
Sebelum Orde Baru tumbang tahun 1998, nama Arifin Panigoro hanya dikenal
kalangan terbatas sebagai pengusaha di bidang perminyakan. Namun, ketika reformasi tengan “hamil tua” yang ditandai
dengan maraknya aksi demonstrasi mahasiswa, kesadaran politik Arifin
bangkit. Ia telah menjadi simbol kebangkitan politik pengusaha.
Akbar Tandjung
Politisi ulung dan licin ini
telah bebas dari ancaman jerat hukum. Mahkamah Agung mene-rima permohonan
kasasinya (12/2/2004). Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI ini
sema-kin mantap sebagai salah satu kandidat
Presiden RI. Pria kelahiran Sibolga, 14 Agustus 1945, itu menapaki jenjang karir
politik dari bawah. Hidupnya adalah dunia politik.
Alexander Litaay
Pada masa puncak tekanan kepada PDI
pimpin-an Megawati, ia menjabat Sekretaris Jenderal hingga saat PDI
berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Kemudian, partai
ini berhasil menjadi pemenang Pemilu 1999.
Namun ia tidak ikut terangkat dalam
puncak kekuasaan itu. Malah ia seperti disingkirkan dari pusat pengambilan
keputusan partai.
Rachmawati Soekarnoputri
Dia putri kedua Bung Karno dari Fatmawati. Dari semua saudaranya,
tampaknya dia merasa paling artikulatif membicarakan ajaran Marhaenisme.
Bahkan di depan publik seringkali Rachma, panggilan akrabnya, meremehkan
kakaknya sendiri, mantan Presiden Megawati, yang juga Ketua Umum PDIP.
Ahmad Sumargono
Secara blak-blakan, Gogon, panggilan akrab Ahmad Sumargono, menyatakan
dirinya adalah seorang fundamentalis. "Yes, I am a fundamentalist,"
ujarnya. Dia mengakui, pencapan fundamentalis itu menyebabkan dirinya dinilai
sebagai "orang paling berbahaya" sekaligus membuat namanya menonjol di
pentas politik nasional.
Ali Masykur Musa
Anggota DPR 2004-2009 dari Partai Kebangkitan Bangsa
ini seorang politisi muda yang berpotensi masuk dalam bursa
kepemimpinan nasional. Mantan Ketua FKB DPR RI (2001-2002) dan Ketua DPP
PKB ini seorang politisi muda yang bisa diharapkan untuk membangun
Indonesia sebagai bangsa yang flural.
|
|