Proklamator Soekarno (1901-1970)
Presiden RI 1945- 1966,
ini menganut ideologi
pembangunan ‘berdiri di atas kaki sendiri’. Proklamator ini dengan gagah
mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: "Go to hell with
your aid." Pemimpin Besar Revolusi ini menggelorakan semangat
revolusi bagi bangsanya.
Idham Chalid, KH
KH Idham Chalid kelahiran Satui,
Kalsel, 27 Agustus 1921,
seorang ulama dan politikus pelaku filosofi air. Dia tokoh Indonesia yang
pernah menjabat Wakil Perdana Menteri, Ketua DPR/MPR,
dan Ketua Umum PB NU. Juga pernah memimpin pada tiga parpol
berbeda yaitu Masyumi, NU dan PPP.
St Gr Tumpak Hasiholan Simanullang (1928-2008)
OBITUARI: Pahlawan tanpa tanda jasa. Hanya penghargaan ini juga diberikan
kepada St Gr Tumpak Hasiholan, yang telah mengabdi 45 tahun aktif sebagai
guru sejak
berusia 18 tahun (1946). Pria yang pernah bangkit dari kematian ini juga
aktif sebagai penetua dan gembala sidang di gereja selama 51 tahun.
Muhammad Ilyas Ruchyat, KH (1934-2007)
Mantan Rois Aam
PB Nahdlatul Ulama (1994-1999) dan Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, KH Muhammad Ilyas Ruchyat
meninggal dunia hari Selasa 18 Desember 2007 pukul 16.15 di kediamannya
di Pondok Pesantren Cipasung karena sakit.
Buya Hamka (1908-1981)
Buaya Hamka
seorang ulama, politisi dan sastrawan besar yang tersohor dan dihormati
di kawasan Asia. HAMKA adalah akronim namanya Haji Abdul Malik
bin Abdul Karim Amrullah. Lahir di kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908
dan meninggal di Jakarta 24 Juli 1981.
HR Rasuna Said (1910-1965)
HR Rasuna Said (Hajjah Rangkayo Rasuna Said) seorang orator, pejuang (srikandi)
kemerdekaan Indonesia. Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Maninjau,
Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910 dan wafat di Jakarta, 2 November
1965 dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Markus Daniel Wakkary
Ketua Majelis Pusat GPdI (Gereja Pentakosta di Indonesia) dan Gembala Sidang
GPdI Maranatha, Medan, ini seorang wartawan senior. Pria kelahiran Bogor, 22 Juni 1943,
ini seorang jurnalis yang pendeta dan pendeta yang jurnalis.
Mantan Ketua GAMKI Sumut ini pernah menjadi Anggota MPR (1999-2004).
KH Yusuf Hasyim (1929-2007)
Sesepuh
NU dan Mustasyar Ponpes Tebuireng,
Jombang, KH Yusuf Hasyim, kelahiran Jombang, 3 Agustus 1929, yang akrab dipanggil Pak Ud, meninggal dunia 14 Januari 2007 pukul 18.40 di
RSUD Dr Soetomo Surabaya. Putra pendiri NU KH Hasyim
Asy’ari, itu meninggal akbat radang paru-paru.
M Syafi'i Anwar (01)
Wacana pluralisme kini kembali memperoleh relevansinya dengan terjadinya
berbagai peristiwa yang mengganggu hubungan antarpenganut agama-agama di
Indonesia. Namun, pluralisme sering dipahami secara salah dengan
menganggap menyama-kan semua pandangan agama-agama yang berbeda.
Abu Bakar Ba’asyir
Ketua Majelis Mujahidin
Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba’asyir yang akrab dipanggil Ustadz Abu,
divonis MA bebas dari dakwaan terkait dengan
kasus terorisme dan peledakan bom di Bali. Pemimpin Pondok Pesantren Al
Mu'min, Solo, kelahiran Jombang, 17 Agustus 1938, itu sebelumnya dihukum
PN selama 2,5.
Yos Sudarso (1925-1962)
Pahlawan
Nasional Laksamana Madya Yosaphat Sudarso (Yos Sudarso), kelahiran Salatiga, 24
November 1925, gugur dalam pertempuran di atas KRI Macan Tutul dalam
pertempuran Laut Aru 13 Januari 1962 pada masa kampanye Trikora. Namanya
kini diabadikan pada sebuah KRI dan pulau.
Johanna Masdani (1910-2006)
"Saya
menjadi bangsa Indonesia dalam arti kata yang sebenarnya," kata Jos,
panggilan akrab Johanna Masdani, saat ikut aktif dalam perkumpul-an
pemuda Indonesia di Gedung Indonesisch Clubhuis. Puteri bangsa kelahiran Amurang,
Sulut, 29 November 1910, ini berpulang di Jakarta, 13
Mei 2006 (95 tahun).
Mohammad Noer
Pada usia hampir 90 tahun, M. Noer tak pernah berhenti berpikir dan
berkarya. Tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
pendidikan sumber daya manusia. Sebab, tujuan kemerdekaan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, membuat wong cilik biso minggo
kemuyu.
Nurcholis Madjid (1939-2005)
Ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia,
itu menghembuskan nafas terakhir dengan wajah damai setelah
melafalkan nama Allah, Senin 29 Agustus 2005 pukul 14.05 WIB di RSPI,
Jaksel. Cendekiawan kelahiran Jombang, 17 Maret 1939,
itu meninggal akibat penyakit hati.
Prof KH Ali Yafie
Prof KH Ali Yafie, mantan Ketua Umum MUI, seorang ulama ahli Fiqh (hukum Islam). Dia ulama yang berpenampilan lembut, ramah
dan bijak. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare,
Sulsel, ini juga terbilang tegas dan konsisten dalam memegang
hukum-hukum Islam.
Roeslan Abdulgani (1914-2005)
Ia dikenal sebagai tokoh penting bagi terselenggaranya Konferensi Asia
- Afrika di Bandung, 1955. Jiwa nasionalismenya tak lekang dimakan usia,
laksana api yang tak kunjung padam. Dia selalu memimpikan dapat melihat
dunia yang benar-benar damai.
KH Hasan Basri
Dia Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Ulama
kelahiran Muara Teweh, kota kecamatan sekitar 600 km sebelah utara
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 20 Agustus 1920, itu adalah
penggagas bank syariah di Indonesia yang ditandai dengan berdirinya Bank
Muamalat Indonesia (BMI).
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid
Ibu Negara ke-4 ini sudah sangat terbiasa menghadapi perilaku suami yang
kontroversial. Maka, ia pun tak terlalu merasa kaget ketika MPR RI tahun
1999 mengangkat suaminya, KH Abdurrahman Wahid menjadi
Presiden. Ia juga tak perlu merasa kehilangan ketika
lembaga yang sama, tahun 2001 menurunkan suaminya
dari kursi kepresidenan.
Mufidah Jusuf Kalla
Wanita bersuara lembut yang berusaha menjaga sikap untuk selalu tampil
setenang mungkin, Mufidah Miad Saad, ini seorang ibu yang setia menopang
karir suami, Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keberhasilan JK dalam dunia
usaha dan dunia politik tak terlepas dari dukungan wanita Minangkabau
kelahiran Sibolga 12 Februari 1943, ini. Dr Andreas Anangguru Yewangoe
Ketua Umum PGI periode 2004-2009,
ini punya obsesi menjadikan gereja berguna bagi orang
lain. Tidak hanya pelayan bagi jemaat sendiri tetapi juga pelayan bagi
orang di luar komunitas Kristen. Dia bertekad mewujudkan keyakinan itu
lewat cita-cita PGI yakni Keesaaan Gereja di Indonesia
yang dimplementasikan dalam keesaan in action.
DI Panjaitan
(1925-1965)
Dia membongkar rahasia kiriman senjata dari RRC untuk PKI serta
menolak
rencana PKI membentuk Angkatan Kelima yang terdiri atas buruh dan
tani, membuat dirinya masuk daftar perwira Angkatan Darat
yang dimusuhi PKI, yang lalu diculik dan dibunuh pemberontakan Gerakan 30
September 1965/PKI.
Kristiani Herrawati
Lahir, dibesarkan dan berkeluarga di lingkungan para perwira militer,
kemudian diperkaya dengan jabatan politik sebagai Wakil Ketua Umum DPP
Partai Demokrat, telah memberi bekal kepada Ibu Negara (The First
Lady) ini sebagai pendamping yang sepadan bagi suaminya, Susilo
Bambang Yudhoyono, menjalankan pengabdian sebagai Presiden RI.
Abdul Haris Nasution (1918-2000)
Gaya hidup bersahaja dibawa Jenderal Besar A.H. Nasution sampai akhir
hayatnya, 6 September 2000. Ia tak mewariskan kekayaan materi pada
keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme.
Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, tak pernah
direnovasi.
Raja Si Singamangaraja XII (1849-1907)
Dia seorang pejuang sejati,
yang
anti penjajahan dan perbudakan. Pejuang yang tidak mau berkompromi dengan
penjajah kendati kepadanya ditawarkan menjadi Sultan Batak. Ia memilih
lebih baik mati daripada tunduk pada penjajah. Ia kesatria yang tidak
mau mengkhianati bangsa sendiri demi kekuasaan. Ia berjuang sampai akhir
hayat.
KH Achmad Mustofa Bisri
Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, ini memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan
politik para ulama. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh
Ponpes Roudlatut
Thalibin, Rembang, Jateng, ini enggan dicalonkan menjadi
Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-3.
KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz
Sosoknya sangat bersahaja. Bicaranya tenang, lugas, tidak berpretensi
mengajari. Padahal KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz sangat disegani.
Pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Donohudan, Boyolali, Jateng.,
Minggu (28/11-2/12/2004), dia dipilih untuk periode kedua 2004-2009
menjadi Rais Aam Syuriah PB NU.
Abdul Muis (1883-1959)
Perlawanan
terhadap penjajahan Belanda dilakukannya tanpa putus-putus dengan
berbagai cara. Dengan ‘pena’-nya yang tajam, partai politik, komite
perlawanan orang pribumi, bahkan memimpin mogok kerja. Sebagai seorang
wartawan, tulisan Abdul Muis merupakan tulisan perlawanan terhadap
Belanda.
Wage Rudolf Supratman (1903–1938)
Tingginya jiwa kebangsaan menuntunnya
membuahkan karya bernilai tinggi yang telah menjadi
pembangkit semangat perjuangan pergerakan nasional. Semangat kebangsaan dan kehendak untuk merdeka dalam jiwanya dituangkan dalam
lagu gubahannya Indonesia Raya, yang kemudian menjadi lagu
kebangsaan negeri ini.
Kapitan Pattimura (1783 -1817)
Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy, ini lahir di
Negeri Haria, Saparua, Maluku tahun 1783. Perlawanannya terhadap
penjajahan Belanda pada tahun 1817 sempat merebut benteng Belanda di
Saparua selama tiga bulan setelah sebelumnya melumpuhkan semua tentara
Belanda di benteng tersebut.
Pangeran Diponegoro (1785-1855)
Dilahirkan dari keluarga Kesultanan Yogyakarta, memiliki jiwa
kepemimpinan dan kepahlawanan. Hatinya yang bersih dan sebagai seorang
pangeran akhirnya menuntunnya menjadi seorang yang harus tampil di depan
guna membela kehormatan keluarga, kerajaan, rakyat dan bangsanya dari
penjajahan Belanda.
Paku Buwono XII (1925-2004)
Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XII, meninggal dunia Jumat 11 Juni 2004
pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Dr Oen, Surakarta. Raja Keraton Kasunanan Surakarta
yang sebelumnya bernama Raden Mas Gusti Suryo Guritno dinobatkan menjadi
raja tanggal 12 Juli 1945, pada usia 20 tahun. Ia raja terlama dalam
Dinasti Mataram.
Try Sutrisno
Mantan Wakil Presiden ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur,
bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Putra terbaik
bangsa ini bukanlah seorang ambisius yang mau
menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan tertentu. Ia selalu bijak dan bajik mengambil posisi
sesuai kepantasan tanggung jawabnya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahi Bonar Simatupang (1920-1990)
Mantan Wakil
KASAP RI (1948-1949) dan KASAP RI (1950-1954), ini pensiun dini dari dinas militer
karena prinsip yang berbeda dengan Presiden Soekarno. Lalu orang yang
selalu merasa berutang ini pun mengisi hari-harinya menjadi aktivis
gereja. Sampai kemudian menjadi Ketua Dewan Gereja-Gereja
Indonesia, se-Asia
dan se-Dunia. Umar Wirahadikusumah
Mantan Wakil Presi-den RI ke-4 (1983-1988) Umar Wirahadikusumah
menghembuskan napas terakhir, sekitar pukul 07.53 WIB, Jumat 21 Maret 2003. Ia seorang putera terbaik
bangsa yang jujur, rendah hati, taat pada aturan main dan lebih banyak
bekerja daripada berbicara. Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan ini juga
dinilai relatif bersih dari KKN. Ia juga orang yang legowo, tidak ambisius,
menerima apa adanya.
|
|
|
|
|
|
|
|
Julius Kardinal Darmaatmadja
Kardinal Indonesia yang juga Anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antar
Umat Beragama ini terpanggil dan terpilih sebagai nelayan penja-ring: "Atas
perintahMu, kutebarkan jalaku." Ia juga melayani sebagai Uskup Agung
Jakarta. Pastor kelahiran Jagang, Muntilan, 20 Desember 1934, ini
menyukai warna serba biru yang melambangkan warna damai.
M Hatta (1902-1980)
Mohammad
Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil
yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya.
Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan
bulan. Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak
laki-laki satu-satunya.
Adam Malik (1917-1984)
Ia merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media
massa. Pria otodidak yang secara formal hanya tamatan
SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New
York dan merupakan salah satu pendiri LKBN Antara. Ia berpengalaman
sebagai duta besar, menteri, hingga menjadi wakil presiden.
HM Soeharto (1)
HM
Soeharto, sosok nama besar yang me-mimpin RI, selama 32 tahun. Suatu
kepemim-pinan luar biasa yang harus diakui oleh teman dan lawan
politiknya. Sempat mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilan
menggapai swasembada pangan (1985). Namun, akhirnya ia harus meletakkan
jabatan secara tragis (1998), akibat pengkhianatan para pembantu dekatnya.
Kristoforus Sindhunata
Aktivitasnya semasa menjabat Ketua Umum Bakom-PKB, menempatkannya sebagai salah seorang tokoh
pembauran bangsa. Kristoforus Sindhunata yang terlahir di Jakarta 20
Maret 1933 dengan nama Ong Tjong Hay, meninggal dunia Selasa 16
Agustus 2005, pukul 09.00, di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Dokter Sutomo (1888-1938)
Dokter Sutomo yang bernama asli Subroto ini lahir di desa Ngepeh,
Jawa Timur, 30 Juli 1888. Ketika belajar di STOVIA, ia
bersama rekan-rekannya, atas saran dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan
Budi Utomo (BU), organisasi modern pertama di Indonesia, pada 20 Mei 1908,
yang kemudian diperingati sebagai
Hari Kebangkitan Nasional.
Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di
Yogyakarta 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai
Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri
handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada. Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28
April 1959 dan dimakamkan di sana. Yusman Roy
Yusman Roy,
pria kelahiran Surabaya 25 Februari 1955, dipenjara gara-gara mengajarkan
salat dua bahasa. Tetapi, apa pandangan dia tentang akhlak dan
keberagamaan? Berikut perbincangan Kajian Utan Kayu (KIUK) dengan
Pengasuh Pondok Iktikaf Ngaji Lelaku, Malang itu, di Kantor Berita Radio
68H Jakarta, beberapa waktu lalu.
|
|